Tugas “Objective Key Result” - Program CJ Penulis #5

Hai, Ibu-ibu Penulis!

Ku ucapkan congratulation sudah menyelesaikan materi Week 1 :tada: :tada:
Ternyata kembali melihat ke dalam diri itu seru, kan, Bu? :wink: :wink:

Untuk melengkapi perjalanan Ibu dalam menemukan dan menata kembali rute menuju impian sebagai Penulis, yuk kita lanjut dengan ‘Apa aja langkah yang harus diambil/disiapkan untuk bisa sampai kesana’
Mari direnungkan, target apa aja ingin ibu capai berikut juga dengan ‘bagaimana’ nya. Semoga setelah menyelesaikan penjelasan tentang Objective Key Result dari Bu @marisa , Ibu dipermudah, nih, setting goals ke depan sebagai Penulis

Di Thread ini, Ibu bisa tuliskan jawaban ibu dari challenge kelas OKR, yaa

Challenge 1 :
Goal 10 tahun mendatang beserta peran yang dimiliki

Challenge 2 :
Membuat objective key result

Challenge 3 (bonus stage :grin:)
Yang ini opsional aja, ya, buu… dikerjain boleh, nggak juga gak apa-apa

  1. Tuliskan 3 hal yang paling nyaman untuk dilakukan
  2. Paling sering diminta saran untuk apa
  3. Tokoh panutan/inspiratif bagi Ibu beserta sifat yang dikagumi
  4. Super power yang dimiliki diri sendiri

Makin seru, kan, Bu? :fire: :fire:

Kalau ibu masih ada pertanyaan atau butuh teman diskusi, seperti biasa… Jangan bimbang, jangan ragu. Selalu, WAG CJP #5 buka 24/7 untukmu :sunflower: :sunflower:

Selamat berpetualang, Buuu :two_hearts:

Hai, Bu. .
Apa kabar? Semoga hari ini cerah yaaa.
Hmmm, tugas kedua kali ini membuatku berpikir secara serius kira-kira target apa yang harus aku tentukan untuk menilai keseriusanku menjadi penulis. Tentu, juga dengan apa yang perlu aku lakukan untuk mencapai target yang sudah aku buat. Aku rangkum di sini ya, Bu. Aku bagi waktunya jangka pendek selama satu tahun kemudian jangka panjang selama sepuluh tahun. Semoga aku bisa konsisten untuk menjalankan apa yang sudah aku catat untuk kulakukan.

Hmmm. Curhat lagi yaa untuk challenge ketiga di tugas ke dua ini yaa, hihi…

  • Tiga hal yang paling membuatku nyaman? Hmmm… Pertama, adalah ngobrol dengan keluarga. Banyak yang bilang aku pendiam, memang aku introvert sih, tapi ketika sudah berkumpul dengan keluarga atau teman dekat sefrekuensi waahh aku suka banget bercerita, mengeluarkan kekonyolanku yang mungkin orang lain tidak akan menyangka aku bisa melakukannya.

Kedua, mungkin terkesan kontrakdiktif yaa dengan poin pertama, tapi memang saat ini aku merasa butuh sendiri ketika sudah kuwalahan dengan situasi dan kondisi tertentu. Rasanya sendiri kemudian menghirup udara segar adalah satu hal yang membuatku nyaman dan kembali berpikir positif.

Ketiga, makan + ngopi sendirian membuatku kembali nyaman karena aku merasa kembali menjadi diriku sendiri :slight_smile:

  • Aku paling sering diminta soal kayanya pada masa sekarang sih memang tentang rumah tangga dan pola asuh sih, hihi. . Beberapa kali sharing tentang kesehatan anak juga menjadi tema yang sering ditanyakan oleh saudara dan kerabat.

  • Mama dan Papa ku adalah dua orang yang paling aku kagumi. Memang ada hal yang ngga perlu diikuti karena mereka juga manusia tempat salah, tapi banyak hal yang rasanya perlu aku adopsi dari beliau berdua. Banyak yang bilang, aku hebat bisa masak bekal anak padahal sebelumnya ke dapur cuma untuk makan, tapi ada yang lebih hebat, yaitu mamaku. Waktu aku masih kerja, bekal mama sudah tersedia saat aku baru bangun dengan minimal 3 lauk dan satu sayur, hebatkan mamaku? Papaku, biar ga ada duit tapi untuk pendidikan dan kesehatan jawabannya hayuk, sampai saat ini untuk cucunya. Panutanlah…

  • Kadang suka mikir aku punya kemampuan survival mode, haha. . Meski katanya secara psikologis tidak bagus, tapi aku rasa aku masih bisa cari cara untuk tetap nyaman di situasi negatif. Aku juga kaya mudah menyadari kesalahanku (instropeksi diri maksudnya), dan saat punya anak justru membuatku mudah meminta maaf apalagi ke anakku. Menurutku itu poin positif yang juga perlu diwariskan ke anak. Mudah adaptasi dan mau belajar juga poin positif yang aku punya, karena aku sadar sih aku tidak dianugrahi kepintaran maka aku harus belajar. Contoh sederhana adalah history youtube ku adalah video masak yang kupraktikkan di lunchbox anakku.

Terimakasih yaa, Buu sudah buat challenge ini karena aku juga jadi journaling nih kembali lagi mengingat diri ini selain mengingat bumbu dapur, hihi. .

Nahhh, saatnya siapin waktu untuk tugas 2b nihhh.
Semangat, Buuu…

Hai Ibu-Ibu Hebat semua,

Perkenalan pertama kemarin tampaknya belum cukup ya, seakarang saya ingin bercerita, sekaligus menjawab pertanyaan challenge ke-3.

2017-2023 merupakan 6 tahun perubahan. 3 tahun tinggal di kota baru dan 3 tahun lock down pandemi ternyata mengubah drastis standar kenyamanan saya. Sebelumnya saya suka mengikuti kegiatan sosial, setelah 2023 saya lebih nyaman berada di rumah bersama keluarga kecil saya. Momen berkumpul bersama keluarga di rumah adalah zona nyaman saya pertama.

Kedua, ketika saya bisa berkutat dengan tugas dan buku-buku. Kegiatan ‘mahal’ yang sulit didapat tapi begitu nyaman ketika dijalani. Dan ketiga, ketika bisa berkumpul dengan yang satu frekuensi.

Saya sering dimintai pendapat oleh suami saya ketika kami sedang berdiskusi tentang pekerjaannya. Tak hanya itu kami sering mendiskusikan hal yang remeh temeh seperti kegiatan akhir pekan apa yang ingin dilakukan, hingga keputusan yang berkitan dengan pola asuh dan pendidikan anak-anak.

