Tips Memilih Komunitas Yang Tepat Untuk Ibu

Halo Ibu Hebat, apa hari ini menyenangkan?

Untuk tetap produktif selama pandemi, Ibu-Ibu sering melakukan kegiatan apa nih?

Memasak? Berbisnis?

Hal lain yang bisa Ibu lakukan untuk produktif dan bisa tetap berkontribusi untuk sekitar adalah dengan bergabung ke dalam komunitas. Komunitas sendiri merupakan suatu kelompok masyarakat yang memiliki suatu kesamaan.

Ada tiga jenis komunitas yang harus Ibu tahu,

  • Komunitas yang terbentuk berdasarkan minat
  • Komunitas yang terbentuk karena kesamaan lokasi tempat tinggal
  • Komunitas yang terbentuk berdasarkan kepentingan

Kira-kira dari jenis komunitas diatas, Ibu-Ibu pernah bergabung dengan komunitas yang mana nih?

Terus bagaimana ya memilih komunitas yang tepat untuk Ibu-Ibu?

  1. Menentukan tujuan

Ibu-Ibu harus memiliki tujuan sebelum memilih dan bergabung dengan suatu komunitas. Tujuan ini penting untuk menentukan kira-kira komunitas seperti apa yang harus dicari, dan Ibu-Ibu jadi paham hasil yang ingin dicapai setelah bergabung itu seperti apa.

  1. Mencari komunitas yang relevan

Komunitas yang relevan dengan tujuan dan impian Ibu, akan membantu Ibu untuk mendapat pengalaman yang diinginkan. Maka dari itu, sebaiknya Ibu mencari komunitas yang memiliki kesamaan topik dengan yang Ibu cari. Ibu sebaiknya melakukan market research komunitas sebanyak mungkin yang menurut Ibu sesuai ya bu.

  1. Menggali informasi detail terkait komunitas

Ibu bisa mencari tahu visi dan misi komunitas, program kerja, jumlah anggota, dan kegiatan-kegiatan wajib yang biasanya dilakukan oleh komunitas tersebut. Dari banyaknya komunitas yang sudah Ibu cari, Ibu bisa mulai mulai menganalisis kira-kira mana komunitas yang memiliki suasana yang sesuai dengan karakter Ibu, kebiasaan Ibu, tujuan Ibu, dan sebagainya.

  1. Atur ekspektasi terhadap komunitas

Ketika Ibu-Ibu sudah mencari informasi tentang komunitas, Ibu-Ibu sudah bisa mengetahui kira-kira ketika Ibu bergabung dengan komunitas tersebut, perubahan apa yang terjadi. Oleh karena itu, mengatur ekspektasi Ibu terhadap komunitas juga diperlukan agar ketika ekspektasi dan realita tidak berjalan seimbang, Ibu tidak patah semangat dan terus melakukan yang terbaik dalam komunitas.

  1. Enjoy dan tetap jadi diri sendiri

Masalah yang sering dihadapi Ibu-Ibu ketika bergabung dengan komunitas adalah perubahan sikap, kebiasaan, bahkan gaya gaya hidup. Hal ini bukanlah hal yang asing, namun ini adalah hal yang wajar karena Ibu sudah akan terbiasa dengan lingkungan komunitas, Tetapi, Ibu juga harus menyadari jati diri Ibu seperti apa, dan tetap enjoy dalam komunitas nantinya.

Nah itu adalah beberapa tips yang bisa Ibu-Ibu lakukan untuk memilih komunitas yang tepat untuk Ibu. Sejatinya, tidak ada komunitas yang buruk, atau jahat, namun perbedaan tujuan lah yang membuat seakan kita dan komunitas tidak searah.

Yuk, gimana nih pengalaman Ibu-Ibu ketika memilih komunitas?