Pernah ngga sih Ibu kepikiran, “bisa ngga ya anakku terbuka dan menerima perbedaan?” terutama saat anak mulai masuk pertama sekolah kali pertama tempat di mana mungkin ia akan menemukan banyak perbedaan.
Dalam Era yang semakin inklusif, orangtua berperan penting mengajarkan anak-anak sejak dini tentang keberagaman termasuk bentuk keluarga. Single parent jangan lagi dianggap sebagai hal tabu untuk dijelaskan pada anak ya, Bu.
Dengan mengenalkan dan menjelaskan bahwa tidak semua keluarga memiliki struktur yang sama, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang lebih empati, toleran, dan dijauhkan dari segala bentuk perundungan. Yuk, simak bagaimana cara mengenalkan konsep keluarga yang berbeda-beda pada anak usia dini.
1. Ajarkan anak tentang silsilah keluarga
Pertama, kenalkan anak tentang silsilah keluarga atau pohon keluarga. Mulai dari kakek-nenek, ayah ibu, hingga sepupu. Untuk anak usia dini bisa dilakukan dengan interaktif menyenangkan dengan menempelkan foto anggota keluarga di pohon keluarga.
Sumber: Ibu&Balita
2. Libatkan anak dalam diskusi
Sebelum menjelaskan bahwa setiap keluarga memiliki struktur yang berbeda, ajak anak untuk berbagi cerita tentang keluarganya dan dengarkan pendapatnya dengan terbuka.
3. Baca buku anak yang relevan
Banyak sekali artikel tentang pentingnya membaca buku pada anak usia dini. Membaca buku anak dengan tema keluarga single parent merupakan contoh nyata yang mudah dipahami anak. Seperti Two Homes buku karya Claire Masurel dan Kady MacDonald Denton menyajikan dan menormalisasikan kondisi perceraian dan co-parenting yang baik. Dengan bahasa sederhana, buku ini membantu anak memahami bahwa setiap keluarga berbeda dan perceraian tidak membuat anak menjadi buruk. Kasih sayang penuh tetap didapat meski ayah ibu tinggal di rumah yang berbeda.
Sumber: Tokopedia Kerajaan Buku
4. Libatkan anak dalam kegiatan sosial
Ajak anak berinteraksi dengan anak-anak dari keluarga yang berbeda. Kenalkan pula bahwa ada komunitas single parent seperti Single Moms Indonesia (SMI). @singlemomsindonesia sebagai tempat para ibu tunggal untuk saling menguatkan dan bertumbuh agar tetap dapat menemani anak-anak dengan penuh cinta kasih.
Mengenalkan single parent pada anak harus menggunakan bahasa sederhana dan sesuai usia. Jelaskan bahwa ada banyak cara untuk membentuk keluarga. Fokuskan diskusi pada kekuatan dan keunikan dari keluarga single parent bahwa setiap anak-anak dari keluarga single parent juga bisa tumbuh bahagia dan sukses. Berikut ini contoh kalimat yang dapat digunakan untuk berdiskusi dengan anak tentang single parent.
-
“Tahukah kamu kalau ada banyak jenis keluarga di dunia ini. Ada keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Tapi ada juga keluarga yang tinggal bersama ayah atau ibu saja.”
-
“Meskipun hanya tinggal dengan satu orangtua, anak-anak di keluarga itu tetap tumbuh dengan penuh cinta dan kebahagiaan.”
Oh iya, jangan lupa penting untuk dijelaskan bahwa keluarga single parent itu biasa saja. Sama seperti keluarga utuh lainnya, anak-anak dari keluarga single parent pasti dicintai orangtuanya.
Mari kita ajarkan anak-anak untuk menghargai keberagaman keluarga sejak dini. Dengan begitu mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih terbuka dan menerima perbedaan, termasuk teman-temannya yang berasal dari keluarga single parent.