Berbisnis Online di Bidang Kebutuhan Ibu dan Anak Bersama Ibu Widya Susanti Founder @littlebije

Halo Ibu!
Sedang merintis bisnis online khususnya di bidang baby shop? Masih banyak pertanyaan yang bikin penasaran?

Tanyakan semua di live chat Rumii bersama Founder dari @littlebije yuk! Ibu @Widyasus akan menjawab semua pertanyaan Buibu semuaaa!

Pasang reminder ya bu! Kamis 1 Oktober 2020 di www.rumii.ibupunyamimpi.org. Sampai ketemu Buibuuu! :smiling_face_with_three_hearts:

3 Likes

Hai bu @Widyasus
Perkenalkan saya Devi dari Bali. Kebetulan saya ada bisnis online buku2 edukatif di instagram.
Mau tanya untuk penjualan produk2 dari Littlebije apakah lebih banyak di marketplace?
Bagaimana kiat2 berjualan di marketplace agar tidak terkena perang harga. Karena biasanya setelah mau pesan di marketplace kita ditawarkan lagi harga yg lebih murah dr toko lain di marketplace tersebut.

Terima kasih :pray::slight_smile:

3 Likes

Hai ibu @Widyasus begitu banyak sekali bisnis dibidang keperluan ibu dan bayi, apa sih kiat atau tips untuk terus bertahan ditengah persaingan semakin maraknya bisnis dibidang ini.

Bagaimana awal menjaring target market yang ibu lakukan dalam bisnis ini?

1 Like

Haiiii Ibu @narschika aku mau tanya dong bu…

Hai Ibu Widya, salam kenal.

  1. Bu, aku lihat Littlebije ini kuat sekali ya brand positioningnya. Gimana ya bu supaya brand positioning jualan produk anak lebih kuat & masuk ke target market? Apa ini nanti yang menentukan juga bagaimana social media,pemilihan produk, dll? :slight_smile:

  2. Kalau boleh tau selama menjalankan little bije sampai sekarang ibu sudah punya berapa tim? Lalu, human resource apa sih bu yang betul2 di butuhkan ketika menjalankan bisnis ini?

Terima kasih Ibu Cika & Ibu Widya :pray:t2::slight_smile:

1 Like

Bagus sekali ini pertanyaannya Bu.
Insya Allah nanti malam di jawab oleh bu @Widyasus ya bu. Stay tune :grin:

Wah menarik pertanyaannya bu devi @niputudevi & bu rizqif @Loveliest. Nanti malam dijawab oleh bu @Widyasus yaa~

1 Like

Btw saya mau tanya juga nih bu, bole ga si bu @Fathya @marisa? Pdhl saya yg nge host hahaha. Nama saya Chika, Bu.

Jadi gini, littlebije kan seperti kurasi produk kebutuhan ibu & bayi ya bu, kira2 awal merintis tuh ibu @Widyasus jadi reseller dulu kah utk ngumpulin produknya atau gmn sih perjalanan littlebije sampe besar spt skrg? Apa sih bedanya dgn baby shop lainnya, Bu?

Nah kalo emg reselling, apakah ibu lgsg official dari brandnya atau diarahkan ke distributor brand tsb? Dan kalo kerjasama dgn brand, bagaimana tuh ngeyakinin brand utk mau kerjasama saat lagi awal merintis usaha?

Dan gimana tips & triknya utk ibu2 yg mau bikin semacam kurasi produk tp terkendala dengan modal?

Duuh panjang ya pertanyaan saya hahaha. Makasih buu. Sampai ketemu nanti malam @Widyasus

2 Likes

Hi ibu2, mari merapaat karena diskusi sama bu widya 15 menit lagi dimulaii~

1 Like

Halo halo Ibu2,
apa kabarnya?
Salam kenal saya Widya
Terima kasih untuk kesempatannya malam ini boleh belajar bersama di Rumii, semoga kita sama2 bisa sharing ya
Thankyou mba @narschika , mba @Fathya buat kesempatan hari ini

1 Like

Pertanyaan sudah terwakilkan…aku segera menyimak Bu :innocent::innocent::innocent:

1 Like

Karena bu @Widyasus sudah online, marilah kita persilakan bu widya utk langsung jawab pertanyaan yg sudah ada di sini. Silakan buu

1 Like

Halo Bu Devi
Terima kasih pertanyaannya
LittleBije saat ini ada di Instagram sebagai platform untuk “showcase” dan branding, untuk web pribadi (sedang upgrading) , selain itu Bije juga berjualan via grup Whatsapp , grup Line, dan untuk penjualan secara langsung ke customer baru lebih banyak via marketplace.

Memang saat ini perang harga selalu jadi tantangan untuk penjual, bukan hanya untuk penjual baru, bahkan untuk penjual2 yang sudah lebih lama jualan juga sama terkena imbas persaingan harga ini.
Apalagi di beberapa platform, mudah sekali ditemukan seller dari luar negeri yang bisa transaksi langsung dengan pembeli di Indonesia dengan harga yang super rendah.

