Menulis Konten yang Faktual dan Menarik bersama Daisy Adrian

Hai Ibu!
Besok, hari Kamis, 27 Agustus 2020 di #AhliAmbilAlih kita akan ada ibu @Daisyadr di Rumii loh!
beliau adalah founder @lentera.tumbuh

Hari Kamis nanti pukul 19:00 WIB - selesai.
bersama saya sebagai Moderator di LiveChat kali ini.
Bu @Daisyadr akan Live menjawab semua pertanyaan kita di sini tentang "Menulis Konten yang Faktual dan Menarik"
Dipersilahkan bagi ibu yang mau bertanya seputar bagaimana menulis konten dan tips-tips nya, bisa mulai dari sekarang di tulis pertanyaannya di bawah ini yaaa!

Sampai ketemu besok malam Ibu-ibu hebaaaat…

12 Likes

Terimkasi ibu @sevita_milkribo dan ibu @Daisyadr materi ini sangat familiar tapi dalam praktik terkadang susah sekali secara konsisten, untuk jualan di sosial media atau web itu yang paling utama dilihat selain judul adalah gambar, pemilihan gambar untuk setiap konten yang mendukung untuk penulisannya unsur-unsurnya yang paling utama apa yang harus diperhatikan? Dan saat menulis artikel untuk produk kita secara soft selling lebih efektif yang bentuk narasi ataukah lystic (dengan berbagai point-point) begitu bu? Terimkasi

4 Likes

Haiii ibuibu Hebat, Semangaaaat pagi…

Yuk siapkan pertanyaan dari sekarang untuk LiveChat malam ini yaaa…
Silahkan drop list pertanyaan di sini…

Terimakasih pertanyaan nya bu @Loveliest… Pasti sudah tidak sabar dengan jawabannya… Sampai ketemu nanti malam yaaaa…

3 Likes

Halo Ibu @Daisyadr & Ibu @sevita_milkribo .
Topik yang sangat menarik, apalagi konten saat ini jadi salah satu part paling penting. Apabila baru memulai membuat account usaha di socmed saran Ibu untuk

  1. konten awal itu lebih prefer ke softselling atau langsung promo produk/jasa yang dijual?
  2. Bagaimana proporsi perbandingan konten yg hardselling dgn softselling?
  3. Rekomendasi Ibu Berapa banyak konten yang di share/ hari nya?
    Terima kasih Ibu
4 Likes

Haiii selamat malam ibuibu semuaaa…

Wah sudah ada beberapa pertanyaan yang masuk dari ibu @Loveliest dan ibu @opinsitanggang…

Sambil menunggu 15 menit lagi dimulai LiveChat malam ini bareng ibu @Daisyadr…
Ibuibu masih bisa bertanya yaaaa…

3 Likes

Karena waktu sudah menunjukkan jam 7 malam…
Kita mulai saja…

Baik… ibu @Daisyadr saya persilahkan… :hugs: :hugs:

3 Likes

Selamat malam Ibu-Ibu yang hebat… Salam kenal aku Daisy. Suatu kehormatan bisa belajar bareng-bareng sama Ibu-Ibu semua malam ini… Btw, Ibu @sevita_milkribo aku sudah sempat menyiapkan materi… Apakah boleh aku post di sini?

4 Likes

boleh bu @Daisyadr… saya bantu upload ya…

Terimakasih ya Bu @sevita_milkribo :slight_smile:

Sambil menunggu Ibu @sevita_milkribo yang sedang dalam proses uploading, aku jawab beberapa pertanyaan yang sudah masuk dulu yaa…

1 Like

Siap menyimak bu @sevita_milkribo @Daisyadr.

Mau tanya, gimana ya bu biar bisa menulis konten yang lucu dan ngga terlalu serius. Sepertinya konten yang menarik itu justru yang menghibur.

Terus tips dan trick supaya tetap semangat membuat konten gimana Bu.

Makasi bu…

3 Likes

Haaaaaiiiii mbak @Daisyadr,

Aku ada pertanyaan tapi lebih ke request sih, coba kalau boleh untuk dalam praktek pekerjaan. Struktur kerja dirimu untuk bisa menulis konten yang faktual gimana sih prosesnya?

Boleh tolong dibedah satu per satu tidak? Untuk bisa menginspirasi kita untuk menulis yang lebih ter-struktur.