Tapi mostly orang-orang banyak bertanya dan meminta saran kepada saya terkait gaya hidup sehat. Mereka menilai saya cukup bisa menjaga pola makan dan pola olahraga yang bagus, sehingga tak jarang mereka meminta saran kepada saya.

Tokoh panutan, hm… hal yang dari dulu sulit saya jawab. Saya bukan tipe orang yang suka atau punya panutan. Alasannya, saya terlalu takut jika punya panutan lalu orang tersebut melakukan perbuatan yang tidak baik, bisa membuat saya kecewa. Tapi ada satu sosok yang saya sukai, dambakan, dan (masih) saya pelajari, Nabi Muhammad SAW. Klise nggak sih Bu? Tapi memang begitu kenyataannya. Semakin saya mempelajari Beliau, semakin saya nge-fans. Saya berharap bisa sedikit mengikuti perilaku Beliau meski sulit ya, hehe…

Super power yang saya miliki, jika saya sudah terjun ke satu hal, saya bisa konsisten dan perfeksionis. Saya akan mencari segala cara halal untuk bisa mencapai tujuan yang saya buat. Hal ini sering kali membuat saya lupa waktu, menghabiskan banyak waktu selagi tujuan saya belum tercapai. Masih menjadi PR bagi saya ketika nanti kembali untuk berkarya, jangan sampai waktu saya habis untuk bekerja, karena ada anak-anak yang membutuhkan perhatian saya.

Selanjutnya saya akan sharing tentang goal 10 tahun beserta OKR yang sudah saya buat:


Silakan Ibu-ibu semua yang ingin memberikan saran dan kritik terhadap apa yang saya tulis, saya sangat terbuka untuk itu.

Terima kasih dan semangat selalu!

Salam,
Linna P

Halo Ibu-Ibu,
Semoga selalu dalam keadaan sehat ya, Bu. Challenge kali ini lagi-lagi kita diajak mengenal diri lebih dalam ya, Bu.

Kali ini saya akan mulai dari Challenge 3. Hal yang paling nyaman saya lakukan yang pertama tentunya adalah berkumpul dengan orang terdekat saya. Baik itu keluarga maupun teman dekat. Tinggal di perantauan kurang lebih 4 tahun, membuat hal tersebut menjadi sangat berharga buat saya. Terlebih 2 tahun belakangan ini saya tinggal di negara dimana saya sebagai minoritas. Rasanya asing sekali. Tapi dengan berkumpul dengan keluarga, saling sapa atau sekedar mendengar cerita, menjadi hal paling nyaman bagi saya.

Selanjutnya adalah memasak makanan Indonesia. Bukan memasak rutin ya, Bu hehehe. Kalau saya lagi spesifik mau makan makanan Indonesia misalnya, waktu memasaknya adalah hal yang saya nikmati. Rasanya hanya ada saya dan diri saya. Apalagi kalau hasil masakannya enak, makin puas rasanya.

Terakhir sejujurnya agak random, Bu. Kalau saya sedang melakukan pekerjaan, saya suka menyalakan video youtube “study with me” yang isinya calming piano atau jazz. Contohnya Ketika saya sedang mencuci piring, baca buku, atau bersih-bersih rumah. Saya merasa pekerjaan saya jadi lebih cepat, Bu.

Selanjutnya, tentang tokoh panutan. Saya sendiri tidak punya tokoh spesifik yang menjadi panutan saya. Atau malah ternyata banyak ya Bu panutan saya? Karena saya biasanya suka sifat a dari seseorang, sifat b dari orang lain. Jadi tidak ke satu orang. Salah satu contohnya mungkin suami saya, hehehe. Saya kagum dengan sifat kritis dan rasa ingin tahunya. Saya jadi belajar untuk lebih mencari sumber yang benar ketika mendapat informasi.

Saya merasa rasa mau terus belajar adalah salah satu super power saya. Saya senang Ketika saya mempelajari hal-hal yang saya tidak ketahui sebelumnya. Tidak perlu hal besar, belajar pilah-pilih sampah ketika pindah ke Jepang pun menjadi hal yang menyenangkan buat saya. Waktu kecil saya selalu kagum dengan orang tua saya, atau orang lain yang sudah dewasa. Saya pikir, “hebat ya orang gede bisa ngelakuin banyak hal. Jago semua hal”. Ketika saya memasuki usia yang dulu saya anggap orang dewasa, saya menyadari kalau semakin banyak hal yang bisa kita pelajari, tentu tidak perlu mahir disemua bidang. Paling tidak, saya bisa terus belajar hal-hal yang saya anggap menarik.

Challenge 1

Challenge 2

Terima kasih banyak, Ibu-Ibu.
Sampai berjumpa lagi.

Selamat malam, ibu-ibu semua… Izin menjawab challenge minggu kedua ya. Untuk challenge 1 dan 2, saya akan menjawab dengan menggunakan infografis seperti yang dicontohkan oleh Bu Marisa. Namun sebelumnya, disclaimer dulu nih, ternyata setelah merenung kembali selama satu minggu, ada satu value yang saya rubah sebagai pegangan hidup, yang tadinya balance menjadi impactful karena lebih sesuai dengan harapan saya kedepan. Value inilah yang menjadi core dalam pembuatan Objectives Key Result. Mohon dimaklumi ya buuu kalau masih meraba-raba diri ini hehe

Challenge 1

Untuk target 10 tahun mendatang, saya khususkan sebagai profesional writer, sesuai dengan harapan saya mengikuti CJ Penulis ini. Kenapa impactful menjadi value penting disini, karena menulis bisa menjadi salah satu media untuk mengabadikan pemikiran. Saya ingin tulisan yang akan saya berikan bisa punya dampak kebaikan untuk orang lain. Value ini juga berhubungan dengan value saya yang lain yaitu spiritual, dimana saya meyakini bahwa amal kebaikan kepada sesama manusia selama di dunia (termasuk ilmu / pemikiran yang bermanfaat) akan menjadi pahala yang tidak terputus di akhirat. Pelan tapi pasti, saya tuliskan target sebelum mencapai 10 tahun juga ya bu. Semoga masih bisa dianggap realistis :see_no_evil:

Challenge 2

Karena waktu yang terbatas, kritik dan saran sangat saya butuhkan ya bu kalau ternyata OKR ini masih belum terlalu detail atau malah kurang realistis. Semoga jawaban untuk challenge kali ini bisa diterima.

