Tugas Life Management Batch 6

Halo Ibu :white_heart:
Apa kabar Ibu hari ini?

Sudah siap kah Bu untuk segera memulai perjalanan Ibu di Beasiswa Ibu Punya Mimpi batch 6? Senang sekali aku bisa berkesempatan menjadi bagian dari perjalanan mimpi Ibu-Ibu hebat di sini :white_heart:

Kelas pertama di program Beasiswa Ibu Punya Mimpi batch 6 dibuka dengan materi Life Management dengan Tutor Bu @Fathya yang sudah dilaksanakan pada Selasa 8 Maret 2022. Nah, setelah kelas kemarin apa sih yang ibu rasakan? Setelah perkenalan kemarin dan menuliskan beberapa hal tentang diri ibu, rasanya kita diminta untuk mengenal kembali diri kita ya, bu?

Aku sepakat banget kalau Life-Management itu erat kaitannya dengan mengenal diri kita. Karena di zaman sekarang ini yang mana arus informasi begitu deras, distraksi atau “noises” pun ada dimana-mana ya :see_no_evil:. Kadang gak jarang kita impulsif menghabiskan waktu untuk sesuatu yang sebetulnya gak in line dengan value kita atau gak memberikan dampak yang positif. Nah buibu, kita akan mulai membuat value based schedule dengan sebelumnya menentukan value yang menurut ibu penting di dalam hidup.

Harapannya itu akan menuntun kita untuk fokus mencapai tujuan. Kita mulai coba diskusi disini yuk bu terkait value, lalu nanti menyusun kegiatan sampai akhirnya menemukan Big Wins kita :laughing:. Untuk memilih value, ibu juga bisa coba isi tes disini ya bu

Nah, dari keseharian kita bangun tidur hingga kembali tidur, biasanya apa saja sih Bu kegiatan Ibu? Seperti yang dibahas di kelas kemarin juga, dalam satu hari kita menjalankan berbagai “topi” peran yang bisa kita pakai bergantian. Berhubung sebentar lagi kegiatan Ibu akan ditambah dengan rangkaian program ini, kita coba yuk memasangkan kegiatan dengan Big Wins kita nih bu agar waktu kita lebih efisien lagi. Untuk contoh nya ibu juga bisa cek buku tugas maupun materi kelas yang bisa di download di basecamp ya bu…

Untuk itu, kita mulai tuliskan yuk bu agar kita bisa lebih baik lagi dalam management kehidupan.

Jadi, pertama ibu bisa tentukan value ibu (biasanya sekitar 5 value). Lalu, buat dua kolom yang berisi list kegiatan harian ibu yang biasanya dilakukan sehari-hari dan juga Big Wins yang merupakan turunan dari value utama tadi (Misal; value keluarga maka big wins nya bermain dengan anak. Value growth maka big wins nya belajar hal baru). ibu bisa pasangkan deh kegiatan ibu dengan big wins-nya. Tidak masalah ya bu jika ada kegiatan yang tidak ada pasangannya… kemarin bu Fathya bilang memang itu tujuan kita**

Kalau ada yang masih bingung boleh langsung ditanyakan yaa :hugs:

Selamat sharing dan saling menginspirasi ya, Buibu Batch 6 :white_heart: :smiling_face_with_three_hearts:

8 Likes

Up up…
ayo buibu batch 6 silakan post perjodohan activities dan big wins nyaaa…
open to discuss yuk yukk
:smiley:

3 Likes

Assalamualaikum,
Halo bu Ranai dan buibu genk Batch 6 :smiley:

Duuh, bener banget nih bu, aku jadi deg-degan karena bakalan nambah satu lagi ‘topi’ peran sebagai ibupreneur. Kadang muncul keraguan, bisa ngikutin ga ya? Bisa ngejar ga ya?
Semoga kita bisa saling mendukung dan menyemangati perjalanan di beasiswa ini ya buibu semuaaa :slight_smile:

Sekalian aku mau post tugas dari bu @Fathya

Karena sudah pernah ikut kelas bu @Fathya di Mini boothcamp, alhamdulillah sudah mulai mencoba melakukan kegiatan yang berdasarkan value atau bahasa kerennya, *value based schedule…heheh

Namun, masih ada beberapa challenge yang masih aku hadapi .

  1. Masih sering banget kecolongan tidak fokus dalam melakukan segala kegiatan rutinitas, jadi efeknya suka merasa bersalah terutama ke anak, kalau pas lagi harusnya main sama anak, tpi pikiran ke kerjaan2 lain… lagi usahaa banget untuk menikmati dan fokus pada hal yang sedang dikerjakan. :relaxed:

  2. Masih suka kecolongan juga dengan distraksi-distraksi terutama media sosial ketika menjalankan rutinitas… :laughing:

  3. Masih perlu banyak belajar mengelola ekspektasi yang realistis terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang didelegasikan.

Mungkin buibu ada masukan atau saran untuk challenge yang aku alami? Atau mungkin ada yang sama? toss duluu…heheh :laughing:

7 Likes

Hai Ibu Ranai dan teman-teman semuaa…

Kebetulan ini adalah tahun kedua saya menjadi ibupreneur, jadi lumayan sudah bisa menyesuaikan diri dengan jadwal keseharian yang cukup padat. Selama ini saya mengamati kunci dari keberhasilan hari saya adalah tidak begadang, bangun pagi dan sarapan yang sehat. Karena dengan seperti itu saya bisa maksimal untuk menjalani hari dengan berbagai peran, baik itu sebagai istri, ibu, maupun ibupreneur.
Tapi tantangan terbesar yang masih agak susah saya hindari adalah distraksi sosial media bu. Kadang suka kebablasan baca Quora, ada yang sama nggak sih bu? huhuhu Gimana ya cara ampuh buat menghindari hal ini, padahal udah uninstall aplikasinya, tapi masih suka curang buka lewat browser :lying_face:

Oh iya berikut lampiran tugas dari Ibu @Fathya

8 Likes

Halo ibu ibu hebat dan keren :heart:
Sebelumnya aku mau bilang terima kasih sama bu @Fathya karna maateri ibu bikin aku bener bener merenung dan jadi banyak sadar akan diri aku sendiri.

Dan aku mau setor tugas ibu, ini ya bu baru sedikit banget sambil berjalan akan aku revissi di buku tugas

Aku mau sharing juga nih bu, selama ngerjaiin tugas ini aku jadi sadar beberapa hal

  1. Ternyata aku banyak buang buang waktu dalam sehari, bener kata bu fatya, bukan waktunya yang kurang tapi kitanya yang ga bisa manaage waktu dengan baik.
    Soalnya kadang (bahkan mungkin sering) aku punya to do list yang bakal aku kerjain hari ini tuh apa aja, tapi eh ternyata berjalan tidak sesuai rencana aku. Dalam bayangan pas anak tidur aku mau ngerjain A, B, C. Realitanyaaaa, sambil nidurin anak sambil scroll sosmed, anak udah nyenyak eh ibu kebablasan sama hp nya, ataaauuu nih paas anak tidur ibu ikut ketiduran juga :grin: tapi kalau tidur siang menurutku banyak manfaatnya sih mangkanya aku selalu nyempetin tidur siang setidaknya 30 menit aja karna menurutku kurang tidur tuh bikin emosi ga stabil, sedangkan kita butuh keewarasan buat menjalani hidup sehari hari apalagi sama toddler yang lagi aktif aktif nya.
    Naaah jadi aku menyadari kalau aja aku lebih bisa efektifkan waktu,bisa lebih konsisten, kalau aja aku bisa bangun lebih pagi lagi, pasti to do list aku akan tercapai

  2. Tapiiiiiii aku juga jadi mikir “waw aku hebat juga ya bisa melakukan ini semua sampaai sejauh ini” Sadar gak sih bu kalau kegiatan sehari hari kita banyak banget, kalau diliat pake logika rasanya ga mungkin banget ngerjain ini itu sendiri, eh tapi saat bisa melalui hari dengan banyak hal rasanya bangga gak sih bu? :smiling_face_with_three_hearts:

Tantangan terbesar aku dalam mengelola waktu itu, anak sih, karna aku bener mengutamakan anak daripada apapun, udah sepakat juga sama suami gapapa rumah berantakan, gapapa ga masak, asalkan anak jangan pernah terabaikan, dan kami juga sepakat ga kasih dia tv dan hp, jadi bener bener sepanjang hari anak nempel sama aku buat main atau baca buku atau jalan jalan di komplek, jadi syukur syukur kalau anak angteng main to do list aku berjalan mulus, tapi kalau anak lagi sakit, rewel, ga bisa anteng, yaudah di sambil sambil gendong aktivitas rumahnya.

Buibu disini ada yang sama ga? Sharing yuk bu​:smiling_face_with_three_hearts::smiling_face_with_three_hearts:

6 Likes

Hai Ibu Hebat Batch 6

Hah… setelah mengerjakan tugas ternyata baru sadar banyak hal tidak sesuai value menjadi Ibu, tapi bukan berarti tidak ada value di peran lain. Bukan begitu bu @Fathya?

Alhamdulillah setelah sempat vakum mengurus bisnis karena harus menjadi ibu selama 9 bulan akhirnya ini tahun ke dua comebacknya saya di bisnis dan berasa sekali dengan keadaan pademi dan memiliki anak batita 2 orang memiliki tantangan tersendiri.

Secara garis besar yang dilakukan insyaAllah sudah secara sadar dan sesuai value pada perannya hanya saja saya masih memiliki beberapa kendala seperti

  1. Sering kebalik waktu buat anak jadi mikirin kerjaan, waktu kerja main sama anak. Ada yang sama kayak aku bu? Yuk tosss…

  2. Banyaknya kelas yang diikuti membuat agak keteteran dan sepertinya memang harus ada yang dikorbankan.

  3. Terkadang saya masih suka berdalih “me time” dengan baca webtoon tapi akhirnya jadi begadang dan berpengaruh kesiangan esoknya dan berakhir dari mood sampai to do list berantakan.

Kenapa saya pilih Value Responsibility? Karena saya butuh mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya ambil dan pilih. Harus bisa menyelesaikan apa yang saya sudah mulai walaupun akan selalu ada pengorbanan dari semua tanggung jawab yang kita ambil. Bener apa bener?

Tapi untungnya saya sudah bikin perjanjian dengan suami untuk tugas ibu ini. Sebagai si melankolis sempurna dan perfectsionis saya sudah pasrah dengan keadaan yang tidak sesuai ekspektasi. Saya juga sudah menyerahkan pakaian ke laundry dan memilih catering harian. Rumahpun suami kebagian tugas untuk beberes di pagi hari sayangnya Big Wins yang masih kurang ada pada pillow talk dengan suami.

Buibu lain tugas apa nih yang mulai di delegasikan dengan menurunkan standart?

8 Likes

Wah mulai banyak yang upload tugas!! keren buu. Jangan lupa komentari dan beri feedback pada tugas ibu2 lainnya ya buu

1 Like

Halo!
Wah semoga saya tidak telat mengumpulkan tugas, ya!

Materi ini benar-benar membuat saya jadi berpikir keras. Padahal, kelihatannya sepele banget, loh. Huhuhu.

Kebetulan, saya pertama kali mengenal Ibupunyamimpi yaitu di kelas bu @Fathya yang membahas tentang burnout (lupa dapat kelas dari mana hehe) sekitar 1 tahun yang lalu. Disanalah saya pertama kali belajar tentang pembagian tugas sebagai ibu. Saya pun mulai berusaha untuk berdamai dengan diri dengan mengurangi ekspetasi dan mulai fokus dengan apa yang mampu saya kendalikan. Fokus utama saya sebelumnya selalu rumah bersih dan anak. Pokoknya anak paling utama, no gadget 100%, ibunya kudu turun langsung, tapi maunya rumah bersih kinclong. Setelah kelas burnout tersebut, saya berpikir lebih rasional, namanya juga punya anak, kalau rumah bersih terus namanya display Ikea dong, hehe. Lalu urusan anak, memang saat ini kebutuhan anak adalah bermain, jadi tetep ok kok anak free play gitu aja gaharus mainan bertema. Jadi, seperti bermain bertema (belajar sambil main) tidak harus tiap hari. Jujur, rasanya memang jauh lebih “ringan” karena ternyata walaupun saya seorang ibu, saya masih bisa beraktifitas lain seperti kerja dan belajar. Ini list kegiatan yang sudah saya “minimkan” untuk mengurangin saya burnout.

Tapi ternyata, tetap saja saya masih merasa keteteran. Dan, setelah saya telusuri, saya menyadari beberapa hal, seperti :

  1. Kalau apa yang saya kerjakan ini tidak dengan kesadaran. Seperti kata bu @Fathya, masih ada kata “harus” ketimbang “saya memilih”.

  2. Karena merasa harus, jadi kadang kalau pas sedang tidak niat, waktu mengerjakan jadi setengah hati, lalu pelariannya ke scrolling hp dengan dalil “aku kan scrolling buat cari ide kegiatan anak, aku kan scrolling buat riset pasar, aku kan scrolling buat A-B-C” atau sekedar main katla.

