HALOO BUIBUUU 
Seneng banget akutu, tiap ikutan kelas IPM suka banyak ketemu temen baru yang tentunya pada kece dan menginsirasi akuuuu. Salam kenal yaa Buu
aku Andaruni (IG: @andarunitrina) biasanya dipanggi Bu Uni di sini (di IPM). Aku udah suka ikutan kelas IPM sejak Oktober 2020 kalo ga salah, aku juga salah satu penerima beasiswa IPM batch 4. Btw aku ini mojang bandung ya, bukan orang padang, Uni itu dari andarUNI bukan uni as teteh
(maaf intermezzo dulu).
Kalau dari menjawab pertanyaan āapa yang bikin bangkit ketika ingin berhentiā , yang kuingat adalah momen ketika aku kembali online setelah terpaksa vakum berkarya & off socmed kemarin ini. Saat itu (kembalinya aku ke instagram) ternyata beberapa followers (yang bahkan beliau hanyalah teman online, tidak ada kedekatan personal) menyadari keabsenan aku dan menyapaku untuk menyemangati dan bilang kalau ia menunggu aku berkarya lagi
itulah hal yang awalnya aku rasa sangat membuat aku terpacu untuk kembali berkarya , karena ternyata ada mereka yang menunggu sharing dan karyaku. Sudah ada bukti bahwa hasil dari kontenku at least bermanfaat untuk segelintir orang.
Namun hal itu adalah faktor eksternal . Aku pikir jika kita mau alasan yang benar-benar kuat (strong why) harusnya datangnya dari dalam diri kita (faktor internal) agar kita tidak bergantung pada orang lain dalam berkarya.
Pemikiranku ini juga dikuatkan oleh Bu Mila yang ketika aku bertanya tentang apakah why-nya boleh dari faktor external? Bu Mila mengencourage untuk menggali lagi strong why yang sebenarnya muncul dari dalam diri kita. Ternyata setelah aku mengingat kembali, saat sedang vakum pun aku tetap mendokumentasikan hal-hal (yang at least menurutku) menarik yang biasanya kemudian aku up menjadi konten, namun memang hanya tersimpan di memori hp saja, tidak (belum) aku olah untuk menjadi konten yang proper. Dan setelah bercermin kembali pun memang sudah sejak 2015 saat aku mulai membuat konten review itu adalah karena kesenangan & keinginanku untuk support bisnis teman dan bangga saat menggunakan produk lokal. Hal yang sama juga saat aku berbagi cerita mengenai motherhood journeyku, tujuanku selain curcol, juga adalah untuk membagikan pengalamanku yang mungkin somehow bisa mencerahkan atau bahkan bermanfaat bagi ibu atau orangtua lain di luar sana yang sedang mengalami hal yang serupa denganku, atau setidaknya membuat kita merasa ada teman senasib sepenanggungan. Intinya, sama seperti Ibu Mila, aku ingin karyaku bisa menjadi amalan ilmu yang bermanfaat , dan aku akan mengikuti jejak Bu Mila untuk berdoa agar Allah selalu meluruskan niatku untuk berbagi ini.
Niche yang kupilih adalah Motherhood Lifestyle , specifically Ibu-Ibu yang berusaha berdaya dari rumah .
Ibu-ibu yang riweuh sama urusan domestik tapi tetap ingin belajar dan berkarya, dan tetap berusaha tampil cantik dengan skincare dan makeup lokal meski di rumah aja dengan segala keriweuhannya. Aku juga ingin tetap menampilkan citra diriku yang sudah sejak 2010 punya hobby fotografi dan hopefully kedepannya bisa sharing tentang gimana cara Ibu-ibu riweuh di rumah kalo motret biar tetep keliatan (lumayan) kece. And last but not least, aku juga ingin mendokumentasikan prosesku yang saat ini sedang belajar untuk hidup lebih berkesadaran terutama akan dampak terhadap lingkungan, dan juga ingin mendapatkan insight dari teman-teman onlineku karena kalau kita berbagi, kita akan tau siapa yang sefrekuensi dan jadi bisa punya teman diskusi.
Bismillah⦠semangattt buibuuu. #IBUPASTIBISA