Cara yang saya lakukan untuk mengatasinya :

  1. Gunakan gambar yang unik! Jangan gambar yang pasaran dan comot di Google untuk items yang banyak dijual, masukkan foto2 review tentang produk tersebut untuk menarik kepercayaan dari customer baru
  2. Sediakan promo yang menarik.
    Semisal dengan produk bundling , program cashback, voucher belanja.
  3. Sediakan varian harga
    Dalam kasus berjualan buku , misalkan : untuk buku dengan judul yang sama tapi ada varian soft cover, hard cover, ini dijadikan dalam 1 listing produk tapi beda varian. Jadi calon pembeli tetap bisa melihat ada perbedaan harga yang lebih hemat
  4. Apabila ada budget, iklankan di platform marketplace tersebut.
    Iklan belum tentu harus berbayar. Terkadang ada promo di waktu2 tertentu, selalu cek notifikasi dari marketplace tersebut
  5. Perbanyak konten (review buku) via Instagram, dan diberikan link pembelian yang langsung menuju ke listing produk
  6. Jangan terjebak dengan harga rendah. Apabila seller lain berjualan dengan harga rendah, bukan berarti kita juga harus menjual dengan harga rendah juga.
    Berikan nilai plus dari toko kita.
    Pembeli berkualitas dan yang akan menjadi loyal customer adalah pembeli yang sudah merasakan benefit membeli dari toko kita
3 Likes

Halo Bu @Loveliest
Betul sekali Bu, di bidang apapun, persaingan memang makin menarik ya.
Kiat dan tips dari saya untuk bertahan di tengah persaingan, hmm, dari saya pribadi, saya tidak berpikir bahwa ini adalah tempat untuk bersaing ataupun bertahan.
Saya menjalani bisnis online ini sebagai tempat saya refreshing dan mengeksplore hobi saya…
Rutinitas sehari-hari saya masih kantoran di sebuah lembaga keuangan.

Saya menjalani bisnis online ini awalnya di tahun 2009, saat itu saya kesulitan untuk mencari barang baby secara online (tentu beda dengan kondisi sekarang, sudah sangat mudah ya)
Nah dari hobi belanja, cari barang dari satu suplier ke suplier lain, kemudian saya salurkan untuk usaha online ini.

Bagaimana menjaring target market awal?
Beritahukan pada lingkar pertemanan, saudara dulu bahwa kita memulai bisnis ini.
Post di instagram, post di WA status.
Cari tahu, produk Mom & Baby apa yang sedang hits.
Jangan bosan untuk update barang yang berbeda, jangan lelah kalau belum ada respon.
Terus lakukan, sambil review hasilnya. Kita perlu untuk berani dan rajin mencoba cara baru, melihat hasil kalau semisal dipost di jam segini hasilnya gimana ya. Karena beda waktu post, bisa jadi beda hasil respon.

Banyak-banyak cari referensi suplier produk Mom & Baby ini.
Jadi saat ada teman / saudara yang cari barang A, kita sudah siap dengan suplier yang punya barang.
Start small, lakukan dropship. Banyak sekali suplier yang menyediakan jasa dropship.
Dengan berjalannya waktu, kita akan tahu seperti apa pasar yang kita bentuk dan bisa makin kita kembangkan. Kita bisa mulai punya stock barang sendiri.

2 Likes

Wah bener2 aplikatif nih bu ilmu dari bu @Widyasus karena perang harga di marketplace ga bisa dihindari, jd pinter2 kita sbg seller utk membuat strategi2 marketing dan sales. Semoga menjawab pertanyaan bu devi yaa @niputudevi

1 Like

Halo Bu @Devin, salam kenal…

  1. Awalnya LittleBije hanya merupakan babyshop saja, karena di tahun 2009, saya belum ada bayangan sama sekali bahwa hobi saya ini akan berkembang hingga saat ini.
    Saat ini LittleBije bukan hanya memposisikan sebagai baby shop saja, tapi lebih ke family store, di mana Bije membuka pasar lebih luas lagi, jadi bukan hanya untuk baby saja, tapi juga untuk kebutuhan seluruh keluarga.
    Untuk masuk ke target market, saat ini saya banyak disuport oleh pelanggan-pelanggan lama, yang memberikan review yang baik dan juga dari para mama influencer.
    Untuk pemilihan social media, kita harus berani mencoba hal baru Bu
    Dulu awalnya saya di Facebook saja, tapi waktu itu FB saya ter ban, karena tidak boleh menggunakan akun FB pribadi untuk jualan (wajib ganti ke FB Page) jadi saya “terpaksa” buka akun Instagram. Tapi syukurlah, ternyata itu adalah pilihan yang tepat
    Jadi jangan takut untuk eksplore platform socmed yang baru ya :smiley:

