Story Telling, Cara Ampuh Membuat Brandmu Menonjol

Hai Ibupreneur,

Gimana hari pertama Ramadhan nih? Semoga kita selalu sehat dan tetap semangat mengejar mimpi yah di bulan penuh berkah ini.

Sambil puasa, check list harian pun tetap berjalan seperti biasa. Hari ini salah satu yang saya kerjakan adalah diskusi dengan Desainer Grafis untuk konsultasi agar brand identity lebih terlihat profesional. Walaupun masih CEO merangkap mimin, tapi saya percaya dengan eksekusi brand secara visual yang lebih rapi dan relevan bisa meningkatkan kepercayaan (calon) pelanggan.

Eh tapi aktivitas branding bukan cuma dimensi visual seperti logo, typography dan images saja loh. Sekece apapun brand yang Ibupreneur miliki, tapi kalau tidak bisa membuat customers merasa terhubung dengan brand mu maka aktivitas marketing selanjutnya akan membutuhkan lebih banyak resources (biaya, waktu, dan tenaga).

Coba deh kita tempatkan diri sebagai customers yang setiap hari dibanjiri iklan dan pesan dari berbagai brand. Seperti yang pernah saya ulas di post [“Biarkan Bisnismu Bercerita”].(Biarkan Bisnismu Bercerita).

Mereka semua berebut perhatian kita, tapi brand mana yang berhasil kita ingat? Biasanya brand yang memilki kedekatan dengan hati kita, mampu menarik emosi pelanggan.

“Wiiiih susah banget, bikin konten buat Instagram aja udah ngos ngosan kaya kejar tayang sinetron, apalagi sekarang mesti bikin cerita-cerita yang menarik emosi.”

Wah kalau inget jeritan hati seperti ini udah keburu demotivasi memang, tapi kemudian saya suka teringat kembali apa yang dikatakan Desy Bachir - Digital Marketing Expert yang bilang kalau brand yang sudah kita kenal itu membutuhkan waktu tahunan, dekade untuk sampai pada titiknya saat ini. Jadi, ya wajar kalau di tahap awal kita masih merasa belum mendapatkan hasil yang optimal.

Desy sendiri seorang Ibupreneur loh, selepas resign dari Unilever dengan posisi terakhir sebagai Country Media Manager, kini Ia memiliki beberapa bisnis, salah satunya bergerak di bidang Marketing & Advertising Agency. Selama lebih dari 15 tahun berpengalaman di bidang tersebut, dalam sebuah video, Desy berbagi dua kunci utama agar brand start up kita bisa sukses, yaitu (1) Berani bereksperimen, dan (2) Sabar.

Tips di atas relevan untuk berbagai skala bisnismu, apalagi kini digital channel memungkinkan kita menjangkau lebih banyak orang dan melakukan lebih banyak inisiatif (eksperimen, selling, research) dengan biaya yang lebih efisien. Nah, jika digital channel adalah alat, maka story telling lah yang membuat kamu punya “soul” dan bisa menonjol diantara banyak brand lainnya.

Duh ngobrolin tentang digital marketing itu memang dinamis banget, penuh tantangan tapi lebih buanyak lagi peluangnya. Seperti apa ya praktek yang paling cocok buat kita para Ibupreneur yang masih memulai bisnis, sambil berbagi peran dengan mengasuh anak dan mengurus rumah?

Senangnya ketika tahu di Fempi 2021 nanti akan ada Desy Bachir sebagai salah satu pembicara. Yeay! ada kesempatan buat belajar langsung tentang story telling dan digital marketing ke narasumber yang juga seorang Ibupreneur, jadi tahu betul bagaimana tantangan yang kita hadapi setiap hari.

Bagi para pejuang bisnis, digital marketing itu tidak bisa terpisahkan. Walau resource kita terbatas, ternyata ada cara cerdik yang bisa membuat brand kita stand out dibanding brand lain, yukkkk belajar bareng di Fempi 2021 :star_struck:

*Ibupreneur bisa cek informasinya disini dan beli tiketnya disini. Member RUMII dapet harga special loh hihihi…

2 Likes