Hai Bu @Fathya
Wah terimakasih banyak. Such an honor for me
Pertanyaan 1
Aku mau tanya di slide terkait dengan proofreading. Boleh gak dijelaskan lebih lanjut maksud proofreading tersebut dan siapa saja sih yang bisa kita libatkan dalam proses tersebut?
Jawab:
Secara sederhana, proofreading adalah proses kita membaca dan memeriksa ulang tulisan kita sebelum dipublish. Intinya memastikan kesesuaian struktur kalimat supaya tepat dan efektif, penggunaan tanda baca, penggunaan tanda baca dan huruf kapital, dan tidak ada typo. Kalau proofreading on behalf of client dari suatu brand biasanya harus sesuai dengan ketentuan mereka, misal tidak menyingung isu SARA atau isu yang sedang sensitif, tidak ambiguous, dan lain sebagainya untuk menghindari misleading atau misinterpretation.
Ekspektasi proofreading konten juga akan berbeda untuk platform satu dan lainnya. Kalau penulisan buku dan berita tentu prosesnya harus sangat mendalam sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga biasanya perlu dibantu editor professional. Sementara kalau konten di social media biasanya lebih santai.
Pertanyaan 2
Lalu, bagaimana kita bisa mengurangi bias atau subjektifitas dalam menulis? seringkali kita merasa “benar” dan source yang kita cari biasanya sumber2 yang memvalidasi argumen kita, nah tapi gimana nih supaya tulisan kita bisa tetap objektif?
Jawab:
Good question! Ini adalah jebakan batman yang sering bikin kepentok memang ya Bu…
Kalau aku pribadi, saat mencoba menulis suatu topik yang kira-kira punya banyak potensi bias, adalah dengan mempersempit scope pembahasan ke topik yang lebih spesifik supaya bias juga bisa lebih dipersempit.
Objektivitas akan lebih mudah dicapai kalau kita memahami body of knowledge dari topik yang ingin kita tulis secara komprehensif. Bisa dimulai dengan memetakan potensi biasnya dulu dan always try to get even on both sides.
Tapi kalau menurutku pribadi sebagai seorang casual writer (dalam konteks tidak sedang menulis systematic review jurnal penelitian) kita berhak memilih sudut pandang yang interesting menurut kita, Bu. Bisa juga diawali dengan disclaimer di depan agar pembaca lebih aware dengan banyak sisi sudut pandang tersebut.
Duh kok deg-degan jawabnya kaya ditanya dosen hahaha. Semoga berkenan ya Bu dengan jawabanku.