Profit first or Follow your Passion?

Hi Ibu Ibu, sudah diakhir weekend, besok kita bakal kerja dan belajar lagi di #ibupunyamimpi, semangat untuk kita semua :muscle:
Menyambung topic #RekomendasiIbu Akun Instagram favorit! kemaren
saya share akun favorit saya dan video tentang " Dont Follow your Passion but be realistic"

Saya setelah nonton videonya seperti langsung ngena gitu di saya karena selama ini saya follow my passion untuk tetap menjual DIY mainan yang fokus untuk melatih jari anak sambil belajar basic knowledge ( alphabet, Number , dsb) dan tetap seperti itu dimana penjualannya on dan off gitu …

terus waktu one on one dengan Bu @Fathya, kita berdiskusi pentingnya beradaptasi walaupun tidak sesuai dengan nilai-nilai kita, hanya kita perlu membuat strategi untuk menghadapinya…

Saya jadi pengen switch untuk fokus ke profit dulu then follow my passion…

Menurut Ibu, mengutamakan profit first the follow ur passion atau Ibu tetap keep follow ur passion until you achieved it? dan kenapa Ibu pilih opsi itu?

Yuk Ibu-Ibu, Mohon pencerahnnnya ^^

Terima kasih.

4 Likes

Halo bu Yohana aku mau coba jawab ya,

Selama ini aku follow my passion karena aku punya prinsip kalo dijalani dengan senang hati pasti hasilnya akan lebih bagus. Tapi selama aku menjalani passion ku, keseringan tidak realistis :smile: sehingga aku jauh dari profit.
Dalam 6 bulan menekuni passion, aku hanya mencapai profit dua kali bu :sweat_smile: dan selebihnya tetap ngikutin passion yg ku akui memang kurva nya belum naik.

Aku perlu lebih banyak belajar mencari pangsa pasar dengan skill yg aku miliki agar aku tetap menjalani passion yg agak realistis :heart_eyes:

Maaf agak ngawur atau susah untuk dimengerti kata katanya bu, salam.

3 Likes

Haiii ibu @YohannaJ,
Aku mau coba jawab yaaa…

Kalau aku sih pilih yg sesuai Passion tapi tetep bisa profit… Hehehe…
Pengalaman jadi reseller produk orang (berbagai jenis produk pernah coba jual, dgn berbeda2 supplier), ada rasa gak sreg saat jual produk orang dgn mikir Profit First.
Tetapi, beda dengan saat menjalankan bisnis sesuai passion, walau harus mulai dari Nol istilahnya, tapi benar2 menikmati perjalanannya dan pengalamannya, pengalaman kan guru paling berharga yaa…

Mungkin aku beri masukan yaa bu, beberapa minggu lalu saya menyimak live Youtube seminar bisnis yang diadakan ILGC (Indonesia Local Guide Conferences) yg kebetulan narsum nya mantan bos, lbh tepatnya komisaris utama atau Founder dari BPR LESTARI BALI yaitu Pak Alex Purnadi Chandra @alex_pchandra… Dulu saat masih jadi salah 1 Management Trainee disana, saya tahunya perjalanan dia membangun BPR Lestari saja, tanpa tahu banyak ilmu bisnis yang beliau punya. Dan di seminar itu, saya baru menyadari kalau beliau Hebat… Hehehe…

Salah satu pesan beliau yang saya ingat di seminar waktu itu adalah, kalau berbisnis harus sesuai Experties nya kita, kita Ahli nya di mana…
Contoh beliau basic nya profesional banker 7th di BCA, berawal dari MT lalu jabatan terakhir sbg Kepala Cabang. Bisnis BPR Lestari, bukan bisnis pertamanya beliau, beliau pernah bisnis properti, bisnis kain dll, tp yg berhasil di bisnis Bank, karena Expert di area tsb. Sedangkan bisnis kain tidak, karena apa? Beliau tidak paham kain, tidak terlalu bisa bedakan kain A, B, C dsb.
Contoh lagi, cerita yg saya ingat, sahabat beliau, expert di dunia pendidikan, sudah terkenal dan sukses, punya penghasilan besar lalu ditawari orang ikut bisnis properti di Surabaya, lalu sahabat beliau bertanya ke beliau, bagaimana menurut beliau, pak Alex bilang ke sahabatnya, “kalau lu uda punya duit banyak, mending lu buka sekolah deh di Surabaya”.

Jadi, kalau pun mau buka bisnis baru, buka lah bisnis yang masih linier dengan sebelumnya dan sesuai Experties yang kita punya.

Kalau misal bu @YohannaJ ingin switch ke bisnis yg mengutamakan profit (tp setahu aku, bisnis memang kudu profit sih bu… Hehehe), ibu tetap fokus ke Experties yang ibu punya, walau switch ke bisnis lain.

