QnA Kelas #JikaIbuMenjadi Freelance Writer

Hai, Bu. Terima kasih ya untuk tulisannya yang menyentuh :heart:

Feedback dari aku, mohon diingat lagi penulisan kata yang benar seperti berfikir -> berpikir, pelan - pelan -> pelan-pelan (nggak perlu ada spasi di antara tanda baca).

Semoga bermanfaat ya. Semangat terus menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih ya atas tulisannya, aku berasa diingatkan untuk kembali ke kenyataan :rofl:

Sedikit feedback dari aku, lebih baik ada kata pengantar untuk pembuka dan penutup supaya pembaca nggak berasa “nanggung” bacanya. Aku kasih contoh ya:

Terkadang perjalanan ini juga membuat saya merasa kesepian. Setelah sekian lama menjalani peran menjadi ibu, ada beberapa kemampuan yang telah saya pelajari yaitu:

Kemudian di akhir tulisan, sebaiknya diberikan penutup seperti:

Semoga kita semua bisa menjadi ibu yang baik untuk anak. (lalu dilanjutkan dengan kata penyemangat)

Selain itu jangan lupa, penggunaan bahasa asing ditulis miring ya, Bu.

Semangat menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih ya untuk tulisannya dan udah berkenan berbagi cerita.

Feedback dari aku, perhatikan cara menulis dengan tanda baca. Hindari menggunakan tanda titik yang berlebihan di tengah kalimat. Contoh: Saat itu, karena memang belum bertemu jodoh, jadi ya aku memilih bekerja… -> cukup 1 aja titiknya.
Kemudian sebelum “dan”, nggak perlu tanda koma kecuali komanya lebih dari 1.
Selain itu, hindari penggunaan tanda koma yang berlebihan seperti:

Singkat kata, aku sempat ingin melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, yaitu S2. Tetapi ketika hendak mulai mengeksekusi rencana tersebut, ternyata jalan hidupku mempertemukan aku dengan seseorang (yang sekarang menjadi suamiku).

Semangat terus menulisnya ya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih ya tulisannya, aku berasa lagi baca artikel di website-website berita :laughing:

Overall udah bagus, udah menggunakan sub heading juga yang membuat pembaca lebih enak membacanya. Izin memberikan feedback ya, Bu. Jangan lupa bahwa kata bahasa asing harus miring.
Saat menuliskan sumber gambar, bisa seperti ini: Sumber gambar: freepik. Kemudian penjelasan gambarnya nggak perlu ditulis juga nggak apa-apa, karena udah jelas gambar apa. Kecuali mau menjelaskan berita yang harus aktual.

Selain itu, sebelum ke topik selanjutnya, bisa menggunakan kata-kata yang lebih menarik supaya pembaca mau melanjutkan. Aku kasih contoh ya, Bu:

Tapi nggak perlu khawatir karena ketika ada masalah, tentu saja ada pilihan solusinya! Berikut hal-hal yang bisa menjadi solusi saat banyak hal berubah ketika menjadi ibu.

Di akhir tulisan pun jika ingin memberikan semangat, bisa menggunakan tanda seru supaya terlihat lebih membara gitu semangatnya. Seperti: Selamat berjuang ibu-ibu hebat!

Semangat menulisnya, Bu :heart:

1 Like

Hai, Bu. Terima kasih ya udah setor tulisan dan mencoba menulis :heart:

Feedback dari aku, lebih baik menulisnya per paragraf supaya pembaca nggak pusing ketika membacanya. Jangan lupa juga setiap akhir kalimat menggunakan tanda titik untuk pertanda bahwa kalimat tersebut udah selesai.
Kemudian, penggunaan bahasa asing ditulis miring ya, Bu. Jika ingin menulis dengan bahasa asing, bisa dicek di google atau grammarly lebih dahulu untuk memastikan apakah grammar-nya sudah sesuai.
Satu lagi, penulisan kata “ibu” di tengah kalimat. Jika bukan merupakan panggilan, maka nggak perlu pakai huruf kapital di depannya.

Semangat menulisnya ya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih ya atas tulisannya yang menginspirasi. Aku berikan sedikit feedback ya, Bu.

