Hi Bu Devin di Depok,
Create brand story itu didasarkan dengan rumus diatas yang saya sudah berikan.
Saya ulang kembali di page Ibu ya.
1. ADDICTION BEFORE ADOPTION
Stepnya saya jelaskan kembali ya Bu.
Pertama kita harus bisa menuliskan:
- Kehebatan dari brand/produk kita
- Kita harus tahu apa yang dibutuhkan oleh customer kita. Customer dalam hal ini adalah paling tidak teman-teman yang ada disekitar kita.
- Kita harus juga paham siapa saja kompetitor kita dan apa yang sudah mereka tawarkan.
Tulisan 3 hal tersebut. Check satu-persatu, nanti setelah dituliskan, cari perpotongan antara.
- Konsumen kita butuh
- Itu juga salah satu kebutuhan konsumen
- Belum dilakukan oleh kompetitor lain
Fokus menjual produk/brand kita di 1 pesan kunci itu.
Karena berarti belum ada yang menyediakan dipasaran.
Terlalu banyak pesan dari 1 produk itu bisa jadi membuat customer bingung.
Pilih 1 saja pesan kunci untuk menjadi cara kita menjual produk/brand kita.
UNIFYING STORIES
Saat Ibu sudah menemukan 1 pesan kunci yang menjadi irisan.
Kita cari tahu tentang “kalimat yang mengandung emosi” untuk menggugah customer atau calon customer kita.
Saya berikan sebuah contoh yang sudah umum ya Ibu-Ibu.
Case Study
Kita semua pasti tahu tentang produk/brand TEH SARIWANGI
Ada berapa banyak teh yang dijual di Indonesia?
Pasti banyak sekali. Yang membuat mereka laku terjual dengan mudah selain memang ada dimana-mana tapi bagaimana mereka bisa membuat story dari produk/brand tersebut.
1 pesan kunci yang mereka sudah analisa mereka mengetahui bahwa semua orang di Indonesia itu minum teh dan teh itu selalu hadir di acara keluarga ngobrol yang melibatkan siapapun termasuk keluarga dan Teh Sariwangi tahu betul bahwa tidak ada kompetitor yang mengangkat story tersebut.
Maka kampanye mereka berjudul “Mari Bicara”, dengan Teh Sariwangi, pembicaraan menjadi lebih enak.
Karena pada akhirnya, pembeli/customer tidak selalu membeli barang hanya karena fungsinya. Tapi karena hal yang berelasi, dari sebuah cerita maka keajaiban akan terjadi.
Seperti quote dibawah ini.
BEING SUSTAIN YET ORIGINAL
Masa kampanye sebuah brand/produk sampai kampanye itu bisa benar-benar diterima oleh consumer itu minimal sekali 3bulan. Itu baru fase diterima. Sampai akhirnya mereka benar-benar menerima dan bisa memilih butuh waktu yang lebih lama. Tapi paling tidak story ini harus divalidasi kembali setiap tahun.
Jadi, kalau messagenya sama dan dipakai bertahun-tahun nanti ketinggalan jaman. Daur kembali brand story produk/brand kita setiap tahunnya.