Challenge 3
Seperti biasa, kalau ditanya tentang diri sendiri pasti ada tipis-tipis curhatnya ya bu hehe…

Hal yang paling nyaman saya lakukan adalah mendengarkan musik. Mostly musik klasik kalau saya sedang butuh ketenangan. Namun saya juga suka mendengarkan berbagai genre sesuai kondisi. Biasanya saya mendengarkan melodinya lebih dulu, kemudian mencari tahu makna liriknya. Kalau ternyata cocok dengan kondisi yang sedang saya alami, kemungkinan lagu itulah yang akan saya dengarkan seharian :joy:

Selain itu saya juga suka membaca berita terkini dari media sosial. Ketika ada sebuah isu yang mengusik saya, biasanya saya langsung tulis di story instagram pribadi untuk mendapat pemikiran lain dari teman-teman. Perspektif orang lain cukup penting bagi saya dalam memahami sebuah masalah. Sering sharing dan mendapat feedback di story ini juga membuat saya terus bersemangat melatih kemampuan menulis.

Setelah saya sudah cukup menyediakan waktu dengan diri sendiri, barulah hal nyaman berikutnya adalah berkumpul dengan suami dan anak. Menyediakan waktu untuk bercengkrama dan bermain bersama keluarga kebetulan sesuai dengan love language saya.

Lanjut dari yang sharing instagram tadi, biasanya saya sering ditanya mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Kebetulan kan sekarang info tentang anak ini menjamur ya bu di media sosial, dan saya cukup mengikutinya. Jadi obrolan dengan teman / keluarga pasti tidak jauh dari situ.

Untuk pertanyaan seputar tokoh panutan, jujur agak sulit dijawab nih bu… Karena menurut saya seseorang pasti ada dark side yang tidak terlihat. Mengidolakan seseorang membuat saya banyak berekspektasi tentang idealisme terhadap orang tersebut. Jadi jatuhnya tidak masuk akal. Mungkin saya lebih kagum terhadap value yang dianut oleh orang tersebut.

  • Mesty Ariotedjo
    Untuk ibu-ibu yang sudah berkeluarga, pasti tidak asing ya dengan beliau. Apa yang beliau kerjakan sering kali berdasarkan riset dan harus mempunyai dampak. Ada banyak cara pengasuhan anak yang kita ketahui dari beliau. Selain itu, crowd funding yang sudah lebih dulu beliau ciptakan juga membuat anak-anak pedalaman banyak terbantu. Kegiatan beliau selaras dengan value yang saya milik yaitu impactful.

  • Maudy Ayunda
    Artis berprestasi ini tentu sudah sangat dikenal semua kalangan. Saya sangat terisnpirasi dengan value yang dia miliki, yakni curiosity. Dia bahkan menyapa penonton youtube channel-nya dengan curious people. Seiring waktu, ternyata memang rasa penasaran inilah yang membuat kita terus semangat untuk mempelajari hal baru. Rasa ini juga membuat kita rendah hati karena sadar sepenuhnya bahwa ada banyak hal yang belum kita ketahui.

  • Fathya Artha Utami
    Untuk yang ketiga ini mungkin agak aneh ya bu, karena saya juga baru lihat beliau di materi minggu lalu. Belakangan baru saya tahu kalau ternyata beliau ini artis cilik :sweat_smile: tapi yang ingin saya highlight disini adalah ketenangan beliau dalam menyampaikan sesuatu yang sangat personal dan rumit. Dari penyampaiannya, terlihat bahwa beliau sudah selesai dengan diri sendiri, sehingga ketenangannya bisa dicapai, dan materinya pun clear bisa kita terima. Meskipun calmness tidak termasuk dalam 5 core values saya, tapi saya sadar sepenuhnya bahwa apapun value yang kita anut, tidak akan tercapai kalau ketenangan hati dan pikiran belum terbentuk. Terimakasih ya Bu Fathya atas idenya membuat Ibu Punya Mimpi.

Perrtanyaan terakhir soal super power. Lagi-lagi sesuai dengan value hidup, saya ingin punya super power resilience atau pantang menyerah. Ini adalah kemampuan yang masih sangat saya uisahakan. Karena di dunia dewasa yang penuh hiruk-pikuk ini, patah semangat dan merasa diri ini tidak cukup mampu, rasanya menjadi satu perasaan yang mudah muncul setiap saat. Mengisi waktu dengan pengetahuan dan kesibukan menjadi salah satu cara saya untuk tetap resilience.

Sekian dulu ya Bu, jawaban saya untuk challenge minggu ini. Semoga bermanfaat untuk semua. Terimakasih buuu…

Challenge 1


Challenge 2


Challenge 3
3 hal yang paling nyaman dilakukan saat ini sepertinya tidak jauh-jauh dari keluarga hehehe. Saya sedang menikmati peran menjadi ibu dan istri, meskipun kedengarannya ‘ah yang bener?’ tapi yaa… itu yang sedang saya rasakan sekarang.
Menjadi ibu menyadarkan saya bahwa setiap fasenya membuat saya bertumbuh lebih baik dari saya yang sebelumnya. Jadi tentu saja hal pertama yang paling nyaman saya lakukan adalah menghabiskan waktu bersama keluarga. Tidak harus selalu dengan bepergian, tapi beraktivitas bersama di rumah pun mampu meningkatkan hormon-hormon kebahagiaan saya.

Melihat kelekatan anak saya dan ayahnya, bagaimana mereka bercanda, saling menyayangi, juga momen belajar bersama anak seperti membacakan buku, mewarnai, bereksperimen, dan masih banyak lagi. Sesederhana mengobrol dan bercerita sebelum tidur pun sanggup membawa pagi saya esok penuh dengan rasa bahagia seolah-olah mampu menuntaskan semua pekerjaan dan deadline di kantor hahaha.

Saya juga nyaman dan menikmati belajar dan melakukan hal-hal yang saya suka, seperti mengikuti pembelajaran di Ibu Penulis ini. Ada rasa menantang yang exciting ketika mendapat tugas atau materi, meskipun saya akui harus kejar-kejaran dengan deadline karena saya sendiri yang masih kurang lihai memanajemen waktu, tapi mempelajari apa yang saya suka itu sangat menyenangkan. Seperti hobi, saya suka bulutangkis, dan karena kesukaan saya akan bulutangkis itu, saya mau loh latihan dengan pelatih bulutangkis selama dua jam penuh, berdua bersama suami saya, meskipun yaa… bisa dibayangkan ya, betapa capeknya latihan bulutangkis. Belum lagi harus tetap menjalankan peran sebagai orang tua saat berlatih dengan turut serta membawa anak saya ke lapangan sambil mengenalkan olahraga kesukaan kami berdua ini hehe.