  3. Nah, karena salah satu yang di scroll adalah sosmed, jadilah saya terpapar informasi belebih atau melihat rumput tetangga yang terlihat lebih hijau. Informasi berlebih yang saya serap dalam 1 waktu ini justru malah banyak yang kebuang. Eh berujung menyalahkan diri sendiri karena engga bisa mempraktekan. Udah gitu ketambah lihat rumput tetangga, “loh kok dia bisa gini, aku harus bisa dong”. Jadi engga ada habisnya.

  4. Saya lupa buat lebih menghargai diri sendiri. Saya tersentil oleh salah satu ibu kemarin yang sharing (maaf ya saya lupa siapa), ternyata self love buat ibu itu juga pengaruh loh di pengaturan time management ibu. Maksudnya, ya bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan yang lain jika kebutuhan diri sendiri belum terpenuhi dengan cukup? Padahal, sekedar bisa pake skincare malem hari sebelum tidur aja, besoknya mood seharian bisa bagus banget. Tapi ini aja sering saya sepelekan.

Aduh, saya jadi curhat panjang lebar, maafkan ya buibu.
Tapi kalau boleh bertanya, bentuk self love apa ya yang paling mudah dan ga gampang kita lupakan untuk membangun mood ibu?

Terima kasih banyak ibu semua!

7 Likes

AAAAAHHH IBUUU!

Aku merasa ada temannya. Terima kasih banyak nih!

Yang pertama, duh iya banget berasa keren, bangga gitu, ternyata aku bisa loh! Padahal sebelum ngerjain tugas ini, aku selalu mikir kehidupanku itu hanya seputar anak aja, yang lain ga kepegang sama sekali, tapi ternyata sebenarnya banyak banget yang sudah kita lakukan.

Terus yang kedua, akupun merasakan bingungnya mengelola waktu dengan baik disaat yang utama saat ini si kecil dan ga kasih gadget sama sekali. Kalau di aku, ini sumber utama aku burnout, huhuhu.
Dan ya, akhirnya merelakan gapapa rumah berantakan dan lain-lain.

Kalau ibu @Mutyaar biasanya kegiatan apa yang paling disuka dilakukan bareng si kecil ?

2 Likes

Hola, Ibu!
Izin ikut setor tugas ya bu.

Kebetulan sejak hamil, aku memilih mencari pekerjaan yang full WFH, kebetulan suami juga full WFH.

Tapi terus terang, meskipun WFH ya kita sibuk sendiri2 juga, dan akan berkumpul kembali saat jam istirahat.

Karena anakku belum lahir, (in sya Allah soon mohon doanyaaa), mungkin masih banyak waktu yang bisa aku alokasikan untuk diriku sendiri. Fokusnya tentu saja menyehatkan diri dan debay ini. Jadi kadang perlu aku tuliskan to-do-list untuk menyehatkan badan seperti yoga, makan buah, minum vitamin dsb.

PRku adalah distraksi media sosial! kadang cuma pengen 10 menit keterusan jadi 30 menit huhuhu. Mau ngerjain tugas, malah bales chat WA jadi kepanjangan. Sehingga, aku akhirnya harus lebih disiplin dengan cara : non aktifkan notifikasi di hp, gausah login WA di laptop, sehingga kita bisa fokus mengerjakan tugas yang ada di depan kita.

Dan satu lagi adalah pikiran yang kemana-mana. Giliran lagi masak, mikir kerjaan. Giliran lagi kerja, mikirin bisnis, giliran lagi mikirin bisnis, mikir keluarga. :roll_eyes:

Ah, dengan membaca sharing para ibu2 ini aku jadi deg2an menjalani hari2 baruku beberapa bulan lagi. Semoga aku lebih siap menghadapinya.

Dengan menulis ini, aku jadi sadar kalau masih harus lebih efisiensi waktu tapi disisi lain aku juga bersyukur untuk hal-hal yang sudah bisa dilewati dengan baik. Kemudian, jika ada yang bisa didelegasikan mungkin aku akan mencoba itu. Jadi untuk big wins seperti rumah bersih, alhamdulillah aku sangat terbantu dengan suami yang kebetulan lebih rajin daripada aku :joy: :joy: Ada yang senasib kah? hahahaha

7 Likes

No 2 sama banget Bu Andi, suka nggak sadar ya bu intip2 sosmed nggak taunya kebablasan…

1 Like

Halo Bu Nuke,
Baca kendala yang ibu alami, aku jadi berefleksi nih ke dalam diri aku…hehe, terutama yang poin no.2.

