Halo Ibupreneur, bagaimana kabarnya?
Di zaman bisnis online seperti sekarang ini, menjaga kredibilitas dengan memperhatikan apa-apa yang diunggah di media digital menjadi hal yang perlu dilakukan. Banyak pebisnis berlomba-lomba untuk membangun citra dirinya di depan publik, atau istilah kekinian saat ini adalah membangun personal branding.
Tentu personal branding adalah istilah yang sudah tidak asing di telinga kita, di zaman sekarang ini bukan?
Kemudian pertanyaan selanjutnya
Ketika Ibupreneur sedang membangun bisnis, mana yang utama dibangun? Personal branding atau business branding?
Satu hal yang perlu Ibupreneur ketahui, sebuah bisnis akan lebih dipercaya ketika “orang yang dibalik layar” nya terdapat sosok yang dipercaya. Karena memang kepercayaan adalah modal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis.
Hal ini diperkuat dengan penjelasan dari Bu Nucha Bachri, CEO Parentalk.Id pada webminar di Festival Ibu Punya Mimpi pada tanggal 22 April 2021, beliau menceritakan bahwa:
"Investor akan lebih percaya untuk menaruh uangnya di bisnis kita, ketika investor sudah mengetahui seberapa kualitas sosok dibalik bisnis tersebut"
Hal ini tentunya menjadi sebuah “clue” jika ada pertanyaan mana yang lebih penting dibangun?
Jawabannya adalah
Personal Branding
Lantas bagaimana business branding nya?
Sebenarnya dua hal tersebut sebaiknya berjalan beriringan, personal branding dibenahi dan diperkuat, sambil juga membangun business branding. Hal yang keliru adalah jika terlalu fokus business branding tapi Ibupreneur selaku owner tidak memiliki sikap dan tidak memiliki kredibilitas yang baik untuk menjalankan bisnis tersebut
Maka mari kita bedah singkat 2 istilah ini:
1. Personal Branding
Jika ada yang masih bingung dengan personal branding bisa ajukan beberapa pertanyaan ini ke dalam diri Ibupreneur
“Tujuannya apa dulu?”
“Aku siapa?”
“Marketnya siapa aja?”
“Valuenya apa?”
“Tell a story?”
Lima Pertanyaan ini sekiranya bisa membantu Ibupreneur untuk mulai menganalisis personal branding apa yang akan dibangun. Berikut formula dari personal branding:
Personal Branding = Skill (Keterampilan) + Experience (Pengalaman) + Digital Presence (apa yang ditampilkan di media digital)
Dari rumus terlihat bahwa hal yang perlu dilakukan dalam menentukan personal branding adalah mengenal diri sendiri. Diawali dengan hal yang penting dilakukan yaitu mengenal diri. Karena mengenal diri dengan baik, adalah kunci untuk menemukan kelebihan dan kekurangan diri. Kelebihan yang Tuhan titipkan. Inilah yang nantinya Ibupreneur bisa latih hingga nantinya menjadi sebuah keterampilan. Keterampilan yang dipadupadankan dengan terus menambah pengalaman yang berkaitan dengan keterampilan tersebut dan ditunjukan di media digital, dengan cara seperti inilah personal branding Ibupreneur terbangun
2. Business Branding
Sebuah bisnis itu lebih dari sekedar logo. Bu Nucha menyampaikan bahwa hal penting yang perlu Ibupreneur renungkan ketika memulai bisnis adalah
"value apa yang ingin disampaikan dari bisnis"
Value ini ibarat sebuah ruh yang menggerakan bisnis tersebut. Bisnis yang tidak memiliki value yang jelas biasanya akan lebih mudah untuk menyerah di tengah jalan.
Dilihat dari penjelasan di atas terlihat bahwa, keduanya (personal branding dan business branding) saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hal yang Bu Nucha sampaikan juga, dalam membangun personal branding jangan sampai “ngadi-ngadi” alias membuat Ibupreneur tidak menjadi diri Ibu yang sebenarnya.
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Ibupreneur untuk lebih memahami perbedaan keduanya