Tips Mengatur Keuangan Agar Tidak 'Kanker'(Kantong Kering) Pasca Lebaran

By. Harning Yuangvisetiarini
Biasanya ketika menyambut lebaran, kita cenderung untuk menjadi lebih konsumtif, apa-apa ingin dibeli, hanya untuk memperlihatkan kesuksesan kita ketika kita pulang kampung, dengan banyaknya harta benda yang kita bawa. Seringkali pikiran untuk “show off” (pamer) ini membuat kita lupa bahwa kita masih memiliki masa depan yang harus dijalani.
Setelah euforia lebaran dan liburan panjang berlalu, kita baru sadar bahwa kondisi keuangan kita sudah tidak stabil lagi, bahkan mengalami defisit. Di sini, baru kita merasa menyesal telah menghabiskan uang kita dalam jumlah yang sangat banyak sekali hanya untuk berlebaran. Uniknya, penyesalan ini terus berlanjut ke lebaran-lebaran di tahun-tahun berikutnya. Seperti lingkaran setan, masalah ini sepertinya tidak akan pernah berhenti. Namun, apabila kita analisa lebih jauh, sebenarnya yang menjadi masalah utama adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan kita dalam mengelola keuangan. Setelah lebaran, ketika kita sudah habis-habisan dengan kondisi keuangan yang semakin menipis, apa yang harus kita lakukan agar arus kas (cash flow) kita tetap seimbang. Tidak sedikit orang yang keuangannya menipis atau “kanker “(kantong kering) pasca lebaran. Banyaknya keperluan sebelum dan sesudah lebaran membuat pengeluaran membengkak.

Jika baru mau menyiapkan dana lebaran beberapa minggu sebelum Idul Fitri, jangan kaget kalau keuangan pasca lebaran menipis atau bahkan memiliki hutang, juga disarankan tidak hanya mengandalkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan karena THR saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Dari THR ini kita ada kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan juga seperti menggaji dan memberikan THR ke karyawan rumah. Apabila belum memasukkan biaya lebaran sebagai anggaran tahunan yang seharusnya dana tersebut sudah disiapkan maksimal tiga bulan sebelum Idul Fitri, Maka bersiaplah akan pengeluaran yang membengkak setelah lebaran.
OIP

Apa saja langkah-langkah yang dipersiapkan agar bisa bertahan pasca lebaran, Yuk kita cermati satu persatu.

Tips untuk mengatur keuangan dalam rangka mempersiapkan Ramadhan dan Idul Fitri
• Biaya untuk lebaran sebaiknya dimasukkan ke dalam anggaran tahunan dan menyertakan anggaran bulan puasa ke dalam dana menyambut Hari Raya.
Mengapa harus menjadi anggaran tahunan? Biaya lebaran dimasukkan ke dalam anggaran tahunan untuk mengurangi beban pengeluaran, terutama bagi yang sudah berkeluarga

• Sisihkan Cukup sekitar3- 5 persen setiap bulan dari penghasilan yang diperoleh saat ini.
Dana yang disisihkan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang itu kan kira-kira 30 persen dan dana lebaran bisa dicicil selama12 bulan, itu hanya memakan 3% sampai 5% saja, cukup untuk mudik
• Mencari penghasilan (income) tambahan
Setelah Lebaran ini keuangan mengalami defisit, maka jalan terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan momentum dan kesempatan yang ada. Jika sebelumnya sudah menyisihkan 30 persen dari penghasilan untuk tabungan dan investasi, sekarang saatnya uang tersebut diputar ke sektor riil.
• Komitmen dengan Anggaran yang sudah dibuat.
Jika anggaran sudah dibuat, patuhilah agar pengeluaran tak semakin bertambah. Misalnya, akan lebih baik bila sudah menyiapkan/membeli keperluan Hari Raya Idul Fitri jauh-jauh sebelum Ramadhan tiba karena harga kebutuhan belum naik. Ini khususnya diperuntukkan bagi kebutuhan-kebutuhan yang memang cukup bisa tahan lama bila disimpan.

Demikian tips untuk mengatasi masalah keuangan dan perencanaan keuangan pasca Hari Raya yang seringkali kita alami pasca Hari Raya. Semoga bermanfaat.

download (4)

2 Likes