Untuk kalimat ini “Bagi sebagian wanita, saat menjadi seorang ibu, rasanya dapat langsung menjalani keseharian dengan alami, terlepas dari segala dinamika yang terjadi setiap harinya”, mungkin bisa diganti menjadi: Bagi sebagian wanita saat menjadi seorang ibu, biasanya dapat langsung menjalani keseharian dengan alami, terlepas dari segala dinamika yang terjadi setiap harinya.
Selanjutnya, untuk kata “mensharingkan” bisa diganti menjadi share atau membagikan.
Kemudian kalimat sebelum membagikan tips, bisa diubah menjadi: pengalaman saya bagaimana berjuang untuk menghadapi kondisi depresi tersebut dalam 4 langkah yaitu sebagai berikut:

Semangat terus menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih atas tulisannya. Oke banget udah ditambahin gambar dan referensi. Berikut beberapa feedback dari aku ya.

Perhatikan penulisan huruf kapital. Penulisan yang benar adalah “apa kabar” dan “anak”, huruf a nggak perlu dikasih kapital jika di tengah kalimat. Selain itu, setiap judul di tips (1-6 di tulisan Ibu) hanya kata di awal kalimat yang perlu kapital, nggak perlu di setiap kata.
Kemudian, penulisan bahasa asing dimiringkan.
Satu lagi, usahakan panggilan untuk pembaca di akhir kalimat aja supaya lebih enak dibacanya atau sekalian dihilangkan saja di kalimat tersebut seperti: Nah itu dia, ulasan singkat tentang perubahan yang kerap terjadi setelah mempunyai anak.

Semangat menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih atas tulisannya yaa, relate banget pasti dengan banyak ibu-ibu :heart: Berikut beberapa feedback dari aku yaa.

Perhatikan EYD, yang betul itu mengubah bukan merubah. Selain itu, jangan menggunakan spasi sebelum tanda baca. Dan setelah menggunakan tanda baca koma lebih dari satu, sebelum dan menggunakan tanda baca koma lagi seperti ini: . Ternyata untuk bisa berjalan, makan sendiri, berbicara ,dan segala kemampuan lainnya…

Semangat terus menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih ya untuk tulisannya, aku terpukau banget dengan ceritanya. Semoga Ibu dan keluarga sehat selalu :heart:

Untuk tulisannya udah bagus, pemilihan kalimatnya mengalir dengan baik sehingga enak dibacanya dan penulisan bahasa asing pun udah diberikan italic. Sedikit feedback dari aku, setelah menggunakan tanda koma yang banyak, ditutup dengan kata penghubung seperti: Banyak ikhtiar yang kami coba, mulai dari program medis, non medis, hingga mengubah lifestyle.
Kemudian, untuk “pun” ditulis terpisah dari kata sebelumnya seperti: walau pun, meski pun.
Selain itu, usahakan panggilan untuk pembaca di akhir kalimat aja supaya lebih enak dibacanya atau kalimat tersebut ditutup sampai situ aja. Seperti: Kalau saat ini Ibu berhenti sejenak ataupun berjalan lebih lambat dari biasanya dalam meraih mimpi, tidak mengapa, Bu. Asalkan kita ga pernah berhenti untuk terus belajar dan mencoba, pasti akan ada jalannya.

Semangat terus menulisnya, Bu :heart:

1 Like

Hai, Bu. Terima kasih ya untuk tulisannya :heart:

Berikut feedback dari aku. Untuk penulisan bahasa asing, jangan lupa dibuat miring. Dan untuk penulisan “pun” dipisah dari kata sebelumnya seperti: atau pun, meski pun.
Perhatikan pemilihan kata untuk kalimat supaya lebih enak dibaca, Seperti: bagaimana hati-hati menjaga kehamilan -> bagaimana agar lebih berhati-hati menjaga kehamilan.
Usahakan jangan ada pengulangan kata dalam satu kalimat seperti: Cerita dari Ibu full time, dengan berbagai pertimbangan untuk memilih menjadi Ibu full time -> Cerita dari Ibu full time, dengan berbagai pertimbangan untuk akhirnya memilih keputusannya tersebut.

Semangat terus menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih untuk tulisannya. Udah bagus karena udah menggunakan nomor untuk tips jadi lebih mudah dibaca. Izinkan aku memberikan feedback yaa.

Jangan lupa untuk kata berbahasa asing ditulis miring. Kemudian penulisan yang benar adalah “di antaranya” (sumber rujukan bisa dicek di tautan ini) dan setelah itu menggunakan titik dua (:slight_smile: bukan titik koma (;).