Ada yang bilang latihan menulis itu sama kayanya seperti muscle sport, harus terus dilatih terus. Sampai dititik mana bahwa kita bisa sadar bahwa kita sudah menulis sesuai dengan yang kita pengen.

3 Likes

Sebelum masuk ke QnA, kita simak dahulu materi dari ibu @Daisyadr

1 Like

Hi Ibu @Loveliest, terimakasih pertanyaannya. Aku coba jawab ya.

Pertanyaan 1:
Pemilihan gambar untuk setiap konten yang mendukung untuk penulisannya unsur-unsurnya yang paling utama apa yang harus diperhatikan?

Jawab

  1. Yang pertama pastinya kesesuaian gambar untuk mendukung gagasan dalam konten. Kalau aku pribadi biasanya sering pakai gambar-gambar gratis dari Freepik, Pexels, dan Unsplash.
  2. Lalu pastikan resolusi gambar baik dan tidak pecah.
  3. Konsistensi juga penting, baik untuk ratio gambar (4:3 atau 16: 9 atau 1:1) dan preset (tone/warna/nuansa). Kedua hal ini tentunya juga harus sesuai dengan branding key visual dari brand yang direpresentasikan.
  4. Apabila gambar akan dijadikan latarbelakang, pastikan text tetap terlihat kontras dengan warna latar belakang ya.

Pertanyaan 2:
Dan saat menulis artikel untuk produk kita secara soft selling lebih efektif yang bentuk narasi ataukah lystic (dengan berbagai point-point) begitu bu?

Jawab:
Tergantung medianya bu. Kalau blog post dan ngincer supaya bisa masuk ke Featured Snippets tentunya list akan lebih tepat. Tapi kalau ingin yang lebih elaboratif, bentuk narasi akan bisa lebih memudahkan kita untuk berelaborasi.

3 Likes

Halo Ibu @opinsitanggang, salam kenaal :slight_smile:

Aku coba jawab ya Bu…

Pertanyaan 1
Konten awal itu lebih prefer ke softselling atau langsung promo produk/jasa yang dijual?

Jawab:
Tergantung objective nya Bu. Mau bangun awareness dulu atau langsung dicuanin hehehe. Kalau aku pribadi akan bertanya dulu apakah produknya sudah siap launching atau masih dalam pengembangan. Kalau sudah siap launching, tentunya bisa diseimbangkan konten yang sifatnya soft selling dengan promo. Aku akan coba jawab pertanyaan ini dalam konteks platform IG ya…

Beberapa cara yang bisa dicoba:

  1. Carousel dengan judul muka yang soft selling, lalu selipkan promo produk di halaman terakhirnya. Promo di halaman terkahir juga bertindak sebagai call to action dari post kita tersebut.
  2. Memfokuskan feed untuk konten softselling dan testimoni. Profil produk dan bisnis bisa diletakkan di sebagai highlights. Menurutku ini penting, karena IG kita adalah “etalase toko”. Jangan sampai kontennya sudah bisa bikin orang datang ke toko kita, tapi sampai sana nggak tau barang apa saja yang ada di etalasenya.
  3. Menjadwalkan dengan rasio perbandingan tertentu. Akan aku lanjutkan sekalian ke pertanyaan 2 ya.

Pertanyaan 2:
Bagaimana proporsi perbandingan konten yg hardselling dgn softselling?

Jawab:
Sangat kontekstual Bu. Tergantung jenis produk/jasa, bagaimana brand persona nya, dan bagaimana konten dari campaign produknya itu sendiri.

Pertanyaan 3:
Rekomendasi Ibu Berapa banyak konten yang di share/ hari nya?

Jawab:
Rekomendasiku adalah 3-4x sehari dengan jarak antar posting sejauh 4-5 jam. Mengapa? Karena 5 jam pertama adalah golden period konten kita dalam scoring reach. Semakin banyak reach peluang untuk engagement akan lebih tinggi dan inilah aspek utama kita disayang algoritma nya IG. Hehehe.

Semoga menjawab ya Bu :slight_smile:

3 Likes

Baik, pertanyaan bu @Loveliest dan bu @opinsitanggang sudah dijawab. boleh ditanggapi jika masih ingin bertanya ya bu…

selanjutnya ada pertanyaan dari bu @Dian dan bu @marisa :slight_smile: :heart_eyes:

ibu-ibu yang lain bisa bertanya juga yukk

1 Like

Hi Ibu Dian :slight_smile:

Pertanyaan 1
Mau tanya, gimana ya bu biar bisa menulis konten yang lucu dan ngga terlalu serius. Sepertinya konten yang menarik itu justru yang menghibur.

