Strategi Membuat Janji Sama Diri Ibu Untuk “Comeback”

Bekal Mimpi Ibu kali ini sangat seru banget, tentunya lanjutan dari Bekal Mimpi sebelumnya yaitu “Merayakan Proses Comeback Ibu Sebagai Individu”.

Yang paling asiknya, narasumber kali ini di isi oleh ibu yang sudah pernah berada dalam posisi untuk “comeback” dan berhasil kembali dengan membuat janji pada diri sendiri untuk “comeback”. Yaitu ibu Ayu Anggyasti dan Ibu Maureen Hitipeuw.

Yuk kita simak strategi apa aja nih yang sebaiknya dilakukan, dan apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan.

Upgrade diri lewat LinkedIn

“Setiap perempuan punya skill yang baik, tapi terkadang career gap dan bisnis kecil mencoreng track record kita.”

Hmm, opening dari bu Ayu ini bikin kita ngerasa “ngena” banget kan. Mungkin apakah ada ibu yang jadi tidak percaya sama diri sendiri dan menghapus akun jejaring akun professional seperti LinkedIn?

Mungkin saat itu kita malu dengan hal tersebut. Namun sebenarnya bisnis yang ibu lakukan merupakan pembuktian bahwa ibu bisa berkarya dan berdaya dari rumah.

LinkedIn dasarnya bisa digunakan oleh siapa saja karena gratis. Tentunya ibu-ibu bisa bangun brand digitalnya lagi melalui LinkedIn.

Jadi pun usaha dari rumah tetep bisa update akun LinkedIn yah, supaya bisa bangun branding, meningkatkan brand awareness, dan ningkatin penjualan.

Karena di LinkedIn ada company page (halaman perusahaan) yang bisa digunakan untuk cari funding, investor, network. Jadi bisa manfaatkan semua platform yang ada untuk membangun brand secara digital.

Comeback Setelah 5 tahun

Untuk ibu-ibu yang ingin comeback baik usaha sendiri dan corporate, ternyata LinkedIn tetap bisa digunakan. Ibu Maureen juga comeback setelah 5th, dari yang sebelumnya stay at home urus anak, dan freelance sampai akhirnya kembali ke dunia corporate.

Namun prosesnya tidak mudah…

Yuk kita simak bagaimana perencanaan jangka panjang yang dilakukan oleh ibu Maureen.

Bagaimana rencana jangka panjangnya?

1. Ciptakan Visi Dahulu
"Vision work” bisa menjadi satu langkah awal, tentang bagaimana kita memvisualisasikan tujuan kita, apa yang ingin dicapai dalam hidup. Ibu bisa memulainya dengan membuat vision board, cari gambar-gambar apa yang ibu harapkan dan inginkan. Boleh mimpi sebesar mungkin, karena tidak ada aturan baku. Dengan kita visualisasikan mimpi kita, kita menjadi memiliki clarity, dan tahu apa yang diri kita inginkan. Vission of work ini bisa dibuat tahunan yah bu!

2. Lakukan Self Assessment
Coba renungkan, hal-hal apa yang membuat kita jadi bahagia dalam hidup ini? Tentunya kebahagiaan itu bermacam-macam yah bu. Ada yang bahagia jadi ibu, ada yang bahagia jadi wanita karir. Kebahagiaan setiap ibu beda-beda dan tidak ada yang sama. Melalui self asessment ini, kita bisa lihat banyak hal. Bisa saja kebahagiaan kita adalah personal growth kita, hubungan dengan pasangan ataupun finansial. Kalau pilar kebahagiaan Ibu apa?

3. Memprioritaskan Diri Sendiri.
Kebiasaan ibu-ibu adalah suka merasa bersalah saat memprioritaskan orang lain. Padahal kita tidak bisa memberi apabila kita masih kosong. Karena tentunya kita butuh untuk waktu diri sendiri, self healing, self love.

4. Tentukan Nilai Untuk Diri Kita Sendiri.
Set boundaries, ada yang karirnya naik terus dengan gaji yang besar, dan bahagia. Namun ada juga yang menyukai pekerjaan dengan responsible tidak terlalu berat dengan gaji seadanya, dan bahagia juga. Jadi dalam hal ini kita harus menyadari bahwa kita memang punya nilai berbeda. Kuncinya adalah harus kenali diri kita sendiri.

5. Lakukan SMART Goals
Petakan tujuan ibu dengan metode SMART. Caranya seperti dibawah ini nih bu:

S: Specific. Tujuan kita harus se-spesifik mungkin. Impian, niat, akan mungkin tercapai bila spesifik.

M: Mesureable. Tujuannya terukur, namun hal ini kembali ke diri masing-masing yah bu tolak ukurannya bagaimana.

A: Accountable. Buat goals serealistis mungkin dan mungkin dicapai, bukan ngimpi jadi sultan yah bu.

R: Relevant. Relevant dengan visi misi jangka panjang, relevan dengan nilai-nilai hidup.

T: Time. Tentukan mau seberapa lama jangkau waktu yang kita butuhkan untuk mencapaigoals tersebut.

6. Action plan.
Kita bikin action plan. Kalau kita hanya bermimpi dan tidak bergerak, mimpi tidak akan menjadi nyata.

7. Be Flexible, Adjust When Necessary.
Kalau rencana kita tidak tercapai, kalau ada halangan-halangan, yauda tidak apa, kita harus jadi orang yang flexible.

Untuk comeback apakah harus mengejar passion?

Manurut ibu Maureen mengejar passion bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Semua datang dengan pengalaman dan latar belakang yang berbeda. Jadi hal itu kembali lagi dengan bagaimana menyikapi diri sendiri.

Karena passion dalam diri tidak hanya satu, ada yg passionnya banyak dan tidak apa. Kalau ada yang harus di adjust juga tidak apa. Coming back itu proses.

Tips Memaksimalkan Brand Digital Melalui Linkedin

Ibu-ibu yang memiliki sejarah karir berbeda, tidak usah khawatir dan ragu untuk memulai walaupun ilmu dan opportunity tidak relevant. Karena kita bisa liat kesempatan itu ada dimana-mana dan juga career path tidak selalu linear loh bu!

Berikut hal-hal yang bs ibu lakukan untuk memaksimalkan brand digital melalu LinkedIn:

  • Be flexible
  • Be authentic
  • Create dan update LinkedIn profile
  • Maintain indentitas professional
  • Update brand
  • Belajar di LinkedIn learning

Nah bu, paket lengkap banget kan tentunya tips dari ibu Maureen dan ibu Ayu. Kita bisa mulai tipsnya mulai dari metode SMART Ibu Maureen dan jangan lupa untuk update Linkedin kita dengan tips dari ibu Ayu.

Yuk bu, kita “comeback” bersama!

6 Likes

Wah baca ini jadi pengen bersihin linkedin yang udah mulai berdebu karena lama nggak diupdate, makasih Bu Rahel liputannya :heart:

1 Like

Terima kasih Bu Rahel liputannyaaa <3
jadi makin semangat upgrade diri, update linkedin, dan follow up mimpi <3

1 Like

Bu @rahelhumillang terima kasih untuk liputannya, sama banget kaya @viprillaandita pengen update Linkedin yang sudah "berdebu: yuk bisa yuk… Dari buat visi, ngelakuin self Assesment dan Be Flexible jadi part-part penting dalam memulai proses comeback kita ya. Ehmmm Self Assesment jadi reminder banget untuk aku pribadi dan relate banget sama bagian dari mengenal diri ya…