Menjadi Ibu bahagia bukan hal mudah bagi kita yang punya sabrek kegiatan dan tanggung jawab. Ada pepatah yang bilang
Blockquote
“Happy wife, Happy life”
Seperti quote diatas semua setuju bahwa istri/ Ibu yang bahagia pastinya menjadi kunci kebahagiaan rumah tangganya dan tentunya anak-anaknya.
Namun apakah bisa segampang itu membahagiakan Ibu? Apalagi menjadi Ibu fokus utama kita adalah membahagiakan orang lain utamanya suami dan anak. Sehingga sebagian besar Ibu melupakan kebahagiannya sendiri.
Penyebab tambahan bisa juga kurangnya dukungan dari suami / lingkungan adalah hal pertama yang membuat Ibu menjadi stress / gangguan mental lainnya bahkan sampai depresi.
Depresi Ibu dapat terjadi karena berbagai faktor,salah satu pemicunya dimulai saat melahirkan, perubahan hormone pasca melahirkan. Ciri-ciri Ibu yang mengalami depresi adalah :
- Tidak bisa mengontrol emosi:
Ibu jadi cepat marah pada perilaku anak, walau hanya hal yang kecil-kecil saja.
2. Pola Tidur yang terganggu :
Gabungan anxiety dan overthinking dan merasa tidak puas adalah pemicunya.
3. Kecanduan Sosial Media
Addicted social media dan itu adalah salah satu bentuk pengalihan atas ketidak nyamanan yang dialami.
4. Sakit punggung.
Nyeri adalah gejala umum stress bahkan depresi. Ini dikarenakan depresi menyebabkan saraf-saraf menjadi ekstra sensitive memicu ketidak nyamanan pada tubuh.
5. Kehilangan ketertarikan pada lingkungan dan pasangan.
Kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, mood swing yang berlebihan tidak, perasaaan datar / hambar kepada pasangan
“Depresi pada Ibu itu berat, kenapa?”
Karena dampaknya tidak hanya kepada Ibu saja, anak menjadi korban pertamanya. Bayangan gelap depresi Ibu dapat menyelimuti anak dengan berbagai efek negatif, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Hal ini dapat menyebabkan anak merasa terabaikan, tidak dicintai, dan tidak aman. Sedih sekali bukan? Ibu yang harusnya menjadi sosok ternyaman tetapi malah menjadi toxic pertama di kehidupan anak-anak.
Karena itu, Cintailah dirimu Ibu… kenali dirimu, kenali valuemu, cintai dirimu sendiri.
Sesungguhnya mencintai diri sendiri bukan hal yang egois. Mencintai diri sendiri adalah pondasi membangun kepercayaan diri , harga diri dan menghormati diri sendiri agar kita bisa menjadi pribadi yang baik, ibu yang baik dan juga pasangan yang baik.
“Saat ibu bahagia, ia akan lebih emosional available, lebih melekat dengan anak, dan lebih mampu menghadapi masalah dengan tenang, Hal ini dapat berdampak terhadap pengasuhan,” kata Maizan dalam diskusi di Jakarta, Sabtu.
Karena mencintai diri sendiri adalah invetasi yang baik.
Mulai yuk menjadi Ibu yang bahagia dengan kebaikan sederhana dengan memeluk dirimu sendiri. Apresiasi setiap kebaikanmu, memberi senyuman atau mendoakan dirimu dan orang lain. Karena setiap kebaikan, sekecil apapun akan kembali kepadamu dengan berkali-kali lipat apalagi di bulan Ramadhan penuh berkah ini.
sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-ciri-ciri-depresi-pada-ibu-rumah-tangga?srsltid=AfmBOoq8WI4XkuVtms6mNBSHoJYlEf5xyLGCs8wM-3kCXJj6UgYHpZDI
https://www.instagram.com/muslimahnewsid/p/C7IehMVpVqD/
https://www.antaranews.com/berita/3785346/ibu-yang-bahagia-lebih-mampu-berikan-pengasuhan-yang-baik-untuk-anak
https://www.rri.co.id/iptek/1160029/bayangan-gelap-depresi-ibu-dampak-menyakitkan-pada-anak