Halo, Ibupreneur!
Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik, ya…
Kali ini, aku mau cerita tentang kebiasaan bercerita dengan anak, nih, Bu. Pasti di antara ibu-ibu di sini ada yang suka bercerita ke anak, kan?
Nah, manfaat apa yang bisa didapat ibu?
Atau seberapa pentingnya bercerita ke anak?
Rasanya bercerita ke anak tentang apa yang terjadi sehari-hari bukan menjadi sesuatu yang asing saat ini. Ibu bisa bercerita dan berbagi informasi tentang hal apa pun, tentang apa yang terjadi saat belajar online, apa yang akan dilakukan hari ini, atau sekadar mengungkapkan perasaan. Tentunya kita harus menyesuaikan usia, situasi, dan kondisi sebelum bercerita ke anak biar gak menganggu kegiatannya.
“Kenapa sih, Bu, kita perlu bercerita ke anak?”
Ternyata, hal ini berhubungan dengan kecerdasan emosional anak. Goleman (1995, dalam Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol. 7 Edisi 2, November 2013) mengungkapkan “intelektualitas tak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya, tanpa kecerdasan emosional dan agar upaya ini lebih efektif, harus dikembangkan sejak anak masih usia dini”.
Hmm, dari pernyataan tersebut kita bisa belajar untuk membantu anak mengelola emosinya. Apabila anak merasa mudah marah atau menangis, ibu bisa mengetahui penyebabnya. Lalu, jika anak cenderung pemalu dan tidak berani berinteraksi, ibu bisa menjadi teman terdekatnya yang membuat suasana lebih berwarna. Gak cuma itu, ibu juga akan merasa makin dekat dengan sang anak, bukan?
Masih menurut Goleman (1995), kecerdasan emosional menunjuk pada kemampuan untuk memahami perasaan diri masing-masing dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri, serta menata dengan baik emosional-emosional yang muncul dalam dirinya dan dalam berhubungan dengan orang lain.
Melalui emosi tersebut, kita bisa mengetahui perasaan, pikiran, dan tindakan yang akan dilakukan anak, ya, Buuu. Ke depannya mungkin saja anak-anak yang akan langsung menghampiri kita untuk menceritakan apa pun yang terjadi.
“Kalau merasa kesulitan bercerita, bagaimana ya, Bu?”
Bukan cuma ibu, ayah juga bisa ikutan berbagi cerita. Kalau merasa kesulitan memulai cerita dari mana, kita bisa mengawalinya dari membaca buku atau menonton film bersama. Dari sana, tentu ada beberapa hal yang bisa diambil dan dihubungkan dengan kegiatan sehari-hari. Oh ya, kita juga bisa bercerita pakai boneka tangan sehingga anak merasa nyaman berbagi cerita.
Untuk waktunya, cerita ibu bisa menemani anak sebagai pengantar tidur. Ibu dan anak bisa bercerita apa yang terjadi hari ini, ada kesulitan apa, atau apa kegiatan yang berhasil dilakukan. Keduanya bisa jadi lebih terbuka dan siap menghadapi hari esok. Eh, tapi, di waktu luang atau sambil mengobrol ringan pun ibu bisa membuka obrolan ya…
Dengan bercerita, pasti banyak hal baru yang bisa ibu dan anak dapatkan. Ada sudut pandang baru yang justru kita dapatkan dari anak atau sebaliknya. Pada akhirnya kita pun ikut update dengan perkembangan anak dan kehidupan generasi saat ini ya, Bu, hehehe.
Ini adalah salah satu cerita saya tentang kebiasaan bercerita ke anak-anak. Kalau Ibu-ibu biasanya bagaimana? Ada cerita atau tips and trick apa nih tentang kebiasaan bercerita? Sharing yuuukkk