Kesulitan awal kami berada di 2 tahun awal, ketika produksi kami tidak mempu menutupi demand pasar. Banyak customer yang komplain akan barangnya yang belum juga datang. Sampai kami memiliki workshop sendiri dan memiliki mesin sendiri, yang akhirnya mampu menyelesaikan masalah tersebut.
R&D berperan sangat penting yaaa bu dalam perjalanan membangun bisnis, tak hanya di awal tapi di setiap perjalanan mengembangkan bisnis… Hasil Research tersebut yang nantinya digunakan sebagai salah satu acuan dalam mengambil keputusan…
Oiya bu @ashnisastro , saya tertarik tentang pembahasan partner bisnis atau Co-Founder…
Dan sepertinya masih banyak ibuibu disini yang masih bingung memilih Co-Founder… Apa sih bu tips nya memilih Co-Founder?
Dan dalam start up apakah harus berbadan hukum seperti CV atau PT?
Saya sendiri adalah co-founder, bukan founder utama. Tapi yang menjadikan saya tertarik bergabung dengan founder PALA, adalah karena saya percaya dengan komitmen beliau. Beliau adalah teman saya sejak SMA, pribadi yang saya kenal betul sangat kreatif dan dapat dipercaya. Attitudenya sangat baik, dan saya percaya, attitude adalah hal utama yang dinilai dari seseorang. Itulah yang memutuskan saya untuk akhirnya bergabung membangun PALA.
Saya rasa badan hukum untuk jenis usaha apapun, baik startup maupun konvensional sangat diperlukan, hanya saja untuk startup umumnya, usaha berjalan dulu, badan hukum bisa menyusul. Apakah bentuknya PT ataupun CV, kembali lagi pada keputusan para founder dan kemampuan usahanya.
Mungkin di sini saya juga bisa berbagi bagaimana akhirnya DIGITAL MARKETING kami gunakan semaksimal mungkin untuk pengembangan bisnis kami.
Pemanfaatan sosial media sangat besar perannya dalam digital marketing. Market kami yang umumnya generasi Millenials dan Gen Z, mempermudah kami untuk merangkul mereka lewat sosial media.
Bu bagus banget materinya… harus aku catat semua
Bu @ashnisastro mau tny bagaimana strategi Pala di masa pandemi ini?apakah berdampak pada penjualan? Produk kami sekunder (konveksi tas B2B), yg mana drop akhirnya mau mau coba rintis retail yaitu tas diapers/tas new normal walapun mungkin tantangannya beda lagi. Menurut ibu apa sih bu yg paling penting dalam membangun bisnis supaya kita bs terus semangat?bagaimana ibu menghadapi up and down usaha
Yes, tentu saja bisnis kami berdampak dengan adanya pandemi ini, kami sempat menutup tempat produksi demi keselamatan pegawai kami juga.
Kami mencoba berbagai trik, di mana akhirnya berkolaborasi bersama banyak brand, merek lokal, teman-teman influencer, menjadi salah satu jalan keluarnya agar finansial kami tetap bisa berputar.
Ide Anda berkreasi membuat tas new normal adalah jalan keluar yang baik dan menjadi solusi untuk para customer juga.
Bagaimana akhirnya saya tetap bersemangat adalah dengan menyadarkan diri saya, bahwa bisnis ini kini bukan tentang saya, tapi juga para pegawai saya yang bergantung dan mempercayakan hidupnya pada saya, jadi saya tidak boleh sampai jatuh, karena efek dominonya tidak main-main.
Sudah lihat pengumuman pemenang Giveaway di Instagram Ibu Punya Mimpi belum?
Selamat kepada Ibu @miftha karena terpilih menjadi pemenang Giveaway bersama Pala Nusantara dan berhak mendapatkan jam tangan cantik dari Pala Nusantara
Untuk Buibu yang belum menang jangan sedih! Masih ada banyak giveaway menarik dari Ibu Punya Mimpi
Yeayyy…
Selamaaat yaaa buat bu @miftha…
Kereeeen bangeeet summary nya…
Berikut beberapa poin yang dapat saya rangkum dari LiveChat kali ini adalah :
Menurut ibu Ashni, START UP adalah sebuah industri dengan badan organisasi yang kecil namun mampu menjangkau pasar dengan luas. Bentuk dan produknya sangat lincah hingga mampu menyesuaikan diri dengan pasar dengan cepat.
Berbeda dengan industri kenvensional yang bentuk organisasinya sendiri sudah besar dan memerlukan waktu untuk dapat berubah.
Tips berbisnis dengan partner :
Mencari partner yang punya komitmen
Memiliki attitude yang baik dan dapat dipercaya
Membuat perjanjian tertulis, lebih baik dengan campur tangan notaris
Hal-hal mendasar perlu ditetapkan sejak awal seperti : tugas masing-masing dan besar saham masing-masing
Jangan pernah menutup mata bahwa kemungkinan bail out even before the business takes off, so, ALWAYS prepare for the second plan.
Bisnis pasti ada kompetitornya, jangan pernah berpikir ide Anda unik, pasti ada orang lain yang memiliki ide serupa. Tapi saya percaya, semua orang bisa punya ide yang sama tapi tidak semua orang memiliki eksekusi serupa.
Adanya kompetitor justru bisa menjadi hal yang dapat kita pelajari, kita bisa melihat apa yang tidak disukai customer dari kompetitor, dan buatlah produk yang berbeda darinya. Intinya kita harus bisa BEDA dari kompetitor kita.
Digital Marketing yang dilakukan Pala Nusantara dibagi menjadi 3 lini :
Instagram dan Facebook ads
Social Media Support
Website
Pemanfaatan sosial media sangat besar perannya dalam digital marketing. Market Pala Nusantara yang umumnya generasi Millenials dan Gen Z, Mempermudah Pala Nusantara untuk merangkul mereka lewat sosial media.
Trik Pala Nusantara bertahan di masa pandemi adalah
Dengan mencoba berbagai trik, di mana akhirnya berkolaborasi bersama banyak brand, merek lokal, teman-teman influencer, menjadi salah satu jalan keluarnya agar finansial Pala Nusantara tetap bisa berputar.
Bagi ibu Ashni, bisnis ini kini bukan tentang saya, tapi juga para pegawai saya yang bergantung dan mempercayakan hidupnya pada saya, jadi saya tidak boleh sampai jatuh, karena efek dominonya tidak main-main.
Mengenai badan hukum untuk jenis usaha apapun, baik startup maupun konvensional sangat diperlukan, hanya saja untuk startup umumnya, usaha berjalan dulu, badan hukum bisa menyusul.