REVIEW BUKU - EDUCATED : Kisah Perjuangan Tara Westover Mendapatkan Pendidikan

Halo, Ibupreneur. Mumpung masih dalam tema Ibu Punya Mimpi bulan ini, Growth Mindset, aku mau review salah satu buku yang inspiratif.

Buku ini berkisah tentang perjalanan hidup seorang Tara Westover, gadis yang lahir dan besar di lereng gunung di Idaho bersama keenam saudaranya. Ayahnya bekerja mengelola barang rongsokan. Ibunya seorang peramu obat herbal, yang kemudian dikenal sebagai bidan karena telah membantu proses persalinan untuk orang-orang yang tidak mempercayai dokter seperti keluarga mereka. Iya, keluarga Tara tidak mempercayai dokter dan fasilitas kesehatan di rumah sakit. Sejak kecil, dia dan saudara-saudaranya sudah didoktrin oleh Ayahnya untuk tidak percaya pada dokter dan menentang pendidikan dari pemerintah. Ayahnya beranggapan sekolah negeri hanyalah sebuah taktik pemerintah untuk membuat anak-anak menjauh dari ajaran Tuhan. Ayahnya juga selalu menceritakan bahwa dunia di luar sana itu berbahaya.

Keinginan Untuk Berubah dan Bertumbuh

Bagian awal buku ini menceritakan kisah masa kecil Tara Westover yang menyedihkan, mulai dari dipaksa membantu pekerjaan berat ayahnya sampai dia sering terluka, dan juga penyiksaan oleh saudara laki-lakinya. Akhirnya dia berpikir sudah saatnya dia mengambil keputusan untuk keluar dari penderitaan dia.

Dia memutuskan untuk tes masuk kuliah dan dia belajar sendiri dari buku-buku di rumahnya. Akhirnya dia berhasil diterima di Universitas Brigham Young, dalam perjalanannya dia mendapat Gates Cambridge Scholarship untuk Pascasarjananya, dan Fellowship Harvard untuk menempuh gelar doktornya.

“Ketika masih kecil, aku menunggu pikiranku tumbuh, pengalamanku bertambah dan pilihanku makin diperkukuh, dan terbentuklah citra seseorang. Sosok seorang itu dulu telah kumiliki. Aku berasal dari gunung itu, gunung yang telah membentukku.”

Support System yang baik

Sebuah perubahan itu memang tidak nyaman dan menakutkan. Kita membutuhkan support system yang baik, begitupun Tara. Dia selalu dihantui perkataan ayahnya tentang dunia luar yang berbahaya. Dia merasa berbeda dengan teman-temannya dan merasa ini bukan tempatnya. Saat keluarganya tidak mendukung keputusannya, beruntung dia masih punya teman-teman kuliah dan profesor di kampusnya yang selalu mendukung dan membuka pikirannya.

“Kau harus menghentikan dirimu dari pikiran seperti itu. Kau bukanlah emas palsu, yang hanya bersinar di bawah cahaya tertentu. Menjadi siapa pun kau, apapun yang kau inginkan, itu adalah dirimu sendiri. Itu selalu ada dalam dirimu. Tidak hanya berada di Cambridge. Tapi ada padamu. Kau adalah emas. Dan meskipun kau kembali ke BYU, atau bahkan ke gunung tempat asalmu, itu tidak akan mengubah siapa dirimu sesungguhnya.”, Dr. Kerry

Percaya Pada Kemampuan Diri

Saat Tara merasa mempunyai lingkungan yang aman dan support system yang baik, perlahan kehidupan Tara di Cambridge berubah. Dia tidak malu lagi menceritakan tentang masa lalu dan keluarganya. Karena ia merasa telah menciptakan sejarah baru dalam diri.

“Masa lalu bukan sesuatu yang penting, tidak memiliki pengaruh apapun. Hanya masa depanlah yang memegang kendali.”