Semangat menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih atas tulisannya, relate banget rasanya :laughing:

Berikut feedback dari aku ya, Bu.
Penulisan “aku” di tengah kalimat, nggak perlu menggunakan huruf kapital untuk a-nya, kecuali rujukannya untuk Tuhan.
Kemudian jika ingin ada pertanyaan di akhir kalimat, jangan lupa disisipkan tanda koma seperti: Lelah ya, Bu?
Selanjutnya, saat menuliskan bahasa asing bisa dicek terlebih dahulu di kamus bagaimana cara penulisan yang benar supaya nggak salah dalam penulisannya.

Semangat terus menulisnya, Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih untuk tulisannya yaa.

Feedback dari aku, usahakan membuat kalimat jangan terlalu panjang yang membuatnya jadi terlihat bertele-tele. Contoh di kalimat ini:

Ketika kita menjadi anak dari seorang Ibu, kita sering melihat betapa Ibu kita sangat tidak ideal dengan kita karena sebuah ketidaksepahaman yang bisa dibilang ‘ringan’, kita menggerutu kemudian membandingkan Ibu kita dengan Ibu dari teman kita, mungkin disitu Ibu kita merasa ‘sedih’ , karena sebetulnya apa yang mungkin dia lakukan adalah untuk hal yang menurut dia adalah baik untuk kita, tapi ada beberapa faktor yang kemudian pesan itu tidak dapat tersampaikan.

Sebaiknya dipisahkan menjadi beberapa kalimat agar pesannya lebih tersampaikan.

Selain itu, sebelum tanda baca nggak usah menggunakan spasi ya, Buu.
Kata “ibu” di tengah kalimat pun nggak perlu diberikan huruf kapital di awal jika bukan merupakan kata sapaan.
Hati-hati juga dengan penulisan kapital karena hanya kata-kata tertentu aja yang perlu diberikan awalan kapital, boleh dicek kembali cara penulisannya yaa.

Semoga membantu. Semangat menulisnya, Bu :heart:

Hai Tehhh! Terima kasih banyak yaa udah menyempatkan waktu untuk menulis di sela-sela kesibukan. Izinkan aku memberikan feedbcak yaa.

Jangan lupa penulisan bahasa asing dibuat miring.
Kemudian saat ada kalimat pertanyaan atau perkataan, jangan lupa menggunakan tanda petik 2 (") dan usahakan di-enter di setiap pertanyaan supaya nggak pusing bacanya.

Semangat menulisnya ya, Teh :heart:

Hai, Buu. Terima kasih banyak yaa tulisannya bagus banget, aku berasa baca artikel yang berdasarkan hasil penelitian. Cara penulisan juga udah bagus, bagaimana menuliskan bahasa asing, struktur kalimat, dan penulisan sumber udah disertai link :heart:

Feedback sedikiitt aja ya, Buu. Hati-hati dengan typo, walau minor tapi kadang pembaca bisa tetep sadar ada typo hehe. Kemudian untuk ilustrasi gambar, nggak perlu dijelaskan juga gapapa kok, Bu. Karena udah jelas dari judulnya, kecuali tentang data yaa.

Semoga membantu, semangat menulisnya Bu :heart:

Hai, Bu. Terima kasih ya untuk tulisannya. Semoga Ibu terus semangat menjalani apa pun pekerjaan yang Ibu pilih saat ini :heart:

Untuk feedback penulisannya, hati-hati dengan typo ya, Bu. Aku menemukan beberapa kata yang typo.
Kemudian setelah tanda koma (,) lebih dari 2 kali, jangan lupa sebelum “dan” diberikan tanda koma juga. Tapi nggak usah menggunakan spasi sebelum tanda baca ya, Buu.
Pada bagian penutup juga bisa ditambahkan kata-kata penyemangat agar pembaca merasa lebih “membara” setelah baca tulisan Ibu.

Semangat menulisnya, Bu :heart:

1 Like

Untuk kutipan teori dan apa yang dikatakan seseorang, sebaiknya ditulis sebagaimana aslinya. Penjelasan lebih lanjutnya bisa dirangkai sendiri supaya nggak dianggap plagiat.

