Menulis mimpi seorang Single Mom

Hidup memang tentang pilihan. Setiap wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah.

Aku adalah seorang single parent. Aku menikah di usia yang tidak muda lagi saat itu yaitu 28 tahun. Sayangnya usia pernikahanku sangat singkat hanya 2 tahun. Selama menikah aku merasa tidak dihargai dan bahkan kami (aku dan putriku) tidak pernah dinafkahi. Padahal ia memiliki pekerjaan dan gaji yang tinggi saat itu. Kami hidup bergantung dari gaji yang aku dapatkan setiap bulannya dari kantor. Jujur saat itu duniaku hancur, tetapi di satu sisi aku berterimakasih kepada Tuhan karena dia masih memberikan aku malaikat kecil yang menemani hari-hariku. Mengambil keputusan untuk bercerai bagi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Keputusan tersebut pastinya beresiko bagi kita terutama anak. Hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana perasaan anak dan bagaimana menjelaskan kepada anak.

Saat itu jujur psikis saya agak terguncang, apalagi jika teman-teman kantor saya tahun bahwa saya sedang proses perceraian. Dan benar saja saya menjadi trending topik di kantor dengan status baru saya, bahkan saya dikhianati oleh sahabat saya sendiri dengan menyebarkan gosip aneh-aneh dikantor. Sedih? pasti tetapi saya hanya berdoa semoga hal ini cepat berlalu.

Selesai perceraian, saya kembali menata perasaan dan masa depan kami. Saya memulai dengan berjualan online namun karena kesibukan pekerjaan saya dikantor membuat bisnis tersebut tidak berjalan baik. Kemudian sampai akhirnya saya berpikir dan merenung.
“Apa yang bisa saya lakukan untuk dapat meningkatkan taraf hidup kami?” karena jujur jika harus mengandalkan gaji pekerja kantoran saya rasa tidak akan cukup ditambah anak saya juga sebentar lagi akan masuk sekolah. Oh yah anak saya sejak bayi sudah saya titipkan di daycare jadi otomatis memerlukan biaya extra untuknya.

Di suatu malam saya terbangun dan merenung sampai akhirnya saya berdoa " Ya allah berikanlah jalan keluar bagi hidup kami" setelah itu tiba-tiba saya berpikir untuk melanjutkan sekolah S2 di luar negeri. Kemudian saya mengambil sebuah buku dan pensil lalu saya menuliskan 3 mimpi terbesar saya yang diantaranya :

  1. Melanjutkan studi S2 di Korea Selatan/Swedia
  2. Memiliki rumah sendiri
  3. Menyekolahkan putri saya di tempat yang berkualitas.

Saya pernah membaca buku dan bertuliskan "tulislah semua mimpimu dengan pensil, lalu berikanlah penghapusmu kepada Tuhan, dan biarkan ia yang menghapus mimpi salah dan menggantikannya dengan mimpi yang lebih baik dan benar" .Jujur itu adalah kata motivasi bagi saya, lalu saya mulai untuk menyiapkan seluruh dokumen untuk saya dapat apply beasiswa. Namun disela saya mempersiapkan semuanya, Tuhan memberikan kebahagiaan lainnya. Satu tahun saya bercerai, tiba-tiba ada kesempatan memilki apartment di Jakarta. Tadinya saya pesimis untuk coba karena cicilan mobil saya masih ada dan baru akan lunas di 3 bulan mendatang. Namun atas dasar desakan teman saya pula, saya memberanikan diri untuk melengkapi persyaratan cicilan apartment tersebut. Dan Alhamdulilah dalam waktu 3 bulan tersebut di 2020 lalu saya sudah memiliki hunian tetap dan kami tidak mengontrak lagi. Jujur saya menangis bahagia, karena benar orang bilang, jika kita percaya dan berusaha Tuhan akan memberikan hal yang baik. Dan wishlist saya di nomor 2 akhirnya terealisasi. Yeah…finally I have a new home

Sekarang tinggal bagaimana saya memenuhi wishlist dan impian saya untuk sekolah di luar negeri. Sampaik sekarang saya measih berusaha untuk belajar dan mencoba melamar beasiswa walaupun belum berhasil dan etah kapan akan berhasil, namun saya optimis selama kita mampu merawat mimpi kita, Tuhan juga akan tau seberapa besar usaha kita untuk bisa mendapatkan impian tersebut. Sesungguhnya saya merasa bangga terhadap diri saya, kenapa? karena saya dapat menjadi ibu hebat yang bisa mengatur semuanya menurut kendali diri saya. Saya pekerja kantoran, saya juga ibu, bayangkan ketika di masa pandemi ini WFH yang serba sulit. Ibu masih bisa menemani anak sekolah online atau sekedar bermain, tak lupa ibu juga mempersiapkan kebutuan si kecil, dari memasak hingga keperluan lainnya. Apa ibu tidak hebat, dapat mengerjakan pekerjaan multitasking dalam satu waktu. Oleh sebab itu, mungkin diluar sana, wanita-wanita tangguh, ibu-ibu hebat yang kuat dan mandiri mengurus anak-anaknya belum tahu apa mimpi mereka. Namun percayalah bu, berikanlah dirimu kebahagiaan, bermimpilah walaupun itu sulit. Karena kita butuh tersenyum bahagia.

Bagi saya bercerai bukanlah suatu aib atau keburukan, namun kebahagiaan yang tertunda yang sudah di simpan Tuhan. Awalnya saya menyesal dengan keputusan tersebut, namun makin lama saya sadar keputusa tersebut adalah tepat, karena saya cinta diri saya sendiri dan saya pantas untuk mendapatkan orang yang lebih baik dari sebelumnya. Tentunya bangga terhadap anak saya yang selalu bersama saya baik suka ataupun duka, ia menjadi anak yang independen dan bahkan ceria setiap saat.

Jadi, Ibu apakah sudah menulis mimpi kamu hari ini? :blush:

8 Likes

Bu Othe, aku ikut bangga bacanya. :smiling_face_with_three_hearts: :smiling_face_with_three_hearts: :smiling_face_with_three_hearts:
Selamat ya, Bu!

Ibuuuuu peluk2 duluu <3 <3 <3
Keren Bu!
Soal beasiswa memanglah misteri ya Bu <3
Saya mantan pejuang beasiswa dan masih akan berjuang untuk beasiswa dalam 7 tahun ke depan.
Kalau mungkin ada yang bisa saya bantu terkait informasi beasiswa dan kampus KorSel, boleh colek2 saya ya Bu
Semangat!

terimakasi bu @aninditazein wahhh ibu alumni universitas korsel?
boleh nanti sy tanya2 ya ibu. Terimakasih banyak :slight_smile:

Halo terimakasih ya Ibu @mitsy
semuanya butuh perjuangan, dan insha allah mimpi ibu2 akan terwujud ya bu, peluk erat :hugs:

Hai Ibu, salam kenal ! Nice to read about your story. Salut bgt sama ibu yg bisa selalu melihat sisi positif dari perjalanan hidupmu. Ikutan bangga deh !
Thank you for writing. Positive vibe-nya terasa sampai sini. Sehat selalu ibu dan putrinya :hugs:

1 Like

Salam kenal juga ibu @ranintia
terimakasih semangatnya ya bu, amin sehat selalu juga ya ibu :relaxed:

1 Like