Menerima segala perasaan yang hadir

Tara suka menuliskan kejadian-kejadian yang kurang nyaman di buku hariannya, saat tidak ada satu keluarga pun yang percaya dia disiksa oleh saudara laki-lakinya, dan saat tidak ada keluarga yang mendukung keputusan dia bersekolah, dia melampiaskan semua di sana. Saat kita ada dalam kondisi yang kurang baik, timbul perasaan yang tidak nyaman, pertama yang bisa kita lakukan adalah menerima segala bentuk emosi yang hadir.

Berdamai dengan diri sendiri

“Mencintai diri kita sendiri dulu secara utuh, agar bisa mencintai orang lain secara penuh.”

Dalam perjalanannya, Tara memutuskan untuk melakukan konseling dan dia baru menyadari bahwa selama ini dia mengakui sesuatu yang tidak dapat dia berikan kepada dirinya sendiri. Selama dua tahun dia hidup dibayangi perasaan marah dan kecewa kepada Ayahnya. Setelah itu dia melepaskan rasa bersalahnya, dengan menerima keputusannya, dengan cara dia sendiri, dan demi kepentingan dia sendiri. Ini adalah cara satu-satunya agar dia bisa mencintai Ayahnya.

Mungkin kita tidak mengalami kisah yang sama persis dengan Tara Westover, tapi perjalanan dia untuk bertumbuh, rasa ingin tahu dia akan dunia di luar sana, keinginan untuk berubah dan mengembangkan diri, perjuangan dia keluar dari zona nyamannya, rasanya relate sekali seperti kita yang sama-sama sedang berjuang meraih mimpi.

Semangat meraih mimpi, Ibupreneur! Apapun pengorbanan, keterbatasan, dan hambatan bisa kita lewati dan membawa kita menjadi individu yang lebih baik.

(Viprilla)

5 Likes

Jadi salut sama Tara Westover iniii, di dalam kondisi yang sangat menyulitkan dan tersudut bisa aja dia kabur dari rumah, kerja di tempat yg jauh, memberontak atau bisa jg jd pasrah “terima aja” dan melanjutkan hidup seperti zombi. Tapi enggak loh, dari semua pilihan itu dia memilih pendidikan :clap: - dorongan dan idenya darimana ya, salut. Terima kasih mba Viprilla udah nulis review ini dibagi per fase, aku belajar banyak & jadi larut bacanya

1 Like

Wah Bu Lala sepertinya menarik dari reviewnya, jadi penasaran mau baca
bisa jadi book wishlist selanjutnya nih, terimakasih Bu :slight_smile:

1 Like

Setuju Bu Innar, membayangkan di kondisi dia saat itu luar biasa banget dia bisa tetap pada pendirian untuk memilih pendidikan. Iya bukunya bagus gak kaku kayak memoar lainnya, gaya penulisannya lebih seperti novel fiksi ya, Bu. Jadi ikut larut terbawa sedihnya, marahnya, dan ikut bangga juga.

Iyaaa Bu Othe rekomen ini bukunyaaa

1 Like

Ibuu makasih rekomendasinyaa <3

Wah Bu, terharu aku. Karena ku merasa jalan ceritanya ada yang persis dengan apa yang aku alami.

Terima kasih insightnya Bu Viprilia, ngena banget :heart:

Sama sama bu ditaa :hugs:

Sama sama bu, peluk jauh :hugs:

Ibuu, terima kasih reviewnya. on point banget. Cukup menjelaskan untuk kita yang belum baca bukunya, jadi serasa baca buku bareng :heart:

1 Like

Kereeen amat kamu… aku kalo baca-baca gini, ga yakin kalo bakal sekuat dan segigih para perempuan hebat iniih, termasuk kamu Buu @RidhaHida :sparkles:

iih sukaa, kamu review nya juga berasa buku fiksi loh buu. Bacanya jadi lebih dinikmati yah kaya baca cerita aja :heart_eyes: inggin baca ah, makasiih reviewnya buu @viprillaandita

1 Like