Setia Pada Apa yang Kita Kerjakan

Ada pepatah mengatakan, mempertahankan itu lebih sulit daripada memulai. Baik dalam bidang bisnis, pendidikan, karir, hingga urusan asmara, sepertinya hal tersebut, benar adanya. Mungkin, disini ibu-ibu, ada yang pernah mengalami atau sedang mengalami. Menggebu-gebu membuat timeline, perencanaan jangka pendek, dan perencanaan jangka panjang, mengumpulkan modal dan mulai berjualan.

Hingga akhirnya, ada beberapa rintangan di tengah perjalanan. Yang sama sekali, tidak sesuai dengan yang ibupreneur fikirkan. Membuat ibu-ibu terkadang, ingin mengakhiri bisnis tersebut, ingin menjadi karyawan saja, atau ingin fokus mengurus rumah tangga, dan mengubur mimpi-mimpi ibu.

Cerita yang akan saya tulis, di bawah ini, memang pelaku usahanya, bukan seorang ibu-ibu, melainkan calon ibu. Memulai start berbisnis, lebih awal ya ibu-ibu, nama usahanya yaitu Dessert By Nuna, memilih bidang usaha makanan, karena si pemilik bisnis tersebut yaitu Amara Ayu dan Adisya Prima, kakak beradik pelaku bisnis, suka membeli jajanan macam-macam, dikarenakan bertempat tinggal di ibu kota Jawa Timur.

Produk pertama, yang dihasilkan kakak beradik tersebut, yaitu Bannoffe, pemasaran awal produk tersebut, hanya melalui, teman-teman terdekat. Dan ternyata, banyak mendapatkan respon positif. Setelah percobaan tersebut, kakak beradik tersebut, serius dalam menjalankan bisnisnya.

Pelaku bisnis, berusaha merubah gretting card, saat perayaan hari-hari besar seperti bulan Ramadhan, Hari Raya Natal, Chinese New Year, dan Valentine’s Day. Dan juga, pelaku bisnis tersebut, tidak sembarangan membuat menu baru. Karena, hanya menjual menu yang sudah pasti enaknya dan melalui banyak trial and error.

Tetapi, cukup banyak menu-menu yang belum dikeluarkan, karena menurut pemilik bisnis, belum memenuhi kriteria yang menurut pemilik, bisa dibilang enak. Beberapa hal, menurut pemilik bisnis Dessert By Nuna, supaya pemilik bisnis, bisa setia dalam menjalankan bisnis, yaitu:

Berprinsiplah untuk menyukai apa yang kita jual, atau kita harus menjual, sesuatu yang ibu-ibu sukai.

Dan juga, pemilik bisnis, merasa bahwa bisnis dessert ini, mudah dibuat di rumah dan bahan-bahannya mudah didapatkan. Sehingga tidak menyusahkan saat proses produksi. Pemilik bisnis ini, memulai modal awalnya seratus ribu rupiah. Hanya untuk membeli bahan-bahannya saja. Sedangkan untuk alat-alatnya, menggunakan yang sudah ada di rumah. Setiap testimoni positif dari pelanggan, hal tersebut yang membuat pelaku bisnis Dessert By Nuna, tetap konsisten pada bisnis tersebut. Tetapi tetap, selain konsisten dan setia pada bisnis ibu-ibu. Juga harus tetap belajar dan mempelajari ilmu-ilmu baru untuk mengembangkan bisnis ibu-ibu.

Seberapa penting, setia pada hal-hal yang kita kerjakan, termasuk dalam menjalankan bisnis. Suatu pekerjaan atau bisnis, pasti ada kerikilnya masing-masing. Bagaimana ibu-ibu tetap menekuni dalam suatu hal yang kita cintai, bisnis yang sedang kita lakukan. Carilah hal yang membuat ibu-ibu tersenyum. Hal yang membuat ibu-ibu bahagia, enjoy, dalam menjalankan bisnis tersebut. Pasti ada hal tersebut. Jika ibu-ibu belum menemukan, coba ibupreneur cari dan nikmati dengan hati bahagia dalam menjalankan bisnis.

Salam bahagia ibu-ibu!

2 Likes

Hai Ibu @rosyidamarfuah, pas banget nih aku lagi berpikir kok gini-gini amat yah bangun bisnis sampe lebih syibuuk dibanding waktu jaman jadi karyawan dulu hihihi. Akhirnya dijalanin sebaik mungkin, percaya dengan proses :smile: Terima kasih sharingnya ya Ibu.

Oh ya, sepertinya ada beberapa paragraf yang mengulang, mungkin ke copy-paste dua kali yah Ibu.

2 Likes

@Feby doakan saya, bisa segera mengikuti jejak ibu, untuk berbisnis ya bu

2 Likes

Terimakasih ya atas sharing-nya Bu @rosyidamarfuah… Abis baca tulisan Ibu hati hangat sekali, berasa kayak dipeluuuk :hugs:
Setuju sama Bu @Feby juga, karena membangun bisnis sendiri sangat bergantung sama etos kerja kita, capeknya ekstra ya Bu :’) Semoga semua Ibupreneur di RUMII selalu dilimpahi kekuatan dan semangat, aamiin! :hugs: :heart: