Halo Ibu!
Minggu ini di ruang diskusi #RekomendasiIbu akan membahas seputar “Tips Aktivitas Anak saat Ibu Bekerja di Rumah”. Dari Tim Rumii berikut rekomendasi aktivitas yang bisa dilakukan anak:
Bermain mandiri
Untuk anak-anak toddler, bermain mandiri merupakan bentuk bermain yang bisa mulai dilatih. Bermain mandiri merupakan waktu bermain yang minim keterlibatan orangtua. Tentunya, ibu perlu memastikan bahwa mainan yang digunakan aman untuk anak. Ketika anak bermain, ibu bisa mengerjakan pekerjaannya.
Bermain kantor-kantoran
Untuk anak yang sudah lebih besar (di atas usia 5 tahun), bermain pura-pura menjadi menyenangkan untuk dilakukan. Sediakan alat kantor yang serupa dengan milik ibu, dan katakan pada anak bahwa sekarang saatnya kita bekerja di kantor sehingga jangan mengganggu satu sama lain. Anak akan merasa termotivasi karena melakukan kegiatan yang sama dengan ibunya dan ibu pun sedikit lebih tenang karena gangguan akan berkurang setidaknya dalam 15 menit ke depan.
Menggambar di kertas yang besaar sekali
Anak senang tantangan. Untuk itu, kita bisa memanfaatkan kesukaannya ini dengan memberikan tantangan yand ia sukai sekaligus memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Salah satu nya adalah dengan meminta anak memenuhi satu kertas besar dengan menggambar apapun yang ia suka.
Nah, ada ide seru apa lagi nih ibu supaya anak tetap merasa senang, tapi kita juga memiliki waktu untuk mengurus bisnis kita dari rumah? Tuliskan di kolom komentar yaa!
Halo Ibu, saya share yang lagi ingat ya berhubung anak saya sudah hampir 7 tahun jadi uda lama sekali rasanya ga main ala toddler,
yang bisa dimainin sambil kita kerja dan sesekali ngecek :
dari kaleng susu atau bekas tempat yogurt yang ada tutupnya di lobangi bulat, terus pakai pompom , jadi anak main masukin pompom ke dalam, ( object permanence).
dari kotak bekas (di warnain dan dibolongin sebesar stick ice cream) pake stick ice cream( pakai yang gede) mencocokkan warna. -> ini toddler suka banget main berulang2
beli mainan magnet yang ukuran gede ( alphabet , number dan shapes), main magnet di kulkas tentu menyenangkan ( buka pasang) tapi pastikan magnetnya kuat terlem ya Bu. saya biasa kasi anak main ini pas lagi masak ( jadi sama sama di dapur). bisa liatin anak main sambil masak.
kalau punya kardus , kardus dilipat lipat di buat spt jalan , terus dibuat miring jadinya spt seluncuran, jadi klo di rumah punya mobil2an atau boneka , anak main taro mobilnya terus seluncuran ( ini happy banget =) )
anak di kasi pasta kering ( yang ukuran gede) taro di container -> jadi dikasi sendok dan mangkok , anak main masak2an atau transfer dari container ke mangkok.
taro tali di dinding terus dikasi jepitan, terus anak2 bisa main jepitan dengan menggantung kaos kaki di jepitan ( ini awal2 memang harus dibantuin tapi klo sudah mastering anak betah main ini) , bisa juga diarahkan untuk menjepit kaos kaki yg sama bersebalahan ( jadi belajar matching jg)
kotak bekas cereal digunting gede, dan dibuat puzzle. jadi 4 pcs , 6 pcs. terus anak bisa main nyusun puzzle.
beliiin puzzle gede.( floor puzzle)
pake kotak bekas buat parking lot di tulis 1-10 , mobil2an di tempel sticker putih ditulisin 1-10 , terus anak main pretend parking mobil2an sesuai angkanya. (kalau belum bisa matcing pretend play aja parking mobil)
kalau punya mainan balok di rumah , buat square atau yg punya ubin keramik minta anak isi baloknya memenuhi squarenya. ( bisa distraction kalau kita mau ngerjain sesuatu).
itu dulu dari saya, nanti kalau ingat lagi saya share lagi yaaa =) semoga bermanfaat . Terima Kasih.
Hi semua, aku punya anak sudah 5 tahun. Pas banget lagi kebingungan karena sudah sulit dialihkan, kalau maunya A ya harus dapat. Pusing deh kalau harus ngitung-ngitung bisnis di rumah, Pas baca rekomendasi ini saya jadi mikir mungkin karena aktivitas yang saya tawarkan sebagai pengalihan kurang kreatif ya Coba deh klo gitu. Makasih idenya
Waa Ibu kreatif sekali…
tapi anak saya tuh tipe yang sukanya berantakin dan susah fokus gt dalam waktu lama…
Ada ide buat mancing anak tertarik dan bisa duduk fokus lamaan ga yah?
Udah segala mainan disebar euy…
Secara umum, dulu aku hanya bisa bekerja kalau anakku tidur. Jadi aku berusaha untuk membuat jadwal tidur yang tetap dan mudah diprediksi.
Nah, saat dia bangun, aku akan main dengannya sepenuh hati sampai dia capek, jadi tidurnya nyenyak, hahhaa!
Tips beberapa tips main dariku, mudah-mudahan membantu.
Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga kita. Nah, ini paling sering aku lakukan. Sedang masak? Berilah anak wajan dan sudip yang nggak dipakai (anak saya cowok dan dulu hobiiii bgt begini. Sampe kalo bertamu, dan dia bosan, dia ke dapur rumah tamu dan minta wajan ). Sedang mencuci? Atau siram bunga? Hayuk sambil main air. Sedang mandi? Kasih sabun yang banyak diember, bikin bubble dan main deh Ibu bisa sambil luluran . Dan yang paling aku suka: kalau jemur anak pagi2, saya sambil olahraga. Jalan2 keliling kompleks. Naik turun undakan/tangga pendek yang ada di taman.
Saya menggunakan apa yang ada di rumah untuk bermain. Ini selain hemat, juga mencegah mainan menggunung yang membuat rumah jadi berantakan. Contoh: anak toddler tuh udah happy aja dikasih kotak. Pas ada paket dateng, kotaknya kasih aja ke anak. Dengan sedikit imajinasi, ibu bisa bilang kotak-kotak ini adalah mobil2an, atau rumah, atau apa aja ini berlaku juga buat botol bekas air mineral, plastik kresek, bubble wrap, the option are endless!
Kotor is fun! Tapi biasakan mainnya di luar/teras/carport yah. Bikin playdoh sendiri, main pasir, hand painting, bikin cairan warna-warni pakai pewarna makanan, kumpulin daun kering dan main hujan daun, main balon diisi air, main masak-masakan pake bunga yang udah jatuh, gambar2 pake kapur di jalanan, so many!
Yang pasti, jangan ngerasa gak kreatif yaaa. Ini adalah hal-hal yang butuh latihan. Nggak sekonyong bisa.
Intinya, lakukan apa yang ibu senangi saat bersama anak. Dan lakukan itu sepenuh hati sambil ngobrol dengannya (ngobrol is very important!). Seneng gambar? Hayuk Gambar bareng sama anak. Kalau nggak suka, ya nggak usah dulu. Cari aktivitas yang lain yang ibu suka. Karena aku percaya, anak-anak itu bisa banget nangkep ‘vibe’ orang tuanya. Kalo ortunya hepi dan gak terpaksa, anaknya pasti hepi kok! Kalau anaknya hepi, secara mental dia nggak akan terlalu clingy/posesif. Jadi lebih gampang dikasih tau.