Referensi gambar atau konten, bisa ditautkan link-nya langsung di kata tersebut dan juga di akhir artikel. Semoga membantu ya, Bu

1 Like

Hai, Bu. Terima kasih ya atas tulisan bagusnya, aku sampai bingung mau feedback bagian apa karena udah baguuss. Ceritanya mengalir, bahkan udah ada subheading jadi membuat pembacanya lebih enak saat membaca.

Sedikit aja catatan dari aku, sebelum menuju poin-poin penjelasan, sebaiknya diberikan kalimat tambahan seperti: *Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Kemudian jika kata “ibu” sebagai panggilan di tengah kalimat, huruf i menjadi kapital ya, Bu.

Semangat menulisnya, Bu :heart:

1 Like

Baiiik terimakasih banyak ya bu nadiaaa :hugs::hugs:

PERJALANAN

2021, menjadi tahun yang tidak pernah aku tahu kalau aku akan menikah. Aku adalah sepersekian perempuan yang tidak punya target tahun berapa akan menikah. Sebenarnya, saat kuliah target tahun menjadi list penting, nyatanya ini tidak mudah. Akhirnya merubah Haluan untuk mencoba profesi setelah kelulusan S2. Beberapa kota aku datangi untuk mencari pengalaman dan alih-alih untuk mengadu nasib selanjutnya. Banyak jalan berliku, beberapa lamaran kerja hingga tes Pengajar di Perguruan Tinggi tertolak semua, hingga akhirnya pernikahan itu datang di tahun 2021 dengan begitu cepat dan Alhamdulillah tidak ada halangan.

Pernikahanku ini membawaku menjadi seseorang yang baru, karena aku meninggalkan semua kebiasaanku di Kota Surabaya. Aku yang dulu 5/7 menghabiskan waktu di Sekolah atau bahkan 6/7. Bertemu dengan teman kerja dan anak-anak yang berbagai macam kelakuannya. Kegitan ini dengan sangat rela aku tinggalkan dan akan mencoba mencari dunia baru di Kota baru untuk mengikuti suami.

Menjalani aktifitas baru yang 180 derajat berbeda dengan aktivitas yang sudah berjalan hampir 7 tahun itu tidak mudah. Rasanya diri ini seperti tidak punya jati diri yang sebenarnya. Hampir beberapa kali mencoba hal baru yang bisa menyadarkan dan mengajak diri ini untuk terus bangkit dengan cara lain terlebih dahulu sebelum bertemu dengan tempat yang pas.

Banyak kegiatan non domestic yang aku coba satu persatu agar tidak merasa tidak ada hal baru yang bisa aku dapat, dan semua kegiatan aku ikuti secara daring, dimana aku mendapat info dari media sosial, seperti seminar tentang Pendidikan, ini aku sangat upayakan untuk mengikuti satu atau dua kegiatan agar saat aku terjun Kembali ke dunia Pendidikan tidak terlalu tertinggal akibat 1 tahun berhenti. Kegiatan yang lain adalah seminar tentang skill , satu hal yang sangat amat harus di upgrade setiap saat seiring dengan perkembangan zaman.

Satu macam kegiatan lainnya adalah menulis, sejak menjelang dan setelah menikah, aku hamper lama tidak pernah menulis lagi. Sejak tahun 2021 memang aku mulai off mengikuti challenge menulis di Instagram tapi mengulik tulisan-tulisan lama yang layak dipublikasi di media elektronik. Beberapa bulan setelah menikah, ku coba Kembali untuk mengikuti kegiatan menulis dengan bergabung membuat antologi, menulis di Blog sebuah challenge dari komunitas Blogger Perempuan dan terakhir Challenge selama sebulan di bulan September, Alhamdulillahnya ini tuntas aku lakukan.

Dari berbagai macam kegiatan daring yang kuikuti ternyata ada yang terasa kurang, yaitu bertemu dengan teman baru. Rasanya ada yang hampa, bayankan satu tahun hanya bertemu dengan orang itu-itu saja tidak bertambah kenalan yang sefrekuensi. Mulailah memberanikan diri untuk mengikuti kegiatan offline di tempat baru. Rasanya aku yang dulu kutemukan Kembali, ada rasa Bahagia yang luar biasa.

Waktu demi waktu, kucoba cerna sedikit demi sedikit bahwa perjalanan menjadi istri atau ibu pastilah penuh dengan penyesuaian yang berbeda-beda di setiap kehidupan orang.

SILVIA VIRDA SUSANTI