“Mama, Sam ingin road trip dari Jakarta sampai Banyuwangi.” Kata Sam dengan logat khas timurnya.
Bagaimana bisa seorang gadis kecil berusia12 tahun memiliki keinginan untuk melakukan perjalanan darat melintasi pulau Jawa? Bagaimana cara orangtuanya memperkenalkan alam kepada gadis belia itu? Kalau dipikir-pikir, rasanya tidak mungkin jika anak itu memiliki pikiran seperti itu. Pasti ada dukungan dari orang terdekatnya. Dan jawabannya tentu saja iya. Orang tuanyalah yang menyatukan Samudra Biru dengan alam.
Sam, nama panggilan gadis itu. Nama lengkapnya Samudra Biru. Sudah sangat jelas terlihat bukan jika orangtuanya yang biasa dipanggil mama Uci dan papa Irfan sangat mencintai alam, sampai-sampai nama anaknya dinamakan Samudra Biru, nama yang sangat indah. Keluarga ini tinggal di pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, rumahnya dekat sekali dengan pantai. Mamanya Sam berasal dari kota Jakarta, ia rela pindah ke pulau Rote karena memang ingin menghindari kehidupan hiruk pikuk kota metropolitan.
Sam memiliki idola bernama Kaelani. Dia adalah seorang surfer profesional. Sam sangat mengidolakan perempuan tersebut. Liburan sekolah nanti rencananya keluarga ini akan berkunjung ke Jakarta untuk menghadiri acara keluarga mama Uci. Kemudian mereka akan berkunjung ke Banyuwangi untuk menemui Kaelani di G-Land. Mereka akan melakukan perjalanan sehari kemudian setelah selesai acara keluarga. Rencananya road trip ini akan diikuti oleh mama Uci sebagai driver, Sam dan Happy. Happy adalah sepupu Sam yang tinggal di Jakarta. Dulu Happy dan Sam bersahabat sangat dekat. Namun semenjak Happy bergaul dengan teman-teman satu genknya dia mulai berubah. Efek dari pergaulannya merubah sifat Happy yang dulu. Sekarang Happy menjadi anak yang bergaya, fashionista dan bahkan bahasa yang digunakan sehari-haripun menggunakan bahasa Inggris. Berbeda sekali dengan Sam yang berkepribadian bebas, berani dan terkesan tomboi. Bahkan Happy sempat mengolok olok Sam sebagai “anak kampung”. Itulah awal persetujuan antara Sam dan Happy. Karna hal inilah ibu Happy menyuruh Happy untuk ikut road trip Sam dan mama Uci agar hubungan kedua anak tersebut membaik dan bisa mengubah sikap Happy.
Di film ini, perjalanan road trip disajikan dengan sangat apik. Memperlihatkan keindahan kota-kota yang ada di pulau Jawa mulai dari Pacitan, Magelang, Jogjakarta, Surabaya, Situbondo sampai Banyuwangi. Disetiap kota tersebut mereka menginap di homestay untuk beristirahat. Saat mereka sampai di wisata gunung Bromo, di sana terpampang jelas keindangan dari gunung itu.
Film ini mengandung banyak sekali ilmu parenting yang bisa menginspirasi para orang tua dalam mendidik anak-anak untuk lebih dekat dengan alam. Ada beberapa poin yang bisa diambil untuk dijadikan pelajaran, yaitu:
Tanggung Jawab
Ketika anak lebih dekat dengan alam, maka mereka akan merasakan rasa tanggungjawab yang tinggi. Meraka akan merasa menjadi bagian dari alam sehingga akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk menjaganya.
Pemberani
Secara otomatis anak akan menjadi berani menerima tantangan yang tersedia di alam bebas. Berani mencoba hal-hal baru yang akan menambah wawasan mereka, dan memperkuat mental mereka.
Pandai Bergaul
Khusus di daerah-daerah wisata, pasti akan ada wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut, itu akan membuat anak mengerti bahwa mereka akan sering bertemu dengan orang-orang asing dan hal ini mampu memperkaya kemampuan bahasa mereka
Rasa Empati
Rasa empati patut ditumbuhkan sejak dini. Ini akan membuat mereka menjadi pribadi yang penyayang tanpa pandang siapakah orangnya. Bagian akhir film ini diperlihatkan Sam dan Happy menolong seorang anak yang sedang sakit. Ketika mereka sedang menumpang beristirahat di sebuah rumah penduduk di daerah Situbondo. Di dalam rumah itu ada seorang anak laki-laki yang sedang sakit parah. Menurut Happy anak itu menderita usus buntu karna menurutnya gejala yang dirasakan sama seperti yang dirasakannya dulu. Kemudian mama Uci, Sam dan Happy membawa anak tersebut ke rumah sakit. Dan benar saja ternyata anak itu menderita usus buntu.
Sekian review film Ku Lari Ke Pantai, semoga bisa dijadikan inspirasi kita sebagai orang tua dalam mendidik anak.