“Aku ngga punya bakat menulis, emang bisa jadi penulis?”
“Pengen nyoba jadi penulis, tapi ngga punya pengalaman”
“Suka bingung kalau mau nulis harus mulai darimana”
Pemikiran diatas mungkin sebagian kecil dari pikiran-pikiran yang lalu lalang di kepala Ibu ketika ingin mencoba berkarir sebagai penulis pemula.
Memangnya bisa jadi penulis meski tanpa pengalaman dan portofolio?
Oke slowly Ibu, bercermin pada anak apakah keahliannya membaca dan menulisnya terjadi begitu saja? Tentu tidak ya Ibu, semua keahlian tersebut diperoleh melalui suatu proses dan dimulai dari nol. Proses bermula dengan membangun pengalaman, step by step .
Sama halnya sewaktu anak bisa menulis kata pertamanya melewati proses panjang, yaitu bermula dari proses membaca: mengenal bunyi, simbol, melafalkan dan menggabungkan huruf. Setelah itu anak masuk pada tahap selanjutnya yaitu menggabungkan huruf menjadi satu kata-kalimat-paragraf-cerita, yang pada akhirnya anak akan masuk pada proses belajar menulis. Panjang ya, Ibu?. Kita sadari proses dan pengalaman tersebut tidak dibangun dalam durasi 1 hari, bukan juga bulanan, tapi tahunan.
“wah jadi aku butuh waktu tahunan dong untuk membangun karir sebagi penulis?”
Tidak ada yang instan . Mie instan yang tagline -nya instan pun tetap butuh proses dimasak hingga menjadi sajian siap dimakan.
Jadi, apa yang perlu Ibu siapkan? Hal penting apa yang perlu Ibu lakukan diawal untuk memulai karir sebagai penulis?
Berikut 5 hal penting yang Ibu perlu lakukan diawal membangun karir sebagai penulis
#1 Kenali Diri Ibu
Ibarat peletakan batu pertama saat membangun rumah, mengenal diri Ibu sendiri sangat penting sebagai langkah pertama dan pondasi utama memulai karir. Beberapa pertanyaan dibawah dapat membantu Ibu mengenal diri sendiri.
Semakin Ibu mengenal diri Ibu, semakin mudah untuk Ibu untuk melangkap ke tahap selanjutnya
#2 Baca, Baca, dan Baca
Modal utama menulis adalah pengetahuan dan hal ini dapat Ibu peroleh dengan banyak membaca. Perbanyaklah membaca, mulai dari buku, artikel, blog bahkan status media socialpun dapat menjadi sumber inspirasi Ibu untuk menulis.
Membaca akan membantu memperluas kosakata, menemukan genre dan gaya penulisan yang tepat untuk Ibu.
#3 Write what You Love
Mulailah menulis dan lakukan setiap hari, meski hanya beberapa kalimat. Pastikan kondisi Ibu dalam keadaan tenang, bahagia dan situasi kondusif sehingga perasaan dan hal yang ibu ingin tuangkan kedalam tulisan dapat mengalir lebih lancar.
Ibu dapat mencoba menulis dari hal yang paling Ibu suka pada media apapun, mulai dari media social, blog pribadi, buku harian atau apapun yang mudah Ibu lakukan. Semakin sering Ibu menulis maka akan semakin terasa perubahan dari kualitas tulisan . Saat Ibu sudah membuat 5 tulisan saja, dan kembali melihat tulisan pertama Ibu, akan sangat terasa perbedaannya. Saya yakin walau belum sempurna Ibu sudah menemukan gaya penulisan yang cocok, otak dan skill Ibu semakin terasah membangun rangkaian kata, dan selamat Ibu telah berproses lebih baik.
#4 Ikut Kelas Pelatihan Menulis
Kelas pelatihan seperti halnya Come Back Journey-Penulis dari IBU Punya Mimpi akan sangat membantu dan memberi banyak manfaat terutam bagi Ibu yang belum punya pengalaman dan portofolio, diantaranya:
- Belajar teknik menulis yang efektif
- Memperoleh umpan balik dari yang lebih professional ataupun sesame peserta
- Membangun jaringan dengan penulis lain dan memperoleh banyak informasi
- Membantu membangun portofolio
#5 Konsisten
“Apabila kamu sudah memutuskan menekuni suatu bidang, jadilah orang yang konsisten. Itu adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya.” – B.J.Habibie
Konsistensi penting dalam mendukung keberhasilan karena Ibu akan mulai membangun kebiasaan untuk lebih prodoktif dan meningkatkan keterampilan menulis
Itulah 5 hal penting diawal yang dapat Ibu lakukan untuk memulai karir sebagai penulis. Yuk Ibu, mulai persiapkan langkah Ibu dan selamat menikmati prosesnya.