Saya paling sering diminta saran oleh sahabat, keluarga, dan rekan kerja terkait pengasuhan anak. Mungkin itu juga karena saya sering berbagi cerita atau informasi terkait pengasuhan di akun medsos pribadi, juga karena sekarang banyak sahabat saya, tempat berbagi suka duka sejak kuliah atau sebelum menikah, sudah hampir memiliki anak semua sehingga obrolan kami sama, tidak jauh-jauh dari anak lagi, anak lagi, dan anak lagi hahaha.

Saya pun dengan senang hati menginfokan sesuai kapasitas saya dan dengan pandangan yang netral, karena saya sadar penuh bahwa pengasuhan anak bukanlah teknik one for all dalam perjalanannya, tetapi menyesuaikan banyak faktor yang melingkupi pengasuhan itu sendiri, seperti masa lalu orang tua, tempramen anak, kondisi keluarga, dan banyak lagi.

Kalau ditanya siapa panutan saya, tentu saja seorang praktisi parenting yang juga jago menulis dan public speaking, Ibu Vidya Dwina Paramita. Pertama kali saya mengenal pengasuhan penuh welas asih dan salah satu metode belajar anak adalah dari beliau.

Kebetulan saya mengenalnya meskipun tidak dekat, dan fakta bahwa beliau sangat humble membuat saya semakin penasaran dan turut mengikuti setiap konten dan informasi yang beliau berikan.

Oh dan tentu saja Ibu saya sendiri. Sejak mengulik lebih dalam terkait pengasuhan, saya jadi memaklumi dan mengerti bahwa meski tak sempurna dan penuh suka duka, pengasuhan Ibu saya kepada saya ketika kecil dulu adalah mungkin karena minimnya informasi saat itu dan juga gaya pengasuhan yang diteruskan turun-temurun. Namun, saya melihat banyak perubahan ketika Ibu saya mengasuh adik saya yang kedua 14 tahun yang lalu. Saya justru banyak belajar darinya, membiarkan adik saya bereksplorasi, mengusahakan pengasuhan yang penuh kasih sayang dan tak mengekang, tak ada lagi hukuman fisik dan hukuman-hukuman lain, yang artinya karena melihat Beliau juga bertumbuh, saya memiliki kesempatan untuk mengupayakan pengasuhan yang lebih baik dari apa yang saya terima dulu.

Sehingga super power saya adalah kemauan untuk belajar dan mengusahakan untuk orang-orang yang saya cinta, yang mendukung saya penuh, yang percaya pada kemampuan saya. Bukan berarti saya tidak pernah mengecewakan diri saya dan orang-orang yang saya cinta, tapi dengan banyak momen yang saya lewati, saya mau untuk menjadikan setiap momen tersebut adalah momen untuk belajar dan bertumbuh. Konflik suami istri, kondisi dan tempramen anak, hubungan dengan rekan kerja dan atasan, juga kendala memanajemen waktu bagi diri saya sendiri, membuat saya berupaya untuk belajar mengelola dan mengambil pelajaran darinya.

Waduh, panjang :sweat_smile:
Kalau enggak ditanya gini, kayaknya saya juga bingung mau cerita ke siapa dan dalam rangka apa hahaha. Terima kasih atas bonus challenge-nya, Buuu. :smiling_face_with_three_hearts:

Bismillah…
Ibu Eno, izin menjawab 4 Pertanyaan diatas sekaligus melampirkan tugas ya bu :blush:

  1. Hal yang paling nyaman untuk dilakukan…
    Aku sangat nyaman jika sudah mojok di tempat yang sepi dan tenang, sambil membaca satu buku atau menulis hal-hal yg tersirat di benak. Aku lebih suka suasana alam yg tenang daripada ke mall /keramaian bu… :smiley:
  2. Paling sering diminta saran tentang dunia pengasuhan khususnya remaja (karena bbrp waktu lalu pernah diamanahi menjadi kepala asrama siswi smp-sma di sebuah pondok), dan dunia pra nikah…karena aku juga mentor dari kelompok gadis-gadis usia awal 20 an yang sedang mempersiapkan diri menuju ke jenjang pernikahan
  3. Tokoh panutan, tidak dipungkiri aku sangat terkesima dg kepribadiannya Rasulullah SAW bu. kayaknya tdk ada yg bisa membuat rindu sekaligus haru sebanyak ketika aku membaca kisah hidup beliau…
  4. Superpower yg aku miliki apa ya…hehe. kadang aku minder ketika ditanya tentang kelebihan.Tapi kata suami dan teman-teman, aku adalah pendengar yang baik. jadi banyak yg suka curhat panjang x lebar, sampai suka dibecandain “Teh, buka jasa curhat” aja…:smile:, o iya satu lagi “super power” nya, aku sangat suka belajar hal baru, jadi suka penasaran “gimana bisa ngerjain itu, gimana cara kerja mesin itu, dst” dan akhirnya mencari tahu secara otodidak atau minta tolong diajarkan oleh yang sudah berpengalaman.

Adapun tugas OKR dan Goals aku buat dg infografis sbb ya bu…


Terimakasih ibu-ibu semua, mohon maaf jika dalam pengerjaan tugas ada yg kurang pas, tolong dicolek saja ya bu…diriku banyak sekali belajar ilmu baru di IPM ini hihi

Halo bu, mau menjawab tugas minggu ke 2

Challenge 1 dan Challenge 2

  • 5 Cores Value :
    a. Personal Development
    b. Being The Best
    c. Autonomy
    d. Honesty
    e. Good Communication

  • Goals Peran Ibu dan OKRnya

a. Menjadi WANITA MANDIRI dengan sistem kerja Work From Anywhere

Goals 10 Tahun Mendatang
Dalam 10 tahun mendatang aku sudah stabil mempunyai penghasilan sendiri yang bisa dikerjakan dimanapun dan mahir dalam banyak bidang seperti Virtual Assistant, Profesional Writer, Content Creator, Pembicara Materi / Narasumber / Motivator dan Personal / Profesional Konsultan.

Goals 5 Tahun Mendatang
Dalam 5 tahun mendatang mempunyai banyak sertifikat pembelajaran dan pengalaman untuk penunjang portofolio, aktif di beberapa komunitas online maupun offline serta aktif juga di social media, e commerce maupun platform platform lainnya untuk memperkuat personal branding.

Goals 1 Tahun Mendatang
Dalam 1 tahun mendatang sudah mulai mendapatkan minimal 3 klien atau penawaran kerjasama dari brand. Daftar waiting list untuk mengikuti course sudah terlaksana semua dan mulai terbentuk management time yang baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Mulai mencari dan bergabung di beberapa komunitas baik online maupun offline.