Jawab:
Wah gemas sekali pertanyaannya. Aku ingin memulai jawabanku dengan statement terakhir Ibu. Konten yang Menarik.

Konten yang menarik adalah konten yang sesuai dengan kebutuhan target audiencenya. Jadi kalau aku ditanya apakah konten yang baik selalu lucu, jawabannya nggak selalu, tergantung juga dengan brand image yang ingin dibangun.

Beberapa tujuan konten diantaranya adalah:

  1. Informative / Educational: memberikan informasi yang bermanfaat.
  2. Entertaining: ngga selalu dalam kontekstual lucu, bisa juga karena cakep, suara bagus, jago dancing, dll.
  3. Inspirational: bisa berupa quotes atau mengemukakan ide atau cerita pribadi yang menggugah.
  4. Conversation: ini lagi marak dan sejujurnya cukup cerdas karena auto disayang IG karena engagement ratenya jadi bagus hahaha. Terkadang Target Audience nggak pengen dengerin tapi inginnya ikut berpendapat. Bisa kita kemas dengan melempar konteks diskusi lalu undang followers untuk berdiskusi di ruang komen. Tentunya kalau followersnya sudah cukup banyak ya hihi :slight_smile:

Pertanyaan 3:
Terus tips dan trick supaya tetap semangat membuat konten gimana Bu.

Jawab:
Inget kejamnya algoritma IG Bu hahaha dijamin semangat. Ride or die banget soalnya. Kalau frekuensi dan engagement rate nggak dijaga kita akan mudah tenggelam.

1 Like

Hai Bu @Daisyadr!

aku salah satu yang senang sekali baca tulisannya Bu @Daisyadr. Aku mau tanya di slide terkait dengan proofreading. Boleh gak dijelaskan lebih lanjut maksud proofreading tersebut dan siapa saja sih yang bisa kita libatkan dalam proses tersebut?

Lalu, bagaimana kita bisa mengurangi bias atau subjektifitas dalam menulis? seringkali kita merasa “benar” dan source yang kita cari biasanya sumber2 yang memvalidasi argumen kita, nah tapi gimana nih supaya tulisan kita bisa tetap objektif?

Thank youuu bu!

3 Likes

Menarik banget bu @Daisyadr materinya. Saya lihat sebaiknya posting 4-5 kali sehari. Ada tips-nya nggak bu. Soalnya kayaknya bikin satu posting sehari, nyari idenya aja udah bingung :smile:.

Saya pernah denger, sebaiknya satu topik dipecah2 jafi beberapa post. Tapi kok rasanya jadi nggak tuntas ya bu?

Mohon pencerahannya ya buuu

2 Likes

Hi Mba @marisa :slight_smile:

Aku coba jawab dengan bantuan image dari materiku ya mbaa…



  1. Pertama yang pasti adalah menentukan dulu goals yang ingin dicapai dari kontennya dan akan di post di platform apa.

  2. Goals ini kemudian diterjemahkan menjadi key messages apa saja yang ingin disampaikan.

Misalnya: sponsored post tentunya akan berbeda dengan postingan yang materinya kita punya kuasa sendiri. Kalau sponsored tentunya mengacu dari brief klien mengenai campaign yang sedang dijalankan tersebut. Tapi kalau materinya swadaya, bisa mengacu ke content pillar. Pastikan key message tersebut memenuhi Prinsip 7C yaa…

  1. Kuncian konten faktual adalah di bagian researchnya. Konten faktual harus dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan, jadi ngambil citation juga harus memenuhi kaidah keilmuan. Singkatnya kayak bikin landasan teoritis skripsi gitu lah hahaha.

Tahapnya merumuskan ide lalu cari sumber dan di compile. Aku pribadi selalu suka bikin mindmap kalau kontennya rumit karena sangat mempermudah memetakan seluruh informasi yang kita dapatkan dan ingin satukan.

Aku merasa masih jauh dari pro, masih sambil terus belajar. Tapi semoga bisa membantu Ibu-Ibu dalam proses menulis konten yaa :slight_smile:

2 Likes