Trik paten menulis konsisten

TRIK PATEN MENULIS KONSISTEN
Oleh: Lina Najwatur Rusydi (siswa Comeback Journey#4)

Mengapa ada seseorang yang mudah sekali menyusun sebuah tulisan? Di sisi lain ada orang yang susyaahh sekali menulis. Sudah menghabiskan banyak waktu namun menghasilkan satu karya tulisan pun tak mampu.

Menulis adalah keterampilan. Layaknya keterampilan lainnya, supaya bisa mudah dilakukan, maka perlu pembiasaan, perlu jam terbang! Dalam buku berjudul “How to Master Your Habits”, penulisnya, Felix Siauw menyampaikan bahwa untuk membentuk kebiasaan diperlukan pengulangan perilaku minimal 30 hari. Artinya, untuk membentuk habits menulis agar menulis menjadi aktivitas yang mudah, diperlukan pengulangan aktivitas menulis selama 30 hari tanpa jeda. Dengan kata lain, diperlukan konsistensi!
Lalu, gimana ya caranya supaya bisa konsisten menulis? Yuk simak tips berikut!

  1. Menulislah setiap hari. Hah?! Setiap hari nulis? Nulis apa? Ide aja nggak punya! Eits,tenang dulu. Ide menulis sebetulnya bisa apa saja dan datang darimana saja. Kuncinya pada kepekaan mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Aktivitas harian ibu-ibu seperti beres-beres rumah bisa jadi ide untuk menuliskan tips bebenah rumah efektif efisien. Dalam perjalanan pulang dari kantor yang melelahkan bisa jadi ide menuliskan tips tetap bugar meski jadwal padat seharian. Mendengar curhat dari seorang kenalan bisa jadi ide untuk menuliskan hikmah dari cerita kenalan tersebut. Jadi, jangan khawatir tidak punya ide ya.
    Seandainya benar-benar mentok nggak bisa mikir ide apapun sama sekali, ya sudah, tuliskan saja, “Saya belum punya ide. Menulis tentang apa ya enaknya? Benar-benar mentok nih, padahal harus kosisten tapi malah mati kutu. Bla…bla…bla…” Hehe.
    Intinya tiada hari tanpa menulis!

  2. Memasang target kecil
    Mulailah konsistensi dengan memasang target-target kecil, misalnya menulis 100 kata per hari. Cobalah selama seminggu, bila dirasa berat, maka turunkan target, misalnya menjadi 50 kata per hari. Tidak masalah dengan target kecil asalkan memastikan diri berproses konsisten setiap hari.

  3. Beri hadiah/apresiasi pada diri sendiri setiap kali mencapai target
    Apresiasi diri atas usaha sekecil apapun. Lakukan hal lain yang disukai atau beli sesuatu yang diinginkan bila di penghujung hari ternyata berhasil mencapai target. Semangkuk salad buah di malam hari mungkin bisa menjadi pilihan ^_^.

  4. Tetapkan tujuan menulis
    Kenapa ingin menulis? Jawabannya akan menjadi tujuan. Tujuan berarti strong why. Semakin strong, why-nya maka daya dorongnya akan semakin besar. Semakin besar pula daya juangnya. Jadi, silakan menepi, tanya pada diri sendiri, apa sih alasanmu memilih untuk konsisten menulis?

  5. Jangan langsung edit
    Salah satu penyakit penulis pemula adalah ‘gatal ngedit’. Duh,duh,istilah apa ini ya?! Maksudnya adalah tidak sabar mengedit tulisan padahal tulisannya belum utuh. Hasilnya, tulisan tidak rampung rampung sebab merasa selalu ada kesalahan. Lakukan pengeditan di akhir saja setelah menjadi tulisan utuh. Bahkan bila perlu minta bantuan orang lain untuk mengedit menyempurnakan tulisan kita.

  6. Pilih tempat menulis
    Tidak bisa dipungkiri, menulis itu perlu mood yang bagus. Maka, pilihlah tempat yang pas. Atur spot favorit di rumah yang bisa menjadi ruang nyaman untuk menulis. Usahakan tempat yang minim distraksi. Komunikasikan dengan anggota keluarga lainnya sehingga mereka bisa bekerjasama terlibat dalam upaya membangun konsistensi diri.

Nah, itulah tips yang bisa kita coba untuk membangun konsistensi menulis. Bagaimana teman-teman, siap melatih diri untuk konsisten menulis?

Leuwiliang, 28 Februari 2024