Goals 3 Bulan Mendatang
Dalam 3 bulan mendatang mempunyai beberapa ilmu baru untuk mengenal lebih dalam dunia pekerjaan yang ramah ibu dan anak. Mulai kembali bermasyarakat dan berkegiatan diluar rumah.

OBJECTIVES
Menjadi wanita mandiri dengan banyak ilmu dan pengalaman yang ramah ibu dan anak serta bisa dikerjakan dimanapun.

KEY RESULTS

  1. Mendapatkan klien atau penawaran kerjasama
  2. Kenaikan followers dan views di social media atau platform lainnya
  3. Adanya interaktif dengan followers maupun klien / pihak brand
  4. Mendapatkan kontrak kerjasama tetap dengan banyak klien dan brand
  5. Mempunyai hubungan yang baik dan positif dengan teman dan relasi baik di dalam Negeri maupun di luar Negeri

INITIATIVES

  1. Mengikuti beberapa webinar, course online
  2. Membuat konten personal branding
  3. Ikut serta aktif dalam komunitas online maupun offline
  4. Mengikuti beberapa pelatihan yang bersertifikat penunjang skill
  5. Aktif menawarkan potensi diri serta pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui social media dan platform)
  6. Niat yang kuat, pantang menyerah, dan konsisten
  7. Management waktu yang baik

b. Menjadi IBU dari Zaidan, Qiana dan Ayasya

Goals 10 Tahun Mendatang
Dalam 10 tahun mendatang bisa menjadi partner komunikasi dan tempat ternyaman untuk anak dalam semua hal dalam kehidupan yang lagi dijalani. Anak anak paham konsep kejujuran, keterbukaan, hal yang baik dan tidak baik untuk dilakukan, belajar mengelola emosi, attitude, persiapan bekal masa depan dunia dan akhirat serta konsep ridho dan doa orang tua dalam berkegiatan diluar rumah. Selain itu dapat memfasilitasi dan menunjang kegiatan positif anak dan tetap membiasakan family time dan berusaha menambah pengalaman baru yang berkualitas dan berkesan berkaitan dengan kebersamaan orang tua.

Goals 5 Tahun Mendatang
Dalam 5 tahun mendatang anak anak sudah banyak merasakan pengalaman seperti kompetisi (menang dan kalah), tambahan ilmu wajib diluar kegiatan sekolah (Agama, Bahasa Inggris dan Beladiri) dan tambahan ilmu pilihan mereka sendiri dengan minimal level kesulitan medium, mengenal banyak karater pertemanan dan mulai bisa kerjasama adaptasi perubahan mood yang dadakan. Dan sudah paham diciplin waktu dan aturan.

Goals 1 Tahun Mendatang
Dalam 1 tahun mendatang anak anak sudah bisa lebih mandiri dan berkomunikasi dua arah lebih lancar dengan orang tuanya. Anak anak sudah lebih bisa fokus dalam hal belajar / mengerjakan tugas rumah serta instruksi selama sekolah maupun di rumah. Anak anak menikmati dalam berkegiatan setiap harinya serta sudah mulai banyak teman diberbagai kegiatan.

Goals 3 Bulan Mendatang
Dalam 3 bulan mendatang anak anak sudah mulai terbiasa dengan kegiatan diluar rumah baik secara fisik, aturan berkegiatan dan jadwal keseharian.

OBJECTIVES
Menemani tumbuh kembang anak, menjadi tempat ternyaman untuk anak anak, membentuk attitude yang baik dan karakter anak sebagai pondasi kuat mereka bisa bertahan hidup, bermasyarakat dan bisa bertanggung jawab atas pilihannya sendiri

KEY RESULTS

  1. Anak terbiasa berattitude dan berkomunikasi dengan baik dan dua arah
  2. Anak paham disiplin waktu dan aturan
  3. Anak punya banyak pengalaman dan lingkup pertemanan
  4. Anak paham hak dan kewajiban sebagai anak dan sesama saudara
  5. Anak mempunyai banyak kenangan baik bersama orang tuanya

INITIATIVES

  1. Management waktu anak
  2. Fokus tumbuh kembang anak sesuai umurnya
  3. Menjelaskan dan memberi contoh hak dan kewajiban anak dan sesama saudara
  4. Membiasakan attitude dan komunikasi yang baik dan positif
  5. Mempunyai jadwal khusus yang bergantian tiap anak, agar anak merasakan penuh diperhatikan secara utuh
  6. Membangun bounding dengan anak
  7. Membiasakan dan memupuk rasa persaudaraan

Challenge 3

Halo buu, untuk menjawab challenge ke 3 ini seperti tanya jawab pribadi yang dituangkan dalam tulisan tetapi pertanyaan pertanyaan ini yang menurut saya tidak ada orang yang akan menanyakan kalau di dunia nyata setelah menjadi ibu bahkan di keseharian ibu pekerja sekalipun, hehehe

3 HAL PALING NYAMAN DILAKUKAN

  • Komunikasi yang lancar dan intens dengan suami. Menurut saya ini salah satu pondasi penting buat menjalani kehidupan setelah berumah tangga. Saya pribadi saja masih membangun komunikasi yang positif, lancar dan intens dengan suami
  • Saya mempunyai waktu tersendiri untuk bertumbuh dan berkembang. Setelah mempunyai anak dan dunia keseharian lebih sibuk dan di kelilingi hal hal berbau anak, saya sempat merasakan perasaan stagnan, hampa dsj. Begitu saya niatkan dan persiapkan dari segi saya pribadi, anak dan suami kalau saya juga butuh kegiatan khusus untuk saya pribadi, saya menjalani kehidupan lebih happy, semangat, berwarna, dll
  • Saya ikut aktif dalam suatu komunitas. Meski era sekarang apa apa berbau digital yang mempermudah banyak hal tapi menurut saya wajib ada beberapa hal yang tidak bisa digantikan dengan kemudahan digital seperti bersosialisasi di masyarakat secara langsung. Untuk saya pribadi saya sangat menyukai kegiatan aktif secara langsung karena akan bertemu bermacam karakter yang bisa menambah wawasan, ilmu dan pengalaman sehingga kita juga bisa memberikan gambaran dengan bercerita ke anak anak juga.

