Menjadi Content Creator, Alternatif Peran Menjadi Ibu yang Berdaya dari Rumah

Halo Ibupreneur, bagaimana kabarnya?

Sadar ga sih, kalau istilah content creator (pembuat konten) saat ini semakin sering terdengar, entah itu content creator di Youtube, instagram, spotify dan platform lainnya. Sampai anak-anak zaman sekarang, kalau ditanya cita-citanya apa biasanya akan ada yang menjawab menjadi “youtuber, selebgram dan lain-lain”, sesuatu yah, hehe. Jawaban tersebut tidaklah salah karena memang sekarang mereka dihadapkan dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, sehingga anak-anak pun terbiasa dengan internet dan teknologi di kesehariannya.

Hal mendasar lainnya yang menjadikan content creator semakin banyak diminati adalah karena pengguna media sosial di Indonesia yang sangat berlimpah, menjadikan peran sebagai content creator begitu sangat menjanjikan jika memang dilakukan dengan serius

Terlebih bagi Ibupreneur yang full di rumah, banyak yang sering merasa “minder” karena ngerasa ga berdaya, ngerasa cuma berkutat di ranah domestik tanpa bisa memaksimalkan diri di ranah yang lain. Di satu sisi jika mengambil ranah publik, ada perasaan rasa bersalah ketika meninggalkan anak-anak dan merasa tidak maksimal dalam menjalani peran sebagai istri dan Ibu. Maka adanya keinginan untuk berdaya dari rumah dengan tetap bisa mengutamakan peran sebagai Ibu dan Istri, menjadi content creator bisa menjadi salah satu alternatif Ibupreneur untuk mengaktualisasikan diri

Jika Ibuprenuer masih bingung mencari ide konten, merujuk pada postingan Instagram @PersonaPublicSpeaking (https://www.instagram.com/p/CMnrWp7F3yn/) ada tiga ide untuk membuat konten, yaitu:

1. Cari Tahu Keterampilan apa yang Dimiliki

Ngobrol dengan diri sendiri, selami dan kenali diri lebih dalam lagi

“Apa si kelebihanku?”

“Apa hal yang selama ini sudah ditekuni cukup lama?”

“Riwayat pendidikan ku relate atau nyambung ga sama hal yang ditekuni selama ini?”

Kemudian jika sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, biasanya akan mengerucut pada satu atau dua keterampilan, pilihlah keterampilan yang sekiranya dibutuhkan oleh orang banyak. Jika sudah ketemu ide utama kontennya, kemaslah konten Ibupreneur dengan sederhana, mudah dipahami dan mudah untuk diaplikasikan. Hindari membuat konten yang bahasanya berbelit-belit, sulit dipahami dan tidak mudah diaplikasikan.

2. Hobi yang Sedang Dijalani

Ibupreneur memiliki hobi yang sudah ditekuni cukup lama?

Pengalaman dalam menjalankan hobi dapat dijadikan konten yang bisa dibagikan ke banyak orang loh, siapa tahu di luar sana banyak yang ingin memulai hobi tersebut tapi bingung memulainya gimana; atau bisa juga review alat-alat yang selama ini dipakai dalam menunjang hobi tersebut dan hal-hal lainnya.

3. Cari Masalah

Berpijak dari pertanyaan:

“Apa masalah yang sering dialami banyak orang saat ini?”

Maka Ibupreneur analisis lebih dalam lagi, potensi apa Tuhan titipkan agar bisa menjawab permasalahan yang sering terjadi di masyarakat.

Jika sudah menentukan ide utama kontennya, bisa berlanjut dengan menganalisis siapa penikmatnya (target market). Sesuaikan pengemasan, gaya bahasa konten dan platform yang dipilih sesuai dengan target pasar dari konten tersebut

Bagaimana, dari penjelasan di atas sudah terbayang konten apa yang ingin dibagikan?

Tak perlu berpikir dulu tentang "duh ini menghasilkan materi ga ya?"

Bahagiakan diri Ibuprenuer dengan berbagi. Karena dengan bahagia, rezeki akan menghampiri dengan sendirinya

Selamat mencoba dan bagi yang sudah menjalankan peran sebagai content creator, yuk share di kolom komentar

5 Likes