Sehat Mental Melalui Aktualisasi Diri

Semua stres, kecemasan, depresi, disebabkan kita mengabaikan siapa diri kita dan mulai hidup untuk menyenangkan orang lain.” −Paulo Coelho

Dalam menjalani peran sebagai ibu, tak dapat dipungkiri bahwa setiap hari yang kita lewati penuh dengan tugas dan tanggung jawab. Namun, di tengah kesibukan itu, terkadang kita lupa untuk merawat kesehatan mental kita.

Memang apa pentingnya merawat kesehatan mental kita?

Merawat kesehatan mental sangat penting karena kesejahteraan mental memiliki dampak pada kualitas hidup seseorang. Berikut beberapa alasan mengapa merawat kesehatan mental itu penting:


Sumber : Ilustrasi Gambar Oleh Wedya

  1. Berpengaruh Terhadap Kesehatan Fisik: Dengan memiliki kesehatan mental yang baik artinya ibu sudah berkontribusi pada kesehatan fisik secara keseluruhan. Sebab, gangguan mental dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, metabolisme, dan berbagai fungsi tubuh lainnya.

  2. Kualitas Hidup yang Lebih Baik: Kesehatan mental yang baik membawa dampak positif pada kualitas hidup. Ibu dengan kesehatan mental yang optimal lebih mampu mengatasi stres, mengambil keputusan dan menjalani hidup dengan lebih bahagia.

  3. Hubungan yang Lebih Sehat: Kesehatan mental yang baik juga berpengaruh pada hubungan interpersonal. Individu yang merawat kesehatan mentalnya cenderung lebih mampu berkomunikasi, memahami emosi sendiri dan orang lain, serta menjaga hubungan yang sehat dengan orang di sekitarnya.

  4. Meningkatkan Produktivitas: Kesehatan mental yang baik berkaitan erat dengan tingkat produktivitas. Ibu yang merasa baik secara mental cenderung lebih fokus, kreatif dan produktif dalam pekerjaan atau kegiatan sehari-hari.

  5. Pencegahan Gangguan Kesehatan Mental: Merawat kesehatan mental juga dapat berperan dalam mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental yang lebih serius. Tindakan preventif, seperti manajemen stres dan dukungan sosial dapat membantu mencegah masalah mental yang lebih kompleks.

  6. Adaptasi Terhadap Perubahan: Hidup penuh dengan tantangan dan perubahan. Kesehatan mental yang baik membantu seseorang lebih mudah beradaptasi dengan perubahan hidup, mengatasi rintangan, dan tetap menjaga keseimbangan emosional.

  7. Manajemen Masalah: Kesehatan mental yang terjaga membuat Ibu lebih mampu mengatasi krisis atau situasi sulit. Kemampuan ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dalam berumah tangga.

Dengan memahami pentingnya merawat kesehatan mental, Ibu dapat lebih proaktif dalam mencari dukungan, melakukan kegiatan yang menyenangkan dan menjaga keseimbangan hidup agar tetap sehat secara fisik dan mental.

Merawat diri sendiri adalah bagian dari merawat anak-anak Ibu.

Salah satu kunci untuk merawat kesehatan mental bisa dengan aktualisasi diri. Sebuah perjalanan yang bertujuan untuk menggali potensi diri, memahami kelebihan dan kelemahan, serta menciptakan ruang untuk bertumbuh. Sehingga, Ibu bisa menjadi versi terbaik dari diri Ibu.

“Bagaimana Caranya?”

  1. Mengenal Diri Sendiri

Langkah awal yang wajib dilakukan adalah mengenal diri sendiri. Luangkan waktu Ibu untuk berpikir tentang apa yang membuat Ibu bahagia, apa yang Ibu suka dan apa yang membuat Ibu stres. Dengan memahami diri sendiri, Ibu dapat lebih mudah menetapkan tujuan hidup dan mengejar hal-hal yang benar-benar penting buat Ibu.

  1. Menetapkan Tujuan Kecil

Tak perlu langsung menetapkan tujuan besar. Ibu bisa coba untuk menetapkan tujuan kecil yang dapat dicapai secara bertahap. Misalnya, mungkin Ibu ingin belajar keterampilan baru, membaca buku atau menyisihkan waktu untuk hobi yang disukai. Dengan mencapai tujuan kecil, Ibu akan merasa lebih berdaya dan bersemangat.

  1. Jangan Lupa Istirahat

Aktualisasi diri bukan berarti tidak memberi waktu untuk istirahat cukup. Sebagai ibu, seringkali sulit untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Tetapi, Ibu harus ingat bahwa istirahat yang cukup membantu mengembalikan energi dan memperkuat kesehatan mental Ibu.

  1. Temukan Dukungan

Ibu tidak harus menjalaninya sendirian. Temukan dukungan dari keluarga, teman atau bergabung dengan komunitas di sekitar Ibu. Berbagi pengalaman dan mendengarkan pengalaman orang lain dapat membantu mengatasi rasa sendirian dan memberikan sudut pandangan yang baru.

  1. Terima Diri Sendiri

Terakhir, tetaplah menerima diri sendiri. Tidak ada orang tua yang sempurna dan setiap perjalanan memiliki tantangannya sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Kenali bahwa Ibu sudah melakukan yang terbaik yang Ibu bisa dan itu sudah luar biasa.

Jadi, tidak apa-apa ya, Bu. Jika Ibu sedang butuh waktu sendiri untuk berpikir atau bahkan berkegiatan. Biarpun itu artinya Ibu menitipkan anak-anak ibu ke pasangan atau support system lainnya selama tangki cinta anak Ibu tetap terisi.

Kebersamaan itu baik, kebersamaan itu indah, dan harus dipelihara.
Tetapi menemui kesendirian juga baik, karena pada akhirnya akan ada masa
ketika satu-satunya orang yang kau temui adalah dirimu sendiri – dr. Jiemi Ardian

Seperti halnya Ibu Punya Mimpi dan Ibu Profesional Indonesia. Keduanya berjalan untuk saling memfasilitasi Ibu dalam rangka aktualisasi diri dan menemukan potensi terbaik dalam diri Ibu.

Dikutip dari laman Ibu Profesional Indonesia, sebuah forum belajar bagi ibu dan calon ibu meningkatkan kualitas diri dalam menjalankan perannya sebagai perempuan, ibu dan istri.

Dengan mendukung aktualisasi pada diri ibu artinya ibu telah kontribusi besar pada kesehatan mental ibu dan internal keluarga ibu. Bahkan melalui aktualisasi diri, Ibu bisa membangun peradaban melalui internal keluarga.

Semoga langkah aktualisasi diri yang Ibu jalani bukan hanya sekadar meraih sukses ekternal, tetapi juga memberikan perhatian dan cinta pada diri Ibu sendiri. Semoga dengan mengutamakan kesehatan mental, setiap ibu dapat meraih kebahagiaan dan kesejahteraan dalam perjalanan kehidupannya.

Sumber referensi :
ibuprofesional.com/post/mengenal-ibu-profesional
Ardian, dr. Jiemi. 2022. Merawat Luka Batin. Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Puar, Puty. 2022. Empowered Me. Penerbit Gramedia Pustaka Utama