Hai Ibu…
Kenalan lagi ya saya @Dian dari Ibu Punya Mimpi Batch 2, pada minggu ke-3 atau 4, kita peserta Ibu Punya Mimpi Batch 2 diberi tantangan dan tugas untuk melakukan survey atau market research kepada yang menjadi terget market kita.
Selama ini, saya terkadang melakukan riset berupa survey evaluasi kepuasan setelah mengadakan kelas edukasi keuangan dan investasi untuk Ibu. (catatan, bagi yang belum kenal saat ini saya sedang fokus di platform edukasi investingmom.id).
Nah karena pemateri saat itu dari Jakpat, dan ada fasilitas free trial survey walaupun jumlah pertanyaannya terbatas, tapi ternyata sangat memvalidasi hipotesis saya selama ini.
Apa aja hasil surveynya, yuk kita simak.
1. Apakah Ibu pernah melakukan financial check up dan apabila sudah apakah hasilnya menentukan sikap ibu setelahnya?
45 pernah dengan 10 jawaban bingung dengan hasil finansial checkup
55 belum
saya juga tanya dengan ibu-ibu di sini
- Pernah, menentukan sikap keuangan selanjutnya
- Pernah, belum bisa menentukan sikap keuangan selanjutnya
- Belum Pernah, tapi ingin melakukan
- Belum Pernah dengar istilah financial checkup
2. APAKAH IBU SUDAH TERBIASA MENCATAT PENGELUARAN DAN MEMBUAT ANGGARAN BULANAN, APABILA YA, PADA MEDIA APA BIASANYA DICATAT?
3. APAKAH IBU PEMEGANG PERAN SEBAGAI MANAJER KEUANGAN DAN INVESTASI DALAM KELUARGA?
4. APAKAH IBU SUDAH PERNAH BERINVESTASI, APABILA YA PADA INSTRUMEN APA?
catatan: ada yang menjawab tanah, kontrakan, dan tabungan pada pilihan other options
5. APAKAH YANG MENJADI PRIORITAS UTAMA IBU DAN KELUARGA SAAT MENGELOLA KEUANGAN DAN INVESTASI
Nah sekian hasil survey saya dari Jakpat. Dari ini saya sedikit menyimpulkan bahwa Ibu-Ibu masih senang menggunakan sesuatu yang manual seperti buku catatan kemudian, investasi yang dipilih lebih senang yang konservatif seperti emas dan deposito. Serta Ibu sangat peduli akan pendidikan buah hati tercintanya sehingga menjadi prioritas bagi Ibu dalam melakukan investasi di dana pendidikan anak.
catatan: jumlah responden 100 orang Wanita usia 20-50 tahun lokasi menyebar seluruh wilayah Indonesia, SES (social economic status semua tingkatan), rata-rata spending 1.500.000 sampai lebih dari 15.000.000 per bulan.
Salam,
Dian