PALING SERING DIMINTA SARAN

Untuk pertanyaan ini sebenarnya bingung mau menjawabnya, ya karena lingkungan juga mempengaruhi. Tapi setelah dipikirkan matang matang kayaknya juga tergantung lingkungan juga. Kalau dulu sebelum merantau banyak hal menyangkut orang tua pasti saya akan diminta saran dalam hal apapun karena bisa bertukar pikiran secara langsung dalam banyak hal, karena sekarang jauh dan hanya mengandalkan dunia digital mungkin tidak semua saya bisa langsung dimintai saran. Setelah merantau dan bertemu dengan ibu ibu yang lingkupnya sesama istri banyak hal saya diminta sharing masalah finansial, parenting dan rumah tangga pastinya. Untuk masalah finansial karena saya termasuk pribadi yang sudah terbentuk kebiasaan melek finansial dari dini, jadi sudah ada perasaan wajib berinvestasi dan sudah bisa membentuk pola antara kebutuhan dan keinginan ditambah sudah mempunyai 3 anak yang harus dipikirkan jauh jauh hari masalah pendidikan dan tidak lupa juga untuk persiapan finansial di masa tua. Selain finansial ada juga parenting, menurut saya kunci parenting itu ada di kedua orang tuanya. Banyak pasangan suami istri yang kurang teredukasi masalah ini menurut saya. Kalau saya dengan suami sepakat untuk masalah anak untuk satu visi misi jadi sejauh ini saya tidak mengalami kendala kaloborasi pembentukan karakter anak. Kalau urusan rumah tangga sebenarnya saya agak takut kalau memberi saran, karena saya pribadi tipe untuk urusan pribadi berdua yang tidak suka bercerita ke siapapun termasuk orang tua, atau saudara kandung, atau bahkan di keluarga suami. Karena di dalam Al-Quran pun sudah dijelaskan aib suamimu adalah aibmu juga begitu pula sebaliknya. Jadi kebanyakan ibu ibu yang curhat saya cuman bisa kasih saran secara ilmu dan pengalaman serta berusaha menguatkan hati dan pikiran jernih dari pihak istri. Karena sejatinya seorang istripun juga akan selalu belajar menghadapi suami sampai nanti ditambah lagi yang paling tahu jelek buruknya suami itu adalah istri, jadi seorang istripun belajarnya juga selamanya seperti jadi seorang ibu.

TOKOH INSPIRATIF

Menurut saya pribadi saya tidak memiliki tokoh inspiratif. Ya karena menurut saya semua manusia itu semua hebat yang membedakan hanya ilmu dalam pengamalan sehari-harinya. Ya karena semua manusia diuji dengan ujiannya masing masing, dengan tingkat kesulitan dan kesabaran yang berbeda beda, tetapi satu yang pasti Allah SWT jika memberikan ujian berarti hambanya sudah bisa dipastikan sanggup menjalaninya. Prinsip ini yang selalu saya terapkan jika ada bertemu seseorang, atau kalau zaman sekarang sudah banyak yang menuangkannya dalam konten di social media, dll. Saya lebih kearah banyak belajar dari pengalaman hidup banyak orang saya jadikan bekal ilmu buat saya kedepannya, ambil positifnya dan buang negatifnya. Ya namanya hidup juga sawang sinawang kalo kata bahasa jawanya,hehehe

SUPER POWER YANG DIMILIKI

Halo buu, menurut saya pribadi super power yang saya miliki adalah kemandirian dan pantang menjawab “tidak bisa” terlebih dahulu. Kedua hal tersebut membuat saya terbiasa menjadi seorang pribadi yang berani mencoba, pribadi yang haus ilmu, pribadi yang bertindak dalam kesehariannya yang membutuhkan tanggung jawab lebih terbiasa membuat perencanaan terlebih dahulu dan pribadi yang tidak malu bertanya jika ada kesulitan tetapi dengan tetap berattitude yang baik.

Sebenarnya, saya berencana membuat 3 goal plan, maklum bu, banyak maunya ya hehe. Tapi setelah sesi Q&A dengan bu rida kemarin dan hasil dari ngobrol lagi sama diri sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk membuat dan menjalani dulu 1 goal plan selain sebagai ibu dari anak-anak. Bener sih bu, semakin banyak goal tentu akan semakin banyak target ditengah padatnya waktu membersamai 2 anak toddler. Sementara, tidak tercapainya target yang aku tentukan sendiri itu cukup membuat kecewa dan menggerus semangat untuk mencapai target lainnya. Jadi, 1 goal plan ini rasanya cukup untuk memulai perjalanan comeback journeyku bu.
Bacanya sambil di aminin ya bu hehe, semoga goal kita semua tercapai.

Izin menjawab challenge 3 juga ya bu…

Dalam kegiatan sehari-hari saya paling nyaman ketika membacakan buku cerita untuk anak-anak, saya senang saat anak-anak bawa buku ceritanya ke mama dan minta dibacakan. melihat respon anak-anak yang antusias saat dibacakan buku cerita itu bikin hati berbunga-bunga bu. Saya juga nyaman saat me time, apapun yang saya lakukan, entah membaca, merajut, menyulam, menikmati secangkir kopi atau teh atau bahkan sekedar scroll-scroll itu sangat menyenangkan ternyata bu. Waktu me time itu biasanya saya alokasikan siang hari saat anak-anak tidur dan saat suami bekerja di kantor, jadi benar-benar waktu untuk diri saya sendiri. Selain itu, saya juga nyaman saat berkumpul bersama teman-teman lama atau teman baru yang memiliki frekuensi dan ketertarikan yang sama. Ngobrol dengan orang-orang yang positif itu bisa mengalirkan energi baru untuk saya. Tapi sayangnya hal ini sangat jarang saya lakukan karena kesibukan sebagai ibu sekarang.

Permintaan saran ke saya random sekali bu, tergantung siapa yang meminta saran, dan tergantung orang tersebut menganggap saya lebih bisa dalam hal apa. Beberapa kali oleh teman dan saudara saya diminta saran-saran perencanaan konsep resepsi pernikahan sederhana. Saya pikir, ini mungkin karena saya sudah lebih dulu menikah dan konsep pernikahan saya, saya rancang sendiri dengan sederhana sesuai dengan prinsip saya dan pasangan. Secara garis besar, saya lebih sering diminta tolong terkait hal seni/keindahan dan konsep yang berdasar pada prinsip.

Entah kenapa, saya tidak memiliki tokoh panutan khusus bu sejauh ini, dan tidak mengidolakan orang tertentu. Saya percaya bahwa setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Jadi daripada saya fokus pada orangnya, saya lebih suka menaruh perhatian pada kelebihan yang dianugerahkan oleh Allah kepada orang tersebut. Saya kagum pada orang yang cerdas dan pintar, orang dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, orang yang berpegang teguh pada prinsipnya dan orang yang ambisius sesuai kemampuannya.

Kalau ditanya super power apa yang ada dalam diri saya, sepertinya saya menemukan 2 hal. Ini yang adalah hal yang seringkali orang bilang kepada saya dan mungkin sayapun merasakannya, Saya merasa kelebihan saya telaten dan berani dalam beberapa hal.

