Perlukah Ibu Jago Komunikasi?

Bagi Ibu yang bekerja di ranah publiK, hal semacam presentasi dan berkomunikasi dengan klien adalah hal yang sangat biasa dilakukan. Segala persiapan mulai dari draft dokumen, mimik wajah dipasang untuk ramah dan enak untuk dilihat, kemudian menggunakan intonasi yang enak untuk di dengar, sabar menjawab semua pertanyaan klien, semuanya itu disiapkan dengan begitu matang agar bisa meyakinkan klien dan mendapatkan projek yang diinginkan.

Hal tersebut merupakan hal yang wajar, karena jika presentasi kurang memuaskan klien maka projek tidak akan didapat dan biasanya akan merembet kemana-mana termasuk ke penghasilan. Sampai-sampai jika ada yang merasa kurang Oke dengan kemampuan komunikasi yang dimilikinya, rela mengeluarkan tenaga, pikiran, waktu dan juga materi untuk bisa meningkatkan kemampuan komunikasi. Harapannya setelah meningkatkan kemampuan komunikasi akan banyak peluang-peluang emas yang diperoleh

*Sebegitu luar biasanya persiapan menghadapi klien di kantor, lantas bagaimana seorang Ibu menghadapi klien utamanya di rumah? *

Sudahkah berusaha untuk selalu sabar dalam menjawab semua rasa ingin tahu anak-anak pada suatu hal?

Sudahkah berupaya untuk menyelesaikan masalah dengan mimik wajah dan intonasi yang tenang?

Klien utama bagi seorang Ibu hakekatnya adalah suami dan anak-anaknya
Sebagai seorang yang aktif di ranah publik sebagai pekerja kantoran, terbiasa dengan rapat-rapat dan berkomunikasi dengan klien, akan menemukan tantangan yang luar biasa ketika sudah mendidik anak-anak. Sampai terpikir,

“kemana kemampuan sabar saya ketika harus menghadapi klien yang ribetnya luar biasa?”

“kemana kemampuan komunikasi saya yang saya pakai ketika menghadapi klien di kantor?”

Oh ternyata ketika berkomunikasi dengan orang terdekat dan tidak terlalu mempengaruhi dengan karir di ranah publik, ada semacam “pembiaran” atas sikap-sikap yang kurang menyenangkan pada mereka. Nah hal inilah yang harus dihindari, kenapa?

Karena keluarga adalah pondasi pendidikan seorang anak. Keluarga adalah tempat pertama kali anak belajar. Ayah dan Ibunya adalah guru pertama anak-anaknya.

Keteladanan orang tualah yang akan menjadi metode yang efektif dalam proses penanaman nilai-nilai yang diharapkan tumbuh pada diri anak-anak

Apalagi bagi seorang Ibu yang hampir sebagian besar memiliki waktu lebih banyak dengan anak-anak daripada suami yang berperan untuk menjemput rezeki dari Tuhan, maka dalam menjalani perannya, seorang Ibu perlu untuk terus meningkatkan kemampuan komunikasinya, berikut hal-hal baik yang akan bisa tercapai jika seorang Ibu memiliki kemampuan komunikasi yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Proses pengasuhan yang dijalankan Bersama suami, akan cenderung minim konflik
    Pengasuhan dijalankan oleh sepasang ayah dan Ibu, keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda dan cara pengasuhan yang berbeda. Jika hal ini tidak diimbangi dengan komunikasi yang baik, maka akan menjadi potensi konflik semankin meningkat. Anak pun secara tidak langsung akan meniru bagaimana kedua orang tuanya berkomunikasi.

  2. Pengasuhan akan minim “omelan”
    Adanya kemampuan komunikasi Ibu yang mumpuni, akan dapat membantu Ibu untuk mengurangi “omelan-omelan” kepada anak. Sang Ibu yang mempunya komunikasi yang baik, akan jeli dalam memilih kata-kata, akan jeli memilih waktu yang tepat untuk menasehati, akan jeli untuk mengatur mimik wajah yang membuat anak merasa aman dan nyaman meskipun sedang ditegur, akan jeli untuk mengatur intonasi suara saat bicara .

  3. Lebih mudah untuk melakukan aktivitas mendongeng atau Read Aloud
    Dua aktivitas ini untuk dilakukan di masa-masa 0-3 tahun, memiliki segudang manfaat buat perkembangan anak-anak. Adanya kemampuan komunikasi yang mumpuni, akan lebih memudahkan Ibu dalam menjalankan aktivitas mendongeng dengan penuh ekspresif dan intonasi yang variatif, sehingga anak-anak tertarik untuk menyimak dan belajar

Nah dengan manfaat diatas tentunya menjadi sebuah lecutan semangat untuk terus meningkatkan kemampuan komunikasi, karena klien utama seorang Ibu adalah keluarganya

3 Likes

Setuju… sedang menerapkan semua poin2 di atas dalam mendidik batitaku… semoga saya jg bs menjadi teladan yang baik baginya… terimakasih sharingnya

1 Like

Sama-sama Bun, semangat yaa :blush:

2 Likes