Belakangan aku lagi semangat2nya ikut kelas ini dan itu utk upgrade diri, tapii…sekarang berasa kayak mulai harus ngerem niih, karena mulai keteteran, mulai ngerasa anak ngasi sinyal2 yang bikin aku menyadari sepertinya aku perlu kembali menyeimbangkan peran.
Jangan sampai peran utama aku sebagai ibu malah terabaikan.

Akhirnya memang ngebantu banget yaa…ngeliat kembali values yang kt anggap penting dalam kehidupan kita. Selain growth aku juga menganggap penting value family dan balance, jadi memang ketika sudah merasa mulai tidak seimbang peran dan prioritas yang kujalani, perasaan udah mulai gak karuan yaa…:grimacing:
Aku jd mulai gak sabaran, mulai sulit mengelola emosi,mulai keluar ekspektasi2 yang gak realistis🙈. Bu Nuke gitu ga? Atau mungkin ada ibu2 lain yang ngalamin juga? Heheh…

Jadi skg aku lagi belajar utk slow down…ga harus banyaak pencapaian dalam satu waktu, tapi yang penting terus bergerak aja…bergerak pelan juga gpp kan? Itu sdh jauh lebih baik daripada diam aja…hehe😁

Daripada bergeraknya dipaksakan lari…tapi ga bisa sampai tujuan krn udah lelah ditengah jalan…mending, pelan2 seperti kura2,tpi ttp konsisten dan akhirnya bisa sampai tujuan akhir😆

Semangat buat kita semuaa…semangat terus menggapai mimpi :muscle::heart:

3 Likes

Iya kan buuu…aku sampe ngasi batas waktu diriku utk buka ig,mmg kt harus kuat2in yaaa…:see_no_evil:

Hi Bu Syaffa

Samaa… Distraction medsos n Pikiran yg suka kmana2 klo lg ngerjain sesuatu. Kdg mikir, apa ak krg makan yak. Jd ga folks gini. Wkwkwkwkwk.

Jadi lah ga kelar2, nunda tugas, trus baru inget. Akhirnya numpuk. Wkwkwkwk

Ak setuju sama to-do list u/ memastikan apa yg hrs d lakukan. Tapiii ak suka lupa dgn ‘Value’ yg ingin dicapai. (Thanks to bu @Fathya yg sdh mengingatkan).

Mmg perlu latihan biar life management on track ya Bu.

Senang nya pun ya support system.

ak bikin PR dulu yaaa. :grin:

4 Likes

Hiii ibu. Setelah diutak atik ternyata nggak mudah ya bikin ini hehe. Kebetulan aku akan mengalami pergantian rutinitas di start weekend ini, dari yang sebelumnya working mom menjadi stay at home mom. List kegiatan ini aku ambil contoh saat aku sedang libur kerja. Semoga nanti saat sudah beneran full di rumah aku tidak shock dan bisa beradaptasi dengan rutinitas baru dan tantangan-tantangan baru.

Dari list di atas, aku bisa melihat bahwa mostly kegiatan yang aku lakukan saat di rumah sudah sesuai dengan value aku. Bisa jadi karena waktu libur yang memang hanya 1x/minggu sehingga aku sdah fokus pada kegiatan-kegiatan yang memang menjadi prioritas, seperti membersamai anak, dll.

Secara tantangan sama seperti ibu-ibu lain, medsos! Kadang setelah anak tidur sudah berencana untuk mengerjakan abcd tapi nyatanya terlena dengan scrolling instagram hehe.

Dari membuat list ini aku juga jadi paham bahwa masih belum ada alokasi waktuku untuk fokus dalam develop bisnis ke depannya, sehingga aku akan membuat kesepakatan-kesepakatan baru dengan keluarga di rumah untuk bisa membantu aku handle beberapa kegiatan di rumah.

Oh ya bu, barangkali ada yang punya masukan bagaimana ya cara menyampaikan rencana-rencana yang sudah kita atur ke support system? Khususnya ke mertua hehe. Karena kebetulan yang bantu jaga anak selama ini mertua, tapi ya gitu akutuh masih suka sungkan kalau mau minta tolong misal pas aku lagi ada kegiatan lain.

