Halo, bu! Bagaimana kabarnya? Semoga sehat-sehat baik secara fisik maupun mental ya hehe.
Oiya, berhubung kali ini kita mau mengangkat tema self-love, aku mau bahas satu aktivitas yang bisa diterapkan ke anak yang tentunya relevan banget buat kita ibu-ibu untuk bisa curi-curi waktu me-time sebagai bentuk self-love.
Kadang kala, rasa jenuh membersamai anak seharian penuh bisa saja muncul dan merupakan hal yang sangat wajar. Siapapun bisa merasa jenuh apabila melakukan sebuah hal terus menerus. Kalau aku, sekedar menyiasati dengan jeda sejenak dan membiarkan anak bermain sendiri tuh sudah bisa sangat membantu memperbaiki mood.
Nah tapi, membiarkan anak bermain sendiri alias independent play, sebetulnya gak apa-apa gak sih? Biasanya kan ibu-ibu malah merasa bersalah karena berpikir anak harus terus menerus diberi kegiatan agar terstimulasi.
Nahh, ternyata independent play itu banyak loh bu manfaatnya.
Jadi, ketika anak bermain sendiri, ternyata anak sedang berlatih mengenai kemandirian. Dengan bermain sendiri juga menunjukkan bahwa anak nyaman dengan dirinya sendiri, bisa menghibur dirinya sendiri, meningkatkan kepercayaan diri, serta melatih kreativitas dan imajinasi.
Aku ada tips dari psikolog anak yang aku dapat dari mengikuti kelas online. Diantara tipsnya adalah :
- Mulai ajarkan dengan sesi bermain bersama
- Start small : mulai jadwalkan 5-10 menit dulu.
- Sampaikan pada anak bahwa kita tetap ada di sekitar untuk anak ketika mereka membutuhkan.
- Ciptakan undangan bermain untuk anak dengan lokasi yang sudah disediakan agar menarik
- Take it easy dan lakukan secara konsisten.
Lalu, bagaimana jika anak bosan?
- Respon perasaan anak
- Berikan anak waktu lebih untuk eksplorasi
- Bila sulit, pancing anak bermain dengan cara berbeda, lalu beri kesempatan melakukannya sendiri.
- Ingat bahwa kebosanan itu juga baik untuk perkembangan anak
- Seimbangkan juga dengan sesi bermain lain yang lebih banyak proporsi interaksinya dengan orang tua
- Konsisten berikan waktu independent play perlahan-lahan.
Nah, kalau menurutku, di kondisi pandemi seperti ini, jika anak memiliki skill bermain sendiri merupakan hal yang sangat membantu. Karena anak betul-betul ditantang oleh rasa bosan dan ketidakpastian yang kerap ditemui pada masa-masa ini. Ini juga yang akan dihadapi anak pada masa dewasa bukan? Anak juga tidak terlalu tergantung pada orang lain ketika ingin bermain atau menghibur dirinya sendiri. Menurut seorang psikolog, membiarkan anak bermain juga merupakan bentuk support dan pemberian opportunity.
Selain itu, dalam sebuah artikel yang aku pernah baca disebutkan bahwa kebosanan akan membuat otak anak bekerja lebih baik hingga menemukan ide cemerlang. Anak-anak akan lebih kreatif ketika dihadapkan oleh rasa bosan dan menumbuhkan rasa ingin tahu, ketekunan, kesenangan, minat, dan percaya diri. Sifat-sifat ini justru yang bisa membuat anak menjadi orang yang tidak membosankan.
Selamat mencoba, bu! Jadi, jangan lupa untuk meberikan jeda pada kita ya bu kalau dirasa sudah jenuh sehingga interaksi kepada anak jadi kurang optimal. Ingat bahwa itu merupakan bentuk self-love juga kepada diri sendiri dan self-love isn’t selfish hehe