Halo ibu - ibu. Alhamdulillah selesai challenge week 2, walau di hari akhir lagi selesainya

Saya mencoba jawab dari Challenge 3 ya.
Hal yang nyaman dilakukan pertama adalah ketika ngobrol / sharing bareng suami. Walaupun emang setiap hari pasti ketemu suami, tapi momen ngobrol selalu jadi sesuatu yang aku tunggu, ngobrol ga melulu sesuatu yang berat, kadang cuma ngomongin seharian di kantornya tadi ngapain aja, atau aku seharian tadi dirumah ngapain aja. Ga jarang kita sharing tentang berita yang lagi viral. Atau yang sekedar nostalgia balik ke jaman sekolahnya dia dulu atau jaman sekolah aku dulu. Waktunya juga ga nentu, kadang pagi sambil nunggu waktu syuruq, kadang juga malem sambil sleep talk, atau bisa juga sambil makan bareng diluar.

Hal kedua yang bikin nyaman ketika makan diluar sendirian, bebas makan yang saya suka, ga peduli berapa besarnya kalori yang masuk hari itu, dan bebas scroll hp sambil makan sendirian. Sudah setahun ini saya dan suami berusaha melakukan defisit kalori. Jadi, kalau makan bareng suami, tentunya jarang banget makan/ minum yang manis. Misal pesan bakso atau mie ayam, minumnya pasti es teh tawar atau air mineral. Pun misal saya pesan makanan yang saya suka seperti donat kacang dengan es kopi gula aren, kalau sama suami makannya, donat harus dibagi 2 kali makan dan es kopi harus bener bener less sugar. Jadi biasanya dalam sebulan, saya ada sehari yang keluar sendirian, dan hari itu saya makan yang saya mau sendirian semau saya.

Hal ketiga yang bikin nyaman ketika berhasil menuangkan ide / pikiran dalam bentuk tulisan. Engga harus tulisan formal yang di publish di blog atau socmed, bisa juga tulisan iseng, curhat atau sekedar jadi draft tulisan yang entah kapan di publishnya. Seru aja gitu, merasa jadi produktif dan lebih dekat ke tujuan aku buat jadi professional blogger.

Saya sering diminta saran oleh orang sekitar terkait barang yang akan mereka beli secara online. Biasanya sih kakak atau orang tua saya yang emang ga terlalu jago pakai marketplace. Mereka suka dapet iklan di IG atau di Meta, barang yang harganya pricey dan bukan dari merk terkenal, waktu barang datang pun kualitasnya biasa aja, malah terkesan jelek. Jadi sudah beberapa tahun ini sebelum akhirnya mereka beli barang yang di iklankan di socmed tersebut, mereka bakal tanya saya dulu, ini harganya kemahalan ga? Kalo saya bisa dapet yang lebih murah di marketplace, biasanya mereka akan pilih belanja di marketplace daripada di socmed. :grinning:

Untuk tokoh panutan saya adalah Siti Khadijah istri Rasulullah. Beliau adalah sosok yang cerdas, ulet, dan mandiri, berhasil mengelola bisnisnya dengan sukses (Bismillah bisa juga nantinya jadi blogger sukses). Beliau juga istri yang setia, selalu mendukung Rasulullah, terutama di masa-masa sulit saat awal awal dakwah. Beliau juga perempuan shalihah, yang teguh dalam keimanannya dan murah hati, sering membantu orang yang membutuhkan. Semoga saya bisa menjadi istri yang selalu siap mensupport suami dalam kondisi dan keadaan apapun, meneladani beliau.

Super power yang saya miliki adalah saya pendengar yang baik dan terkadang juga menjadi pemberi saran yang baik. Ketika ada masalah, tidak jarang orang terdekat baik itu keluarga atau teman dekat bercerita kepada saya. Karena menurut saya mendengarkan orang yang bercerita juga ada tekniknya, tidak sembarangan memotong pembicaraan, tidak tiba tiba sharing pengalaman pribadi walaupun maksudnya untuk memberikan solusi dan tidak ikut tersulut emosi ketika ternyata yang diceritakan adalah hal menyebalkan.

Challenge 1

Challenge 2

Masih belajar untuk target dan OKR, kalau ada salah dan revisi, monggo dicolek ya Bu.

Hi, buibu semua.

Saya akan menjawab challenge 1 dan 2 dalam satu frame ya.

Dan berikut challenge 3 nya
3 hal yang paling nyaman untuk dilakukan adalah melakukan semua hal sendiri, karena saya adalah seorang introvert, jadi saya lebih nyaman menjadi diri saya sendiri, menjadi pribadi yang independen tidak tergantung dengan orang lain.

Kemudian, saya selalu dimintai saran mengenai banyak hal, lebih sering di tempat kerja seperti saran bagaimana untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi rekan kerja saya.

Berbicara tentang tokoh panutan/inspiratif, saya tidak memiliki tokoh yang inspiratif. Tapi manusia yang selalu menginspirasi buat saya adalah almarhum ayah saya. Karena wibawanya, kasih sayangnya kepada anak-anaknya, meskipun beliau mendidik kami dengan cara yang keras, tapi itulah bentuk kasih sayang beliau kepada anak-anaknya yang sebagian besar adalah perempuan. Karena itu juga yang membuat saya dan kami (saudari-saudara saya) memiliki prinsip untuk menjadi tangguh, menjadi pribadi yang independen, seperti kata-kata yang pernah beliau sampaikan kepada kami, “jangan bergantung dengan orang lain - tetaplah terlihat tenang walau sedang sulit maupun sedang senang”.

Super power yang saya miliki yaaa? Bingung, sih, kalau sudah harus menilik diri sendiri. Tapi, adik saya bilang, saya memiliki komunikasi yang baik, memiliki pendekatan yang baik, mudah beradaptasi, public speaking yang baik. Plottwist -kalo anak jaman sekarang bilang- saya yang introvert tapi sekali berkomunikasi dengan orang lain itu mudah nyambung, dan memiliki tingkat kepercayadirian 80% lebih tinggi daripada 11 rekan kerja saya untuk berbicara di depan atasan saya. hehe
Hehe, kebetulan mengerjakan tugas sambil berbincang video dengan adik, jadi sekalian minta pendapatnya.

Demikian share tugas sambil curcolnya.
Terimakasih.

