Sering ya Bu, mau mulai bisnis atau mau mengembangkan bisnis berjalan, tapi takut rugi.
Gimana sih berbisnis dengan aman?
Disisi lain, kemampuan membangun strategi berbisnis akan menjadikan usaha yang dikelolanya tetap dalam kondisi sehat sehingga tetap kuat dan tangguh menghadapi segala persoalan.
Setiap waktu sudah pasti akan muncul pengusaha baru dengan strategi bisnis yang lebih update, kemudian pebisnis lama tetap harus mempertahankan usahanya agar mampu bersaing.
Jadi galau ya Bu?
Belajar bareng yuk sama ahlinya.
Bersama Dimas Dwinovanto sebagai Senior Fraud & Risk Lead dari Beat Worldwide | ex-UBER EMEA akan berbagi strategi aman dalam berbisnis Bu, gimana menghadapi dan memitigasi risiko.
Dalam zoom class yang akan diselenggarakan pada Rabu, 18 November 2020 pukul 19.00 WIB
Hey bu… aku kan baru merintis bisnis. Mau nanya sebenarnya resiko yg harus di set itu setinggi apa ya bu
Untuk buat damage control plan nya. Karena kan terkadang “keamanan” dalam bisnis itu srndiri bisa hancur dgn hal tak terduga spt pandemi yg tiba2. Makasii
Halo bu, mau tanya… dasar sekali sih yang mau saya tanya…
resiko dalam berbisnis itu apa ya bu pengertiannya? apa saja gitu bu yang termasuk ke dalam resiko
sejauh apa kita bisa merencanakan resiko ini? karena kan ada banyak hal yang tidak pasti, misalnya pandemi sekarang ini. kalau pakai contoh pandemi covid ini, itu perencanaan resikonya seharusnya seperti apa?
Hi Bu @Monalisa@Farahatikah@opinsitanggang,
Semoga pertanyaannya sudah terjawab di kelas semalam ya Buu…
Prinsipnya memahami Risk Management Framework nya dulu, lalu mendalami case study nya, dan aplikasikan deh ke bisnis ibu atau permasalahan yang sedang terjadi.
Karena risk management tanpa sadar memang kita lakukan juga di kehidupan sehari hari.
Ibu2 yang lain yang belum dapat kesempatan bertanya di kelas Rabu malam dan masih bingung silakan drop pertanyaan disini ya Bu, nanti kita invite Pak Dimas nya untuk menjawab pertanyaan Ibu.
Summary menyusul ya Buuu
Halo, terima kasih ya untuk undangannya kemaren sebagai pembicara. Semoga sharing ilmunya berguna untuk ibu-ibu (dan bapak-bapak) yang hadir. Jika ada pertanyaan atau diskusi lebih lanjut, silahkat ditanya disini saja ya.
Dari materi kemarin Rabu, apakah dapat disimpulkan bahwa dokumentasi manajemen risiko perlu dilakukan juga oleh pelaku bisnis, khususnya Ibu2 disini?
Jika iya,untuk pemula, kalau misal setelah kita identify, risknya banyak mapped di area merah di risk matrix, seberapa jauh kita bisa yakin dengan kontrol MEAT yg kita plot?
sebaiknya seberapa sering kita harus meninjau kembali pemetaan risiko dan kontrolnya (MEAT)?
Terimakasih banyak Pak Dimas…
Mohon maaf moderator malah jadi tanya duluan
waduh aku ketinngalan banyak yaaa… lagi hectic bgt minggu kemarin. terima kasih ibu punya mimpi sudah di share disini videonya jadi bisa nonton nanti siang sambil me time hihihi
Terimakasih Zantia sudah upload videonya.
Ibu2 mohon maaf summarynya rada lama keluarnya.
Dari materi slide sudah daging semua ya Buibu, tapi berikut saya post summary versi saya:
Risk Management adalah sesuatu yang tanpa sadar sudah kita terapkan di kehidupan sehari-hari.
Dimana Risk/risiko merupakan uncertainty condition / kondisi ketidakpastian terhadap tujuan yang kita tetapkan.
Sedangkan Risk Magagement adalah serangkaian aktifitas utk mengontrol dan mengarahkan hal2 yg berhubungan dengan risk
Secara mendasar, risk management memiliki framework yang dapat diaplikasikan ke semua aspek, termasuk bisnis.
Siklus frameworks risk management dapat disusun menjadi:
a. Identify : mencari dan memahami risiko (di bawah proses apa, pihak yang terlibat, tipe impact seperti resources, time, cost, communication, scope)
Metode identifikasi paling penting adalah Brainstorming
Contoh aplikasi brainstoriming:
Objective nya apa Bu? Misal: menjual 100 orderan di satu minggu
Pertanyaan brainstorming: hal apa yg menghambat objective tsb? etc
b. Assess : mengkategorikan impact/efek dan kuantifikasinya (jika memungkinkan) , menentukan probability/kemungkinan, plotting dalam risk matrix
c. Control : tahap paling penting, karena menentukan posisi akhir risiko yang dikelola berada di zona apa (ungu, merah, orange, kuning/as low as reasonably possible, dan hijau)
Metode kontrol yang mudah untuk diaplikasikan dibagi menjadi MEAT, yaitu 4 kategori:
Mitigate : taking step reduce impact, get prepared for risk
Eliminate: melakukan hal yg hampir menghapus risk (method
paling baik, krn uncertainty jadi sangat minimal)
Accept: Menerima risiko. Dilakukan jika potential loss/impact
tidak severe
Transfer: getting third party to take the effect
d. Review Control : evaluasi kontrol yang sudah dilakukan. Dapat dimetodekan dalam PDCA (Plan, Do, Check, Act)
Case study manajemen risiko dapat dicek di slide, karena infografis
Managing emotions on “What-Ifs” scenario in life
Hanya orang yg berani pergi jauh bisa tahu sejauh mana dia bisa pergi.
Only risk taker will succeed.
High Risk High Reward, should go alongside with High Emphasize on Risk Management
Semangat Ibu2, karena tiada bisnis tanpa risiko.
Semoga diteguhkan dan dilancarkan dalam manajemen risiko pada khususnya, dan mengelola bisnis pada umumnya.
Silakan ditambahkan jika ada yang kurang ya Buu…
mari berdiskusii