  2. Saat ini team LittleBije ada 6 orang : admin, packer, designer grafis.
    Yang dibutuhkan adalah team yang solid.
    Untuk awal, tidak perlu banyak orang dalam team.
    Tahun 2009 pun saya memulainya sendirian, meluangkan waktu post atau balas chat saat anak sedang tidur. Seiring berkembangnya usaha dan untuk mempercepat respon, baru kita ekspansi dengan menambah anggota team

3 Likes

Wah ini bener2 harus tough juga ya bu dalam segala situasi saat mulai merintis bisnis dan mindset harus selalu positif juga ga malu posting2 terus ya :wink: Semoga pertanyaannya terjawab ya bu @Loveliest

1 Like

Awal merintis LittleBije, karena hobi belanja Bu @narschika :smile:
Nah tapi kalau belanja terus kan jadinya boros ya… Mulailah saya berpikir bagaimana bisa belanja tanpa sampai dimarahin suami kan. Ha ha ha
Nah jadilah saya mencari barang-barang kebutuhan bayi yang bagus dari suplier yang harganya terbaik.
Waktu awal pun saya juga memulai dari dropshipping, ini sangat membantu untuk kita yang baru memulai usaha.
Dengan tanpa modal, kita bisa mulai membentuk pasar, sambil mengumpulkan modal untuk mulai punya stock barang sendiri.

Di awal berjualan, justru saya lebih banyak dropshipping ke toko offline dan toko online yang punya barang lengkap.
Dengan pertimbangan, apabila calon customer saya membutuhkan lebih dari 1 macam barang, saya bisa langsung order dari 1 toko saja.
Jadi customer pun tidak kena dobel ongkir.

Nah apabila kita sudah semakin berkembang, punya lebih banyak stock barang sendiri. Kita bisa mulai ambil dari distributor brand, karena tentunya margin yang kita peroleh akan lebih besar, dibandingkan kalau kita dropshipping.

Untuk pemilik brand, biasanya mereka akan memberikan minimal kuantiti pembelian. Apabila kita bisa memenuhi kuantiti tersebut, tentu dengan senang hati pemilik brand akan bekerja sama dengan kita.

Tips & Trik untuk pemilihan produk apabila terkendala dengan modal?
Buat sistem pre order.
Sekarang banyak sekali teman-teman seller yang sangat kreatif dalam berjualan.
Jadi mereka bersama-sama membentuk komunitas untuk “gerudukan”
Istilah gerudukan ini maksudnya mereka bersama-sama membeli suatu produk yang ada minimal kuantiti, untuk mendapatkan harga terbaik.
semisal kalau membeli produk A 50pc, harganya 50rb , tapi kalau belinya 100pc, harganya bisa jadi 40rb.
Nah sesama seller, saling berbagi kuantiti untuk bisa mencapai jumlah 100pc ini, agar bisa mendapatkan margin lebih besar

3 Likes

Makasi bu @Widyasus sangat membantu :slight_smile:,
Untuk grup line dan grup whatssup itu bagaimana ya bu sistemnya?
Apakah hanya produk, atau ada edukasi agar mereka mau masuk grup? Atau ada harga spesial jika masuk grup?

Terima kasih bu :pray:
Dan terima kasih bu @narschika moderator kece hari ini :pray:

2 Likes

Wah memang sudah melebarkan sayap ya bu, saya liat jg sudah jual home appliances juga. Jadi emang harus berani nyoba dan eksplore ya bu. Trial & error perlu juga utk dijadikan pengalaman dalam berbisnis. Semoga terjawab ya bu @Devin :slight_smile:

1 Like

Biasanya saya akan open grup WA atau Line untuk member baru apabila ada event atau sedang ada banyak barang baru bu @niputudevi
Jadi saya tidak open setiap waktu

Untuk grup Line LittleBije saat ini sudah berusia hampir 5 tahun dan member-membernya juga kebanyakan masih member lama, yang sudah jadi langganan dari anaknya baru lahir, sampai sekarang sudah sekolah :smile:
Prinsip saya di saat saya membuka grup baru, jadikan grup tersebut sebagai rumah untuk sharing, untuk Ibu2 banyak berbagi informasi yang bermanfaat.

Saya memberikan kesempatan buat Ibu2 untuk menawarkan dagangannya di setiap hari Minggu di grup, saya juga membolehkan Ibu2 untuk ngobrol di grup.
Karena ada juga ternyata, seller yang saklek, grup nya hanya boleh untuk posting dagangan dia, ngga boleh bahas yang lain-lain. Itu kebijakan masing2 toko ya :smile:
Kalau saya lebih nyaman dengan apa yang saya lakukan seperti ini.
Saya merasa dengan memberikan manfaat lebih kepada member grup, maka kita bisa mempunyai komunitas yang berkualitas dan jangka panjang

4 Likes