Hallo Ibuu…

Aku hampir terlambat untuk posting jawaban nih… karena minggu kemarin aku lg down, krn qadarullah aku mengalamin mother wound jd saat ini lg di fase menyemangati diri biar gak depression hehe…

Aku mau jawab challanges 1 dan 2 saja ya Buu hehe ini aku tulis tangan dari buku catatanku dan ternyata aku suka menulis tangan loh buuu… sepertinya bakal lanjut journaling :smiling_face_with_three_hearts:

Peran: KARIR PRIBADI DALAM 10 TAHUN YANG AKAN DATANG

10 Tahun yang Akan Datang:

Goals ku dalam 10 Tahun ke Depan:

OKR dalam Mencapai Goals:

Terimakasihhh Buu :smiling_face_with_three_hearts:

Halo Ibu, izin submit challenge week 2 ini.

Challenge 1

Challenge 2

Untuk challenge 2 ini, saya membuat 2 OKR karena saya ambil dari goal sebagai Ibupreneur dan ingin mencoba mewujudkan kedua goal nya. Meskipun menjadi “Cafe Owner” adalah goal yang masih jauh, namun saya ingin tetap selangkah demi langkah mencoba membuat planningnya. Namun untuk saat ini saya ingin fokus terlebih dahulu menjadi freelance writer.

Challenge 3

Tiga hal yang paling nyaman untuk saya lakukan, sepertinya berada di sekitaran area berikut:

  1. Menonton film
  2. Diskusi/bertukar pikiran dengan suami dan sahabat
  3. Main game sims4, hehe.

Kemudian jika saya ingat-ingat, saya paling sering diminta saran dari teman-teman saya pada issue seperti tentang hubungan atau relationship, kemudian opini tentang isu-isu sat ini seperti fenomena politik, dan juga tentang kehidupan secara keseluruhan dan kesehatan mental. Sebetulnya saya merasa juga tidak ahli dalam topik-topik tersebut, apalagi tentang relationship, hehe… tapi kalau dulu teman saya pernah bilang kalau saya kadang-kadang bisa tiba-tiba jadi “bijak” kalau sedang dimintai saran. Padahal aslinya saya juga kalau ngobrol sama teman di social media, lebih sering kirim-kiriman video atau meme lucu. :blush:

Jika ditanya tokoh panutan/inspiratif bagi saya, mungkin berkisar di perempuan-perempuan hebat, salah satunya seperti Retno Marsudi. Dulu saya sempat punya cita-cita jadi diplomat, tapi sejak dulu saya saat kuliah diterima di jurusan lain dan bukan di jurusan Hubungan Internasional, saya jadi melupakan angan-angan itu. Sejak bu Retno sering saya saksikan sepak terjangnya dalam berdiplomasi untuk membantu Palestina, saya jadi lebih sering memperhatikan social media, interview, dan podcast yang ada beliau. Saya jadi tahu bahwa orang hebat seperti bu Retno pun dimulai dari orang biasa, yang berusaha dengan disiplin belajar, usaha dan juga disiplin beribadah. Beliau pun tidak gentar ketika berhadapan dengan orang-orang hebat lainnya di forum internasional, saya mengagumi keberanian dan usahanya yang bahkan di saat beliau jatuh/gagal, beliau tetap berani untuk maju terus.

Superpower yang dimiliki saya, bisa jadi adalah:

  • Good listener. Saya senang jika sahabat dan suami saya mencari saya untuk bertukar pikiran dan mencari saran sejak dulu. Saat ini saya sudah berlatih untuk “mendengar untuk memahami”, dimana saya lebih banyak diam dan benar-benar menyerap cerita lawan bicara saya sebelum merespon. Jadi tidak hanya mendengar untuk membalas omongan orang saja.
  • Big empathy. Karena saya termasuk orang yang “sensitive”. Kata suami saya, saya itu mudah merasakan emosi orang lain dan terkadang bisa tenggelam dalam kisah orang tersebut jika sudah perduli.
  • Multi-tasker Handal. Sepertinya ini dimiliki hamper semua Ibu ya power ini, hehe. Tapi untuk saat ini saya insya Allah merasa mampu dan hebat dalam multi-tasking.

Terimakasih. :innocent:

CHALLENGE 1

Goal 10 Tahun Mendatang

Menjadi Ibu Penulis Profesional

1 tahun pertama

  • Membangun portofolio sebanyak mungkin, dari mulai media online, media cetak, sosial media, buku cetak, e-book, dll
    3 tahun pertama
  • Mulai membuka diri untuk mengambil freelancer writer bekerjasama dengan brand-brand
    5 tahun pertama
  • Membuat buku cerita anak
  • Menjadi freelancer writer dengan brand ternama
    10 tahun setelahnya
  • Kolaborasi menulis dengan anak dan suami
  • Menjadi penulis buku anak
  • Menjadi penulis buku parenting
  • Menjadi freelancer writer profesional
  • Membuat komunitas menulis

CHALLENGE 2

Objective
Menjadi ibu penulis yang berwawasan luas, senang belajar dan mengimplementasikannya agar menjadi bermanfaat untuk menjadi istri dan ibu yang bahagia.

Key Result :

  • Mendapatkan kerjasama dengan brand ternama
  • Mempunyai portofolio yang sesuai niche
  • Kenaikan ER dan followers serta pembaca
  • Menjadi narasumber dalam event kepenulisan
  • Membuat postingan sosmed seminggu 2x
  • Menulis di blog seminggu 1x

Initiative :

  • Menyelesaikan course CJ dan mengikuti event kepenulisan yang sesuai minat
  • Banyak membaca dan riset tulisan
  • Aktif bergabung di komunitas menulis
  • Mengikuti sekolah kepenulisan
  • Mencari informasi tentang brand yang ingin dituju
  • Mengaktifkan lagi blog atau membuat blog yang baru

CHALLENGE 3

  • Tiga hal yang paling nyaman dilakukan yaitu ketika bersama keluarga, tidur, shalat dan mengaji. Selain itu juga menyiapkan bahan untuk jurnaling atau membuat startegi marketing.
  • Paling sering diminta saran tentang tumbuh kembang anak, masalah makan anak, kepenulisan, strategi marketing
  • Najwa Shihab dan Maudy Ayunda karena mereka perempuan cerdas, berani, pintar dalam segala hal terutama dalam public speaking dan menulis
  • Optimis, senang belajar hal baru, menyukai tantangan dan menjadi teman cerita yang menyenangkan.

Halo bu, berikut saya lampirkan challenge week 2 yang merupakan lanjutan dari perenungan saya saat mengerjakan challenge week 1 disini







Assalamu’alaikum,
Izin menjawab tugas Objective Key Result yang terdiri dari 3 challenge:

Challenge 1:
Goal 10 Tahun Mendatang Beserta Peran yang Dimiliki


Challenge 2:
Membuat Objective Key Result


Challenge 3 (Bonus Stage):

Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon arahan dan bimbingan mentor dan komite. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum.

Challenge 1 dan 2