Hai Bu, pernah gak sih merasa galau dalam menentukan pilihan untuk masa depan? Ibu punya suatu mimpi atau cita-cita yang ingin di raih dari hal yang ibu sukai tapi sebenarnya justru bakat Ibu ada di bidang lain. Misalnya, Ibu punya impian menjadi penulis ketika bakat Ibu justru terletak dalam bidang seni atau sains. Bingung gak sih harus lanjut mengejar mimpi atau mengembangkan bakat untuk menemukan mimpi baru ya?
Perlu kita ingat kembali bahwa setiap manusia yang diciptakan memiliki kepandaian atau sifat pembawaan khusus yang dibawa sejak lahir. Itulah pengertian bakat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bakat seringkali dianggap sebagai peta jalan hidup. Ketika seseorang memiliki bakat dalam suatu bidang, seperti seni, matematika, atau olahraga, muncul harapan bahwa jalur hidupnya akan terbuka lebar di bidang tersebut.
Namun, mimpi bisa saja berbeda. Ada faktor lain yang dapat mempengaruhi munculnya sebuah impian sehingga mungkin tidak sesuai dengan bakat yang dimiliki. Hal ini sebenarnya cukup umum terjadi. Ini bisa menjadi tantangan, tapi juga bisa menjadi kesempatan untuk berkembang dan belajar.
(Sumber: helpless gesture and looking confused by 8photo on Freepik, edited by canva)
Lalu, apakah harus tetap mengikuti mimpi meskipun bakatnya tidak mendukung? Ataukah lebih bijaksana untuk mengikuti bakat yang dimiliki meskipun mimpi terasa menjauh? Sebenarnya, tidak ada jawaban yang lebih tepat. Karena, setiap individu memiliki pertimbangan dan keadaan yang berbeda. Namun, ada beberapa hal yang bisa Ibu jadikan dipertimbangkan jika kegalauan itu Ibu alami :
Pertama, evaluasi bakat dan mimpi tersebut dengan jujur.
Terkadang, apa yang kita anggap sebagai mimpi sejati sebenarnya hanyalah sebuah obsesi atau impian sesaat. Oleh karena itu, kita perlu menentukan apa yang benar-benar diinginkan dari mimpi tersebut. Apakah itu kepuasan pribadi, pengakuan, atau sesuatu yang lain?
Sementara itu, bakat yang mungkin terabaikan bisa jadi justru merupakan panggilan sejati yang belum kita sadari. Ibu bisa mencari tahu bakat Ibu misal dengan bergabung dalam Komunitas Generasi Sadar Bakat. Komunitas ini memiliki program konsultasi bakat untuk Ibu (dan anak) dengan metode psiko-biometrik untuk menemukan potensi bakat dalam diri. Metode ini dapat menganalisis potensi genetik seseorang berkaitan dengan sistem kerja otaknya. Wow menarik ya!
Kedua, pertimbangkan apakah ada cara untuk memadukan kedua hal tersebut.
Meskipun mimpi Ibu mungkin tidak langsung berkaitan dengan bakat yang Ibu miliki, mungkin ada aspek-aspek tertentu dari bakat Ibu yang bisa mendukung pencapaian mimpi tersebut. Misalnya, seseorang yang memiliki bakat dalam bidang sains bisa mengeksplorasi dunia penulisan ilmiah, dimana ia bisa menggabungkan kepiawaiannya pada penelitian dengan keinginannya untuk menulis.
Ketiga, ingatlah bahwa hidup adalah perjalanan yang panjang.
Hanya karena saat ini bakat dan mimpi tidak selaras, bukan berarti hal itu tidak bisa berubah di masa depan. Teruslah eksplorasi dan temukan apa yang membuat Ibu bahagia dan bersemangat. Ada Komunitas Ibu Punya Mimpi yang bisa Ibu ikuti. Komunitas ini memiliki program yang bisa Ibu manfaatkan untuk mengeksplor potensi bakat Ibu, yaitu program Jika Aku Menjadi (JIM) ataupun program Comeback Journey. Ibu akan mendapat gambaran dan “mencicip” rasanya bila menjadi profesi tertentu, seperti ibu penulis, ibu pebisnis, voice over, virtual assistant, dll.
Terakhir, terimalah bahwa kebahagiaan dan kesuksesan tidak selalu datang dari mengikuti apa yang dianggap sebagai mimpi ideal. Terkadang, kebahagiaan bisa ditemukan dalam menjalani hidup sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, bahkan jika itu berarti meninggalkan mimpi yang pernah diidamkan.
Jadi, saat bakat tidak selaras dengan mimpi, pertimbangkanlah dengan bijak. Evaluasi, eksplorasi, dan terimalah bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan kemungkinan dan perubahan. Mungkin jawabannya adalah mencari keseimbangan antara bakat dan mimpi, atau bahkan menemukan kedua hal tersebut dalam satu kesatuan yang harmonis.
Bergabung dengan komunitas yang membantu Ibu untuk berdaya, seperti komunitas Generasi Sadar Bakat dan Ibu Punya Mimpi juga bisa dijadikan wadah untuk menepis kegundahan. Yang terpenting, tetaplah bergerak maju, bahagia dengan keyakinan dan keteguhan hati. Salam ibu berdaya!