Makasih Ibu, kalau ini observe dia biasa suka main lama dimana, misalnya anak saya dari umur 2 tahun suka gambar, walaupun yang dia gambar itu sama aja setiap kali, gambar orang aja ini papa ini mama ini saya, itu sampai 20x sehari dia bisa gambar yang sama, tapi karna dia suka saya dukung aja, dan karna saya tipe ga mau coret ke dinding (kebetulan kita suka pindah pindah jadi kita sewa rumah bukan milik sendiri) , saya sediain kertas atau box bekas yang dia bisa gambar sesukanya. Jadi menggambar ini yang bisa buat dia diam dan kosentrasi lama dan contohnya main sensory seperti main air, main dengan edible jelly ( nutrijell), main pasta itu biasa nya bisa main lama, anak anak fokus pretend play. kalau mainan menurut saya dikeluarin setiap minggu 4-5 macam saja jadinya anak cuma main mainan yang kita keluarin, jadinya bisa lebih fokus, di mulai dulu dari mainan yang dia suka. terus soal fokus, memang ada waktunya Mom kita bisa latih terus pas main sama kita untuk menyelesaikan sesuatu misalnya main puzzle cari puzzle atau kita bisa buat yang simple dulu 2 pcs yang anak merasa gampang sehingga dia terasa dia bisa, kita praise dia terus tambah lagi 4-6-8 dst. jadi kalau anak merasa dia uda bisa, untuk challange yang lebih banyak lagi, pengalaman dari saya awal main harus ditemani , tapi anak uda bisa pastinya mereka main sendiri , seperti main puzzle dan contoh nya anak saya, saya temani gambar dan coloring sesuai mau dia ( dalam artian saya ikut gambar dan mewarnai juga) , sekarang anak bisa menggambar sendiri dan coloring sendiri tanya saya ( Ini dia bisa fokusnya lama ). semoga membantu ya Bu.
Kalau usia anakku 4 tahun. Kurang lebih 2 tahun ini aku usahain kita bisa mengerjakan aktivitas bareng2. Contoh:
Bersih2 rumah. Anakku biasanya bantu nyapu, melepas seprai dan merapikan mainannya atau apapun yg berantakan. Untuk merapikan mainan ini aku pakai trik lomba ibu. Jadi siapa yang cepat menyelesaikan dia pemenangnya biasanya anak jadi happy banget dan semangat buat ngelakuinnya.
Kalau lagi didepan laptop atau mencatat aku juga melibatkan dia untuk melakukan hal yang sama. Alhamdulillah jadi melatih kemampuan menulis nya juga dan mengenal huruf. Terutama jika mengetik huruf di word sesudahnya aku print, dia jadi super happy banget terkagum2
Kalau aku lagi sakit, aku main dokter2an suster2an sama anak bu. Jadi Alhamdulillah aku malah diurusin karena diambilin minum, pura2 diperiksa dan dikasih resep, disuapin obat beneran, disuruh tidur, diselimutin terus juga suka dipijetin. Habis itu aku bilang aku mau ditemenin tidur supaya nyenyak. Dia biasanya mau ikut tidur disebelahku
Nah buat yang satu ini aku mau minta saran nih ibu2 mungkin ada tips ga buat anak sebaiknya digimanain ya kalo kita lagi zoom soalnya anakku suka banget cari perhatian kalo aku lagi zoom atau telfonan dalam waktu yang lumayan lama.
Mungkin segitu aja ya ibu tips dari aku. Intinya coba anak untuk terlibat dalam kegiatan kita. Alhamdulillah sejauh ini sangat membantu. Juga ketika mengaji dan solat dia juga jadi semangat untuk ikut. Aku selalu ajak. Walaupun salah2, goyang, sambil lari2 solatnya Ketika sedang belajar iqro dia juga selalu bilang “aku mau semangat supaya bisa baca Al Quran kaya ibu” Alhamdulillah Qodarullah sekarang sudah bisa membaca Al Quran, berawal dari “Ajak Aja Dulu”
Share sedikit pengalaman saya saat cuti melahirkan kemarin (cuti tapi dengan tetap adanya workload yang harus dikerjakan). Sendirian di rumah post-op SC (nyerinya subhanallah ) dengan toddler usia 2,5 th, dan newborn. No nanny, no ART. Kondisi awal pandemi, mertua gabisa datang bantu, dan suami yang tetap harus occassionally WFO di saat orang-orang semua murni WFH.
Aku suka cari-cari dan follow social media yang sharing Montessori-Inspired Activities for toddlers. Kenapa Montessori-Inspired? Soalnya kalau Montessorinya asli, aduh ga shanggup beli semua apparatusnya
Tapi yang udah kenalan sama Montessori biasanya tau kalau Montessori itu basisnya membersamai anak dan bertumbuh bersama anak dengan vision bahwa kita mengajarinya menjadi adult human from early on. Jadi, with that in mind, yang saya lakukan saat cuti melahirkan kemarin adalah:
Berdayakan Toddler By nature, toddlers love to make you happy. They just don’t know how. Jadi, saat kemarin aku sibuk urus adiknya, aku libatkan kakak dalam semua aktivitasku: mandiin adek (kakak sabunin adek), pakein adek baju (kakak ambilin bajunya dari tempat yg mudah diraih, bantu kasi bedak), dsb. Begitupun saat sedang mengurusi rumah. Misal lagi masak, anak saya kasi tumpukan bawang putih dan telur, saya minta tolong dia kupasi (ini sekalian melatih pincer grasp reflexnya untuk menyiapkan motorik halusnya untuk menulis dan mencet semprotan cebok buat toilet training nantinya).
