Halo IbuPreneur, salam kenal!
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengulik sebuah film yang benar-benar menyentuh hati, terutama buat kita para ibu. Film asal Korea Selatan yang berjudul Kim Ji-Young: Born 1982 ini dibintangi oleh aktor favorit banyak ibu-ibu, Gong Yoo, dan aktris berbakat Jung Yu-Mi. Film ini sebenarnya dirilis pada tahun 2019, tapi saya baru sempat menontonnya di 2021, saat sudah menjadi seorang ibu. Dan jujur, ini adalah pengalaman menonton film ini benar-benar emosional buat saya. Film ini bukan hanya bercerita tentang seorang perempuan yang hidup di tengah masyarakat patriarki, tetapi juga tentang perjuangan seorang ibu dalam menghadapi berbagai tuntutan dan ekspektasi. Walaupun saya tidak bisa 100% relate dengan kondisi yang digambarkan di film ini, namun hampir setiap adegannya terasa sangat relevan dengan kehidupan ibu-ibu di sekitar saya.
Ceritanya berpusat pada Kim Ji-Young, seorang ibu yang pernah bekerja dan harus mengesampingkan impiannya setelah melahirkan seorang anak demi mengurus keluarga. Awalnya, dia mengira bahwa semua akan baik-baik saja, tapi ternyata meninggalkan impian itu bukan perkara mudah. Sebagai ibu rumah tangga, dia mengorbankan banyak hal demi keluarganya, tapi di sisi lain, ia sering merasa kehilangan dirinya sendiri. Melihat bagaimana Ji-Young mengalami tekanan mental karena ekspektasi yang terus menumpuk, saya sadar bahwa banyak perempuan di luar sana mengalami hal serupa. Seorang ibu seringkali terjebak dalam rutinitas dan tuntutan tanpa punya cukup ruang untuk diri sendiri.
Setiap adegan yang menunjukkan perjuangan Ji-Young terasa begitu nyata. Ketika ia memutuskan berhenti bekerja demi anaknya, rasanya sebetulnya mirip dengan perasaan saya ketika meninggalkan anak di rumah untuk pergi bekerja, ada gejolak yang besar antara rasa cinta yang besar untuk keluarga dan keinginan untuk tetap memiliki identitas diri. Hal-hal kecil seperti saat ia duduk sendirian di taman, melihat ibu-ibu lain berbincang, atau ketika ia tersenyum meski kelelahan, benar-benar menggambarkan realitas yang sering kita alami sebagai ibu. Yang membuat saya lebih tersentuh adalah bagaimana film ini menggambarkan bahwa seorang ibu seringkali harus menyembunyikan emosinya demi kebahagiaan keluarga.
Selain itu, film ini mengingatkan betapa pentingnya peran suami dan keluarga dalam mendukung seorang ibu. Jung Dae-Hyun, suami Ji-Young, adalah contoh pria yang selalu berusaha memahami istrinya, tapi seringkali tidak benar-benar menyadari beratnya beban yang ditanggung seorang ibu. Ini adalah pesan yang sangat penting: kita, para ibu, tidak bisa menjalani semuanya sendirian. Suami dan keluarga harus ikut berbagi peran, bukan hanya menjadi penonton. Film ini bukan cuma sekadar kritik terhadap sistem yang ada, tapi juga ajakan agar para pasangan lebih peduli dan saling mendukung dalam kehidupan rumah tangga.
Buat saya, Kim Ji-Young: Born 1982 adalah film yang wajib ditonton, terutama buat yang ingin memahami lebih dalam tentang kehidupan seorang ibu. Dengan alur yang kuat, akting yang penuh emosi, dan pesan yang menyentuh, film ini bukan hanya hiburan, tapi juga menjadi refleksi bagi kita semua. Setelah menonton, saya jadi semakin menghargai perjalanan seorang ibu dan menyadari bahwa setiap perempuan berhak untuk diakui, didengar, dan diberikan ruang untuk dirinya sendiri. Saya juga sangat mensyukuri kehidupan saya sebagai ibu saat ini yang diberikan ruang untuk mengejar mimpi dan selalu mendapatkan support penuh dari keluarga. Saya pribadi memberikan rating: 4/5 untuk film ini.