Halo Ibupreneur,
Menjalani bulan kedua 2021, apakah Ibu sudah punya strategi untuk membesarkan bisnisnya? Mungkin cerita sukses di bawah ini bisa menginspirasi.
Jika Ibu sedang menyusun rencana content untuk social media bisnismu, bagaimana jika “menjahitnya” menjadi satu seri yang berurutan dalam sebuah kampanye? Ya, kampanye adalah bagian dari strategi marketing untuk mempromosikan aspek tertentu dari bisnis.
Dengan kampanye, brand bisa mengintegrasikan setiap aksi pemasaran untuk “berbicara” satu hal yang sama, jadi bisa lebih BERDAMPAK buat pelanggan/calon pelanggan.
Saya masih ingat, beberapa tahun lalu menonton sebuah video yang meninggalkan kesan cukup kuat bagi saya. Video ini ternyata adalah satu dari beberapa seri video dari Under Armour, sebuah sports brand yang pada 2014 memulai kampanyenya “I WILL WHAT I WANT”. Ibu bisa menontonnya kembali di youtube dengan mengetik kata kunci tersebut. Favorit saya adalah video oleh Gisele Bundchen dan Misty Copeland.
Bagaimana perasaan Ibu setelah menontonnya?
Banyak perempuan terus dibayangi keraguan untuk mewujudkan mimpi mereka. Alih-alih menguburnya, para perempuan kuat tetap konsisten dan membuktikan dirinya BISA!
Seri video dari kampanye Under Armour itu ditonton lebih dari 13 juta orang di Youtube dan website resminya. Selain sukses memicu percakapan secara global, strategi mereka pun berdampak sangat positif terhadap penjualan global, bahkan mampu menyalip brand besar lainnya.
Dari Indonesia, ada juga nih salah satu brand yang terkenal dengan produk sabun cuci piringnya. Sejak 2017 konsisten dengan kampanye #Ibubersinar. Hayo, ada yang tahu brand apa ini?
Brand ini memahami kalau banyak Ibu yang “tenggelam” dengan setumpuk pekerjaan rumah, jadi tidak ada waktu untuk mengerjakan hal lain terkait dengan mimpi pribadi Ibu. Nah, sebuah sabun cuci yang handal bisa bantu menghemat waktu, sehingga Ibu bisa punya waktu lebih untuk mewujudkan mimpinya.
Terdengar akrab? Wah, ini relate banget dengan situasi saya. Kudos buat tim riset dan marketingnya!
“Brand-brand yang mengusung misi sosial dan lingkungan, yang disebut sebagai sustainable living brand, tercatat mengalami pertumbuhan sangat signifikan,” Hemant Bakshi - Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (2017)*.
Tentu dibalik brand besar ada tim profesional yang dipersenjatai dengan biaya marketing yang bombastis. Eh tapi kompetitor mereka pun punya anggaran yang hampir sama lho, namun mereka tetap bisa stand out among the noise karena membawa pesan yang kuat dan relevan sekali dengan target mereka.
Menarik ya! Bisa kita aplikasikan ke bisnis UKM kita juga loh.
Saya melihat banyak Ibupreneur disini yang begitu passionate terhadap bisnisnya, tujuan bisnispun lebih dari materi, tapi juga membawa perubahan baik bagi orang sekitar dan lingkungan. Seperti salah satu Ibu yang punya bisnis busy book berbahan flanel sambil memberdayakan para Ibu sekitar yang menjadi mitra bisnisnya.
Kalau cerita brand Ibu apa? Siapa tahu disini kita bisa menemukan sesama Ibu yang punya “frekuensi” sama dan bisa berkolaborasi dari hati.
sumber:
*https://mix.co.id/marcomm/brand-insight/marketing-strategy/mengapa-penjualan-unilever-masih-tumbuh-37-hingga-q3-2017/
https://www.impactstories.com/blog/2019/09/case-study-under-armours-i-will-what-i-want-campaign/
Foto: Youtube dan Canva