“Time flies”, itu yang selalu terpikirkan ketika melihat anakku yang terasa cepat besar, ga kerasa udah bisa jalan, lalu mulai ceriwis, eh sekarang dah lancar baca. Begitu juga ketika melihat orang tua, sosok yang begitu gagah ketika kita tumbuh, tempat kita selalu kembali mencari nyaman dan aman. Semakin kesini kemunduran fisik mereka semakin kentara, dan saya selalu risau sebagai anak belum maksimal berbakti.
Di tengah situasi pandemi, orang tua lansia jadi kelompok usia yang sangat rentan terkena penyakit. Tinggal di kota yang berbeda membuatku ga bisa ikut memantau kesehatan mereka secara langsung. Kemarinpun dapat kabar kalau Ayah Ibu mertua terkena Covid 19, Alhamdulillah gejalanya ringan dan cukup isoman di rumah. Tapi cukup deg-deg ser juga memantau perkembangannya. Pun begitu dengan kabar dari Papahku yang kini tinggal di lembang dan penyakit bronchitis-nya tengah memburuk.
Buat membantu kondisinya menjadi lebih baik, kami memesan berbagai alat seperti heater portable (karena udara dingin memperparah bronchitis), humadifier, hingga smart watch yang memungkinkan kami memantau tekanan darah, kadar oksigen di darah, detak jantung secara real time, dimanapun.
Wow keren yah, teknologi memang berperan luar biasa dalam dunia medis. Bahkan sejak beberapa tahun lalu operasi telah diuji coba untuk dilakukan secara remote. Lagi-lagi saya merasa bersyukur ada berbagai teknologi yang membantu kita menjaga orang tua lansia dengan lebih baik, semoga ikhtiar ini bisa membantu mereka hidup sehat sepanjang waktu.
Nah, kali ini saya mau share beberapa gadget penunjang kesehatan penggunanya, khususnya pas buat orang tua kita yang sudah lansia:
TENSIMETER (mengukur tekanan darah)
Walau sudah ada aplikasi di smartphone yang bisa mengukur tekanan darah, tapi rasanya saya lebih pede dengan tensimeter portable khusus yang sekarang sudah semakin terjangkau. Risiko mengalami tekanan darah tinggi akan meningkat seiring bertambahnya usia, jadi penting untuk lansia agar rutin cek tekanan darahnya.
OXIMETER (mengukur kadar oksigen dalam darah)
Alat yang diwajibkan oleh WHO untuk dimiliki oleh pasien Covid-19 ini juga telah dijual dengan bentuk dan harga yang sangat bervariasi. Oximeter berbentuk klip yang dijepitkan ke jari atau daun telinga menggunakan cahaya sebagai pendeteksi oksigen dalam tubuh. Tak hanya untuk pasien Covid-19, alat ini juga dibutuhkan oleh penderita anemia, asma, kanker paru-paru, dan gagal jantung.
HEART RATE MONITOR (mengukur denyut jantung)
Lansia di atas 60 tahun tetap disarankan untuk berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuhnya karena banyak manfaat yang didapat, tak hanya secara fisik juga berdampak baik bagi kesehatan mental mereka. Tapi harus diperhatikan heart rate nya agar tidak terjadi over training yang malah bisa buat kondisi kesehatannya turun.
Saat inipun sudah ada smart watch yang memiliki ketiga fitur diatas dalam satu alat.
Berhubung papahku hobi blusukan ke hutan-hutan dan air terjun di lembang ketika cuaca cerah, maka saya pilih yang sekaligus memiliki fitur GPS juga untuk memantau keberadaannya dimanapun.
Selain gadget diatas, ada beberapa teknologi lain yang mungkin orang tua kita butuhkan, seperti; UV Sterilizer Wand, Air purifier (cocok yang tinggal di kota besar), Termometer digital, dan Pedometer (mengukur langkah untuk menjaga keaktifan). Beberapa gadget lain yang menawarkan terobosan bagi kesehatan lansia juga terus dikembangkan. Semoga dengan kehadiran berbagai teknologi kesehatan tepat guna yang semakin canggih dan praktis dipakainya bisa membantu kita merawat orang tua dengan lebih baik.
Bagaimana Ibu, tertarik menghadiahkan gadget baru untuk orang tua? atau sudah punya gadget lain di rumahnya? yuk berbagi review dan tips-nya disini.
Tips dariku:
- Pilih gadget yang memiliki fitur menyimpan rekaman data dalam periode tertentu sebagai bahan evaluasi jika dibutuhkan, dan bisa diakses di app oleh kita darimanapun.
- Pastikan menggunakan gadget sesuai petunjuknya; seperti oximeter yang kinerjanya bisa terganggu jika digunakan di jari yang menggunakan cat kuku atau mendapat cahaya berlebihan.