Halo Ibupreneur…
Adakah Ibu-Ibu di sini yang menggemari drama Korea seperti saya? Drama Korea punya daya tarik tersendiri ya, Bu. Kalau menurut saya cerita-cerita dari Drama Korea ini real dan sangat detail. Menggambarkan kehidupan kita sehari-hari, ya walaupun namanya juga drama ya, Bu pasti ada lah bumbu-bumbu fiksi dan fantasinya. Selain cerita yang relate dengan kehidupan kita, Drama Korea juga banyak mengandung pesan moral yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup. Salah satunya pelajaran hidup tentang hubungan orang tua dan anak dan pesan-pesan parenting lainnya.
Berikut ini Drama Korea yang sarat dengan pesan parenting :
1. Queen of Tears (2024)
Sumber : https://img5.yna.co.kr/etc/inner/FR/2024/03/07/AFR20240307002300884_05_i_P4.jpg
Drama ini mengangkat kisah rumah tangga Baek Hyun Woo dan Hong Hae In dengan segala macam problematika di dalamnya. Dari para tokoh utama Baek Hyun Woo dan Hong Hae In kita bisa menyimpulkan bagaimana sikap orang tua terhadap anak bisa membentuk karakter mereka di masa depan. Baek Hyun Woo terlahir dari keluarga sederhana namun hangat dan penuh kasih sayang. Kemudian dia tumbuh menjadi pria yang ramah, penyayang, setia dan penuh tanggung jawab. Sedangkan Hong Hae In tumbuh di keluarga kaya raya yang terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Belum lagi sikap ibunya yang sangat dingin dan terkesan pilih kasih. Kemudian dia tumbuh menjadi pribadi yang dingin, tidak ramah dan sulit untuk berkomunikasi.
Jadi, jika Ibu ingin anak-anak tumbuh dengan karakter yang baik, maka perlakukanlah anak-anak dengan baik sedari kecil.
2. Doctor Slump (2024)
Sumber : https://i.pinimg.com/originals/23/94/7c/23947c3ac2ed1265fd60dcc7a7d39bb1.jpg
Drama yang mengangkat tema kedokteran dan mental health ini menceritakan tentang kisah persaingan 2 anak SMA yang paling pintar di sekolahnya, Nam Ha Neul dan Yeo Jeong Woo. Di masa depan Nam Haneul menjadi seorang dokter anestesi di rumah sakit terkemuka. Sementara Yeo Jeong Woo menjadi dokter bedah plastik paling terkenal di negara itu.
Namun, suatu hari karir mereka hancur dan mereka berada di titik terendah. Nam Haneul berasal dari keluarga biasa dan mereka sangat menaruh harapan kepada Haneul. Tapi ibu dan keluarga Haneul tetap mensupport Haneul ketika dia sedang berada di titik terendahnya. Tidak menyalahkan, tidak berlarut-larut dalam kekecewaan, tidak memaksakan kehendak dan selalu support dengan hal-hal yang kecil sekalipun. Hasilnya Nam Haneul berhasil meraih karir impiannya kembali.
Jadi, sebagai orang tua yang pastinya penuh harapan baik terhadap anaknya, kita harus siap dengan segala hal yang akan menimpa kita dan anak kita. Ketika anak sedang di bawah atau belum sesuai harapan, maka manage-lah ekspektasi, terus menjadi supporter utama mereka, bantu sebisanya dan jangan lupa do’akan kebaikan untuk mereka.
3. Sky Castle (2018)
Sumber : https://pop.inquirer.net/files/2019/04/SKY.png
Drakor ini meraih rating tertinggi pada masanya. Tidak hanya seru tapi juga sarat dengan pelajaran untuk orang tua. Menceritakan tentang para keluarga kaya yang tinggal di sebuah perumahan bernama Sky Castle. Mereka sama-sama memiliki anak yang masih bersekolah. Para orang tua di drama tersebut sangatlah ambisius, mereka rela melakukan apa saja untuk memasukkan anaknya ke universitas bergengsi di negara tersebut.
Anak-anak mereka dipaksa untuk belajar keras dengan berbagai cara, tidak ada waktu bermain atau bahkan sekedar quality time bersama keluarga pun tidak ada. Dampaknya, anak-anaklah yang menjadi korban, ada yang depresi dan bahkan sampai mengakhiri hidupnya sendiri.
Dari drama ini kita belajar bahwa anak adalah individu yang bebas, mereka berhak menentukan kebahagiaan mereka sendiri. Kita sebagai orang tua bertugas untuk mensupport sebisa mungkin, memberikan mereka kasih sayang dan membersamai mereka menuju masa depan. Jangan menjadi orang tua yang ambisius karena kebahagiaan & kesehatan anak adalah segala-galanya bagi orang tua.
Menjadi orang tua tidak mudah ya ternyata. Tapi kita bisa kok belajar dari mana saja, dari drama Korea misalnya atau dari orang tua lain, dari media sosial atau belajar langsung dari para ahli. Kita tidak sendiri, Bu. Banyak juga orang tua di luar sana yang sedang berjuang untuk membersamai anak-anaknya hingga sukses.
Sementara itu jadi Ibu kadang suka susah juga untuk bahagia ya. Hehe… Kadang merasa berat, merasa sendirian, rentan stres juga. Padahal katanya, sebelum membahagiakan orang lain, kitanya dulu yang harus bahagia. Jadi, kunci dari anak yang bahagia adalah Ibu (dan ayah) yang bahagia.
Nah, Bu daripada berlarut-larut dalam penderitaan, kenapa nggak ikutan komunitas aja? Dengan berkomunitas Ibu bisa bertemu dengan orang-orang baru dengan passion yang sama, bisa berbagi kegalauan dan mencari solusinya dan juga Ibu bisa beraktualisasi diri, upgrade ilmu dan skill yang siapa tahu bisa mendatangkan cuan. Dan mungkin juga bisa meningkatkan indeks kebahagiaan Ibu.
Seperti di Komunitas Ibu Punya Mimpi (IG : @komunitas_ibupunyamimpi & @ibupunyamimpi). Komunitas yang sangat ramah ibu dan di sini ibu bisa belajar banyak hal dari para ahli dan praktisi berpengalaman di bidang masing-masing. Untuk Ibu yang ingin kembali belajar atau bekerja sesuai passion walaupun hanya di rumah saja, komunitas ini cocok sekali untuk ibu.
Selain itu, ada juga Komunitas Ibu Profesional (@ibu.profesional.official) yang juga mengakomodir keinginan para Ibu untuk bersosialisasi dan aktualisasi. Di Ibu Profesional ada beberapa kelas yang bisa diikuti dan masing-masing level memiliki tujuan berbeda. Ada kelas untuk belajar parenting, pengembangan diri dan cara agar berdampak bagi sesama. Ibu Profesional juga mengakomodir para anggotanya yang ingin belajar hal baru atau ingin upgrade skill, seperti menulis, desain, content creator dan masih banyak lagi. Selain ilmu, kita juga bisa mendapat teman baru dari seluruh Indonesia maupun dari kota domisili kita.
Nah, Bu daripada menggalau mendingan kita ikutan komunitas aja yuk!