7 Likes

Buuuu, sama banget aku. Medsos ini jadi PR banget haha. Kalau aku selama ini berpikiran karena pas weekdays kerja jadi gapapa kali ya pas weekend goleran santai sambil anak tidur hahaaa. Padahal kalau misal mau menyempatkan buat kegiatan lain bisa lumayan banget dapetnya dalam kurun waktu 2 jam pas anak tidur tuh.

Dan sama juga aku di rumah gak ada tv dan sepakat no gadget ke anak. Jadi di kalau main memang harus full ditemenin, secara juga usianya masih 16mo. Kadang pas nemenin anak gitu juga suka nggak fokus kalau ada kerjan lain yang belum beres. Hehee.

4 Likes

Bismillah…

List kegiatan saya sehari sehari, sebnarnya sudah cukup banyak saya buat ringkas dengan mendelegasikan ke orang lain. Seperti cuci baju kantor suami dan baju saya yang saya pakai ke luar rumah.
.
Saat ini saya sudah mulai memiliki tim untuk dagangan saya, meski baru 1 dan setengah hari. Tapi membuat saya sadar, bantuan yang “sedikit” memberikan efek yang baik dalam keseharian saya.
.
Tantangan saya dalam keseharian saya sebenarnya ada pada kemampuan diri saya untuk menahan diri untuk sedih berlebihan atau overthinking… yang sejujurnya menjadi membuat saya “pause” , lalu menunda banyak kegiatan.
:face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth:
.
Setelah beberapa hari sambil mengerjakan pekerjaan yang ada saat ini dan mengikuti kelas bersama IPM. Saya sadar saya baiknya nambah 1 orang lagi tim untuk sore hari.
.
Agar malam hari saya tidak terlalu lelah dan bisa menambah jam belajar saya.
.
Untuk sosial media, di Instagram saya set alarm di aplikasi instagram… jadi sekali buka saya hanya akan buka 10 menit dalam sehari total saya akan diingatkan jika sudah 30 menit.
.
Saya memang kemudian hanya melihat akun yang memang saya ingin dapatkan informasinya. Dengan mencari nya di bagian pencarian.
Semoga bermanfaat ya ibu ibu…
.

6 Likes

Halooo buibuuuu… semoga aku ga telat ngumpulin tugasnyaaaa…
Aku bikin tugasnya lewat tulisan tangan di buku aja gapapa yah buu :pleading_face:
Berikut lampirannyaaaa


Setelah aku baca baca, ini ternyata hari hari ku masih penuh bersama si buah hati :rofl:
Ya gimanaaa ya soalnya anak ku masih umur 1 tahun 2 bulan, belum bisa mandiri mandiri banget. Tapi aku yakin sih dia akan bertumbuh dan mandiri pada waktunya :pleading_face:
Oiaaaa tantangan aku selama menjalani kegiatan sehari hari adalah bagaimana cara aku menyelipkan waktu untuk ngerjain deadline tugas diantara keriwehan bersama bayi. Kadang tuh pas lagi main sama bayi, pikiran ke kerjaan. Jadi ga merasa mindful dengan dia :frowning: sedih bangeeeett… pas mau ngerjain waktu anak tidur siang, aku nya juga malah ikutan tidur. Jadi yaudah lah :smiling_face_with_tear: aku lebih merasa bersalah ke kerjaan kadang.

6 Likes

Bu @annisadinata pelukkkkk
Aku pernah diposisi ibu yang punya kerjaan tapi juga punya balita. Pas mereka tidur pengenya kita nyicil kerjaan, eh kitanya malah ketiduran ya bu :disappointed_relieved:

2 Likes

Hallo Ibu-ibu,

Ini daftar kegiatan & big wins dari aku ya.

Mereview kegiatan harian aku: yg ptg balance antara rohani, Jasmani, keluarga n me time.

Namun, aktualnya sering kali tdk sesuai dgn rencana gegara keasikan penuhin kranjang shopee. Catett ini penuhin keranjang doang… Blm tentu d cek-ot. Hahahaahaha.

Tantangan: Susah fokus, mudah terdistract dan akhirnya tugas atau kegiatan tertunda. Ujung2nya jdi panik trus emosi jadilah burn out. Gubrak… Muncul lah drama :performing_arts:.

Pelajaran yg ak ambil dr tugas ini dengan me-list down kegiatan harian, ternyata ak bs melihat diriku dari luar atau ‘out of the box’… Trus muncul pertanyaan ‘what’s your value in life’. Wauuww, this task is a simple things that will hv a meaningful impact.

Kalo Ibu2 yg lain gmn?

IMG_20220310_154601_934|666x500

5 Likes