Luangkan Satu Jam (atau berapapun waktu yang Mommies punya) Buat Fokus Sama Anak Sebelum Waktu Kerja
Ikutin dia maunya apa dalam satu periode waktu ini (child-led play). Jadi dia merasa dicintai dan tanki cintanya terisi dan moodnya jadi bagus. Sekalian kita penuhi kebutuhannya untuk bergerak. Kalau saya, saya ajak main tak engklek, main seru-seruan kejar-kejaran, atau berkebun di halaman (apapun yang buat dia mengeluarkan energi ekstra), jadi by the time saya harus zoom meeting, dia sudah lelah dan akhirnya bobo saat saya harus fokus di kerjaan.
Siapkan Berbagai Set Mainan di Dekat Work Space Saya
Jadi, saya punya satu meja kerja khusus. Di sebelahnya, saya taro meja anak. Di dekat kami, saya sudah siapkan berbagai aktivitas yang bisa dia kerjakan sambil duduk. Jadi dia bisa main mandiri permainan ini (misal busy book, kertas dengan pensil warna warni, kertas laminating dan spidol buat tracing, pinset dengan pompom kecil, ronce, air berwarna dan pinset) di space dia. Sambil kerja, sambil sesekali disahuti saat dia bertanya atau cari perhatian (tapi kalau saya, saya tunjukkin I have my own toys and so do you - kebetulan anak 2 tahun kan konsep fikirnya main bersama tapi mainannya masing-masing). Pelan-pelan dia copy saya dan fokus di mainannya sendiri. Kalau bosan permainan satu, saya ganti permainan lain, sampe dia bosen. Baru saya stop kerjaan hehe (kebetulan di kondisi saya, masih memungkinkan saya stop).
Hehe sedikit sharing saja. Semoga bermanfaat.
Semangat selalu Mommies
Aduuu senang sekali banyak rekomendasi yang masuk dari ibu-ibu! selalu ada cara yaa untuk mengusahakan memberdayakan anak sekaligus menyediakan waktu untuk mengurus kebutuhan ibu
Beberapa ada yang sudah saya terapkan, khususnya saat saya “belajar” online, mencatat di buku, anak saya yang saat itu masih 10 bulan, karena terbiasa lihat saya menulis dan selalu saya beri pensil dan kertas, akhirnya di usia 10bulan sudah bisa pegang pensil/spidol dan corat coret kertas.Sampai sekarang kalau ketemu buku/kertas suka cari pensil/spidol, begitupun sebaliknya.
Sekarang usia nya sudah 13,5 bulan, baru bisa berjalan, sedang hobi eksplorasi dan lebih pengen ditemenin terus.
PR banget kalau ngeZoom sekarang susah anteng kalau dikasih mainan/buku (lebih suka pencet2 dan pukul2 laptop ), kalau tidak ada yang ganti menjaga 1-2 jam suka bingung gimana ngerayu nya…
Bu @sevita_milkribo buatin laptop dari karton bekas spy dia bisa niru Ibu kerja pake laptop biasa nya anak2 suka niru kita, moga2 si kecil bisa betah yaa mainnya
Terimakasi banyak rekomendasi bermain keren selama dirumah, anakku dua2nya lagi suka main lego nih anteeeng banget berdua, karena anakku berdua sama-sama balita mereka sering main bareng sih mesti kadang ada berantemnya… hihihi…
Bikin pazzle dari kardus bekas, stik ice cream, gambarnya bisa berbagai bentuk nih… paling banyak 5 potongan…
Bisa juga main pukul cangkang telurnih, hii… bekas cangkang telur digambari berbagai bentuk bangun, persegi, elips… terus dikasi aba-aba… hancurkan yang segitiga… atau persegi, anakku girang banget nihhh… main hancur-hancuran hihihi