Maaf panjang yaaa bu… :smile:

3 Likes

Terima kasih feedbacknya Bu @msbella_sabels, kita hampir sama ya saya juga dari kemaren dulu hanya fokus di passion saya sehingga keseringan beli bahan terus jadinya profitnya abis dibeli bahan :sweat_smile:, makanya saya ketrigger untuk fokus di profit dulu then pelan pelan follow my passion, fokus di profit maksud saya terbuka untuk melihat peluang pasar, kalau misalnya bisa menguntungkan dan kita jalani, why not?

Hey Ibu @YohannaJ

Terima kasih yaa sudah sharing, ini mungkin menjadi banyak pertanyaan dari Ibu-ibu semua mengenai passion atau profit. Sejujurnya bukan hanya Ibu, mungkin Entrepreneur di luar sana juga bertanya-tanya tentang hal ini. Tapi menurut aku ini bukan sesuatu yang harus dipilih.

Jaman sekarang, kenapa orang lebih banyak memilih untuk menjadi Entrepreneur - ya karena mereka bisa menjalani Passion-nya dan hidup memang harusnya seperti itu, bisa menjalankan yang kita suka dan mendapatkan income. Karena passion = self-actualization kita juga.

Tapi jangan mengikuti passion ini juga harus Smart, jangan blindly follow the passion tanpa punya rencana dan disiplin. Semua-nya harus ada plan yang solid dan realistis dengan kondisi bisnis sendiri. Setuju sekali dengan @sevita_milkribo bahwa bisnis harus ada profit.

Ini kenapa di Ibu Punya Mimpi, kita pengen Ibu bikin budgeting selama minimal 1 tahun. Karena disini kita pengen Ibu belajar realistis dengan bisnisnya. Kan kita mau mengajak untuk mengejar mimpi, dimana mimpi itu membangun bisnis dan yang namanya bisnis mungkin bisa baru menguntungkan besar saat 2 tahun mendatang. Asal perhitungannya benar dan tidak merugi selama awal-awal.

Contoh startups:

  1. Startups A belum dapat revenue di tahun 5 karena lagi mau kejar Growth users, tapi mereka tahu kalau users sudah sampai 1juta yang aktif menggunakan product-nya mereka akan kenakan biaya pemakaian Rp 100,000/bulan jadi ketika ditahun kelima mereka bisa mendapatkan revenue sebesar Rp 100,000,000,000/bulan. Ini bisa untuk membayar pinjaman ke Bank yang startup itu lakukan atau bisa dijual ke investor yang percaya dengan misi mereka.
  2. Airbnb punya 25% fee untuk ke Host (yang punya rumah) dan Pengguna-pun harus membayar senilai 10-15% untuk menginap. Tapi jika hanya mempunyai 100 kamar tidak akan mendapatkan revenue yang cukup untuk membayar cost mereka. Intinya mereka harus membesarkan jaringan dulu sebelum bisa hit Profit.

Disini aku mau highlight untuk Ibu berpikir lebih jauh lagi, jangan hanya berpikir untuk saat ini. Bikin plan untuk 5 tahun mendatang, apa sih yang bisa Ibu raih? Seperti kata Fathya kemarin, yang juga datang dari Ibu-ibu, kami disini mau mendorong Ibu untuk bikin bisnis - bukan hanya berdagang.

Satu lagi bu, Passion itu bentuknya macam-macam. Kalau aku ibaratkan, passion itu mungkin bentuknya seperti air. Bisa ibu temukan diberbagai tempat dan kegiatan, bisa beradaptasi mengikuti bentuk wadah dan bisa berkembang juga. Mungkin sekarang kita pikir bahwa passion kita = a, tapi besok bisa berubah menjadi = ab.

Semoga bisa membantu ada secercah pencerahan yaa

7 Likes

Hai Ibu @sevita_milkribo , bener ya Bu kalau berbisnis harus yang kita ahli di dalamnya dan kita happy menjalaninya, terima kasih insightnya memberikan pencerahan :heart:

1 Like

Hai Ibu @marisa, seperti biasa memberikan pencerahan banget " follow your passion with smart planning and discipline."

Thank you pencerahannyaa… :heart_eyes:.

3 Likes

Hai ibu @YohannaJ aku nah mencoba banayak bisnis, tapi memang paling nyaman memulai bisnis sesuai passion kita… mencari peluang bisnis dari passion kita itu ternya selalu bisa hihihi. Sama sih kadang lihat yang lain bisnis a, kok kayaknya enak, repead order banyak, terus selalu jalan, hihihi… sama seperti q up and down dalam penjualan produk, setelah kuevaluasi bukan produknya, tapi teknik pemasaran disosmed memamg kadang up and down… sejujurnya setelah melahirkan ada 2 balita ini harus extra dalam mengatur waktu… memang butuh kekuatan nggak sekedar konsisten tapi juga persisten… kuat mengahapi tantangan… hihi dengan terus mengevaluasi teknik penjualan, kemudian teknik pengemasan dan velue… sekarang lebih sedang memetakan kembali konsumennya… bersih2 akun ig… hihihi…

Semangat bu… :blush:

1 Like

Waaaah mksh byk ibu Marisa❤️
Setelah baca penjelasan ttg startup, saya jd bs lbh menghargai proses dan progres meskipun kecil🤣

1 Like