Otak, Gawai Paling Penting Bekal Manusia Hidup

Hai Ibu!

Izinkan saya berbagi tentang buku yang saya baca ya, kali ini buku karangan Lise Elliot tentang bagaimana kerja dan perkembangan otak untuk lima tahun pertam kehidupan.

Saya suka membaca. Saya juga suka mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Saya punya keyakinan, menjadi seorang orangtua, yang merupakan sekolah pertama anak yang memberikan pengetahuan, tidak boleh ada kata pensiun untuk belajar. Pengetahuan terus berkembang pesat. Setiap hari ada saja hal yang baru, yang menarik untuk dipelajari.

Saya sendiri senang mengikuti dinamisnya perkembangan ilmu neurosains.Ilmu yang mempelajari tentang sistem syaraf dan fungsi kerja otak menjadi salah satu minat saya. Salah satu buku yang menjadi pegangan saya ketika menjelaskan tentang apa yang terjadi di otak kita, adalah buku Lise Elliot “What’s Going on There, How the Brain and Mind Develop in the First Five Years of Life ”.

Lise Elliot tidak hanya menulis buku. Profesor neurosains dari Chicago Medical Shool, Rosalind Franklin University di Amerika ini meneliti melalui anaknya sendiri. Julia, putri Lise yang masih bayi, menjadi objek penelitiannya tentang sistem syaraf. Kabel-Kabel kecil bermuatan listrik ada di kepala Julia,. Kabel-kabel itu terhubung ke layar yang dapat menggambarkan aktivitas otak. Pertanyaan mendasar Lise sebenarnya sederhana, nature or nurture? Alias, perkembangan otak manusia itu bawaan atau lingkungan yang membentuknya? Keingintahuan Lise itu diwujudkan dengan meneliti otak, sebagai pusat sistem syaraf yang mengendalikan seluruh tubuh, juga menentukan kecerdasan manusia.

Perkembangan otak anak dimulai sejak awal masa kehamilan.Pertumbuhan syaraf dimulai sejak 19 hari setelah pembuahan. Saat si ibu mulai sadar bahwa ia telat datang bulan, maka lapisan awal otak mulai terbentuk. Lise menyebunya “brain tissue” Bentuk yang paling primer dari calon janin. Lembar oval primordial ini merupakan keseluruhan “semesta” mental calon anak.Semua hal tentang manusia baru berawal dari satu jaringan otak yang mulai bertumbuh itu.

Saat usia kehamilan menginjak lima minggu setelah konsepsi, tumbuh otak, sumsum tulang belakang dan jantung. Tiga organ penting itu yang berhubungan dan membetuk awal sistem syaraf yang sangat kompleks di tubuh kita. Maka dari itu nutrisi yang ibu hamil makan dan minum, sangat berpengaruh terhadap perkembangan otak.

Lise Elliot bilang salah satu makanan yang penting dikonsumsi oleh ibu hamil adalah ikan. Tidak semua ikan, karena beberapa jenis ikan kadar merkurinya tinggi. Ikan mengandung Omega 3, lemak baik yang mengandung DHA, di mana baik untuk nutrisi otak. Semakin banyak ibu hamil mengonsumsi ikan di trimester kedua, riset membuktikan bahwa perkembangan mental bayi di usia 6 bulan akan semakin baik. Omega 3 s yang ada di dalam tubuh dapat meningkatkan fungsi kerja otak.

Buku “What’s going on there” karya Lise Elliot mengupas tuntas perkembangan otak sejak masa konsepsi, atau pembuahan. Sejak masa pembuahan itulah kerja otak dimulai dari pembentukannya. Hal-hal yang adad di sekeliling ibu hamil itu sangat berpengaruh dengan perkembangan otak bayi yang dikandungnya. Seperti pergerakan, emosi, ingatan,dan Bahasa yang digunakan oleh orangtuanya, mempengaruhi perkembangan otak janin yang dikandung si ibu.

Bayi lahir dengan ukuran kepala yang relative kecil. Otak bayi di dalam kandungan berkembang sebagian, setelah ia lahir, perkembangan otak ditentukan oleh orangtuanya dan lingkungan sekitar. Itulah beda bayi manusia dengan bayi hewan. Bayi hewan beberapa saat ia keluar dari rahim induknya, mereka langsung bisa berdiri sendiri, dan bahkan bisa langsung berjalan lalu belajar mencari makan sendiri.

Bayi manusia membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan perkembangan kognitif otak, juga manusia memiliki lebih banyak fungsi mental untuk ditambahkan. Perkembangan otak yang belum optimal menjadi tugas orangtua untuk memaksimalkan potensi otak bayinya. Otak bayi itu ibarat mesin belajar. Setiap sel itu berkembang, beradaptasi, dan menyesuaikan dengan tantangan yang ada di lingkungan sekitarnya. Sering orang mengatakan bahwa otak itu sama dengan komputer. Namun, sebenarnya ada perbedaan yang sangat signifikan.

Bayangkan saja anda membeli seperangkat komputer. Komputer itu kan sudah satu set ya. Anda membeli dan mungkin tidak merakit sendiri perangkat lunaknya, tinggal colok saja. Komputer akan menjalankan rakitan sistem operasinya, menyambungkat segala perangkat lunak seperti sound sistem, pinter dan lain-lain. Perangkat lunak, menghubungkan piranti-piranti yang akan mendukung kerja si user. Bedanya, otak anak-anak yang akan mengakses sirkuitnya sesuai kebutuhan dan mengupgrade sendiri beradaptasi dengan apa yang dibutuhkan. Pada awal “pemakaian” ia akan berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Misalnya, bayi pada awal kehidupannya akan belajar makan, memasukkan nutrisi ke dalam tubuhnya. Lama kelamaan ia akan belajar bergerak, lalu merangkak, berjalan, berbicara, dan bermain musik.

Bayi terlahir sebagai pembelajar dan makhluk yang bradaptasi sangat ulung. Otak manusia yang sedemikian hebat memiliki bekal yang berguna untuk kelangsungan hidup bayi itu, yaitu kemampuan beradaptasi. Beradaptasi merupakan salahs atu sifat otak yang pertama sejak ada. Untuk itu perkembangan otak sangat dipengaruhi stimulasi-stimulasi yang ada di lingkungannya. Artinya, tidak hanya gen yang diberikan oleh kedua orangtuanya, otak menyerap pengetahuan dari lingkungan.

Kira-kira ada bacaan lain yang bisa ibu bagikan terkait tentang simulasi perkembangan otak anak kita?

Berbagi yuuk…

4 Likes