Menulis bukan hanya tentang mencurahkan ide ke dalam kata-kata, tetapi juga tentang membangun kebiasaan yang konsisten dan teratur. Bagi banyak ibu yang baru memulai perjalanan menulis, menemukan waktu di tengah kesibukan sehari-hari bisa menjadi tantangan. Namun dengan rutinitas menulis yang tepat, ibu bisa mengubah minat ini menjadi kekuatan.
Apa saja langkah-langkah yang dapat membantu ibu menciptakan rutinitas menulis yang efektif dan memulai perjalanan ibu menjadi penulis andal? Mari kita telusuri langkahnya :
- Ibu harus benar-benar menginginkannya
Langkah pertama membangun rutinitas adalah tekad yang kuat. Gutierrez, pendiri blog The Monk Life, pernah mengatakan, " Saya sangat suka menulis, tetapi saya kesulitan menemukan waktu untuk melakukannya secara konsisten, dan setelah merenung cukup lama, saya menyadari bahwa saya tidak cukup menginginkannya. Saya harus benar-benar menginginkannya dan meluangkan waktu untuk melakukan apa yang perlu saya lakukan".
Jika ibu ingin memiliki buku atas nama ibu, artikel ibu dimuat di media nasional, atau memiliki penghasilan tambahan dari menulis, maka itu tidak akan terwujud tanpa motivasi untuk membuatnya menjadi nyata.
2. Tetapkan waktu menulis
Mulailah dengan mencatat apa saja yang ibu lakukan setiap hari selama seminggu. Jujur saja bu, karena tidak ada yang harus melihat ini kecuali ibu.
Kemudian mulai cari area, dimana ibu bisa menciptakan waktu lebih banyak untuk memulai kebiasaan menulis. Bisa di pagi hari sebelum anak-anak bangun, saat istirahat makan siang, atau di malam hari setelah mereka tidur.
Tentukan juga berapa lama ibu akan menulis setiap hari. Bisa 15 menit, 30 menit, atau bahkan satu jam. Senyapkan juga notifikasi handphone untuk meminimalkan gangguan. Kalau ibu suka menulis sambil mendengarkan musik, ya dengarkan saja. Buat kondisi yang senyaman mungkin bagi ibu . Jangan ketiduran lho bu, .
3. Tetapkan target menulis
“Apa yang ingin ibu capai dengan menulis? Menyelesaikan novel, menulis artikel, atau menulis blog?”
Pecah tujuan tersebut menjadi target yang lebih kecil dan spesifik. Misalnya, menulis 300 kata setiap hari, 3 halaman setiap minggu atau menyelesaikan satu bab dalam sebulan.
Buat jadwal yang jelas dengan tanggal deadline untuk setiap target. Kemudian lacak berapa banyak yang sudah ditulis dan bandingkan dengan target. Sudah tercapai belum? Kalau belum, evaluasi lagi, kenapa belum tercapai ?
4. Luangkan waktu untuk membaca
Membaca buku mampu menambah wawasan dan memperbanyak kosakata. Ini juga membantu ibu dalam membuat narasi tulisan. Luangkan waktu untuk membaca setiap hari atau minggu, dan cobalah untuk mengamati gaya dan teknik yang digunakan penulis lain. Ini juga bisa menjadi sumber inspirasi ibu, lho. Tapi hati-hati, bu. Jangan jadi ATP, alias amati, tiru, dan plek ketiplek. Jangan ya bu ya, jangan .
5. Lakukan saja !
Akhirnya, tahapan terakhir dan paling penting adalah, lakukan saja!. Ada begitu banyak tips tentang cara menumbuhkan kebiasaan menulis, tapi kalau tidak kita terapkan, semuanya hanya akan menjadi rencana.
Saat rasa malas mulai melanda atau mood sedang buruk, katakan pada diri sendiri “Tutup mulutmu ! Jangan banyak alasan ! Siapkan segelas kopi, duduklah, dan tulislah apa saja yang membuatmu enyah dari tempat tidur.”
Dan voila, biasanya ini berhasil, karena begitu memulai, kita akan berhasrat untuk menyelesaikannya.
Jadi bagaimana bu-ibu? Sudah siap memulai perjalanan menulis ibu? Jangan tunggu lebih lama lagi, Lakukan SEKARANG!.