Mental Load Bikin Ibu Bekerja Ingin Out, Kok Bisa?

Apakah Ibu seorang working moms? Working mom atau Ibu bekerja memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Apalgi jika Ibu berada di lingkungan masyarakat dan kerja yang minim dukungan. Pasalnya, masih banyak perusahaan atau tempat kerja yang tidak memiliki kebijakan ramah perempuan dan anak.

Di era industri ini, ritme kerja yang tinggi membuat Ibu bekerja harus terseok-seok mengejar target di tempat kerja sekaligus target rumah tangga. Pasalnya, selain mengejar peluang karir, salah satu motivasi Ibu bekerja adalah untuk membantu perekonomian rumah tangga.

Disisi lain, Ibu bekerja dengan anak balita juga memiliki tantangan tersendiri. Ibu bekerja dengan anak balita kerap menghadapi dilema dalam melaksanakan berbagai peran baik di tempat kerja maupun di rumah. Ibu bekerja dengan anak balita kerap memikirkan tumbuh kembang anak secara intens, mulai perihal nutrisi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Di samping itu, tidak semua rumah tangga Ibu bekerja mampu membayar pengasuh atau biaya daycare yang tidak murah. Kondisi ini rentan menimbulkan mental load yang bikin Ibu bekerja ingin out saja. Mental load atau beban mental merupakan aktivitas kognitif. Hal ini mengacu pada tugas-tugas yang tidak terlihat dan tidak berwujud.

Dikutip dari SHRM, berdasarkan survey yang telah dilakukan, lebih dari 50% Ibu bekerja berpikir untuk keluar dari pekerjaan disebabkan kurangnya dukungan yang didapat dari tempat kerja. Selain itu, sebanyak 68% Ibu bekerja mengatakan bahwa atasannya tidak mengkomunikasikan dengan baik dukungan yang dapat diberikan kepada Ibu bekerja. Memberikan dukungan Ibu bekerja sebenarnya sesederhana dengan memberikan apresiasi dan afirmasi positif yang cenderung meningkatkan semangat Ibu bekerja.

1000349241

Mental load yang dihadapi Ibu bekerja tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, mental load yang dihadapi Ibu bekerja menyebabkan Ibu cenderung mengalami masalah kesehatan mental. Kondisi inilah yang membuat Ibu bekerja kerap mempertimbangkan untuk mengajukan resign. Social cost yang dihadapi Ibu bekerja cukup besar. Ketika Ibu bekerja menghadapi mental load dan burnout, Ibu bekerja beresiko tidak mampu mendampingi tumbuh kembang anak dengan optimal.

1000349246

Feeling guilty atau merasa bersalah kerap menghampiri Ibu bekerja. Rasa bersalah ini juga menambah mental load Ibu bekerja. Sulit rasanya menjalani happy parenting dalam kondisi lelah dan stress luar biasa, apalagi mencapai worklife-balance. Lalu, bagaimana mengatasi mental load dan burnout yang dihadapi Ibu bekerja? Dikutip dari Susan Landers MD, terdapat beberapa cara menghadapi burnout pada Ibu bekerja.

  1. Gunakan manajemen waktu dan skala prioritas
  2. Praktikkan self-care dan belajar membuat batasan agar tidak mengeksploitasi diri
  3. Bangun jaringan dukungan dan komunitas
  4. Mintalah pengaturan kerja yang fleksibel
  5. Carilah pertolongan profesional

Jika cara-cara di atas masih tidak efektif, mungkin memang Ibu butuh rehat sejenak. Memang menjadi Ibu bekerja kerap menghadapi kondisi dilematis yang luar biasa. Pilihan resign sesungguhnya adalah puncak dari lelah fisik dan psikis yang dihadapi Ibu bekerja. Apakah Ibu punya pengalaman yang sama dan sudah mencoba mengatasinya? Yuk bagikan cerita Ibu!