Takut Kompetisi? Menjadi Ibupreneur yang Berani!

halo mbak cempaka! terima kasih atas materi slidenya. pas baca aku kayak lagi dicolek-colek, karena ini lagi kurasakan sekali takut dengan kompetisi yang ada

Mau tanya sih aku bu, gimana ya mengalahkan rasa minder dan takut dengan kompetitor? kadang ngerasa sudah ketinggalan tapi ingin maju juga. Bagaimana ya bu supaya lebih PD dengan bisnis sendiri…

Bu menurut ibu apakah skarang waktu yg tepat bu untuk buka offline store?karena jujur aku agak takut sama persaingan online…

Halo bu, mau tanya idenya datang darimana sih bikin piyama unik sekali hihihi…

1 Like

Hi Bu @marisa terima kasih sekali sudah menjadi pelanggan SARE/ studio dari awal. Dan betul Marisa, adalah salah satu produk best seller kami.

  1. Kita pakai aplikasi berbayar namanya Basecamp bu. Di aplikasi itu kita bisa chat, melakukan project management, to -do list, sync calendar juga.
  2. Bukan diganti, tapi saat Covid yang tidak pasti seperti ini, kita semakin berpegang pada data. Jadi kita hanya produksi jenis barang dengan stok yang pasti laku. Hal-halnya yang sifatnya ‘inovasi’ tetap kita lakukan namun tidak jadi prioritas.
  3. Ada dua ya. Satu :selalu berpegang pada Laporan Keuangan. Karena sekarang, cash is God not just king. Jadi harus tahu posisi keuangan kita laba, rugi atau stagnan. Pun harus tahu, rugi atau laba berapa. Dua: berpegang juga dengan data, misalnya data penjualan. Jadi prioritaskan produk yang memang fast selling.
1 Like

Tips yang menarik banget ini…untuk manjawab pertanyaan dari bu @Neyla :smiling_face_with_three_hearts: la

Hi Bu @KarinaAsri bisa jadi ibu minder karena dua alasan:

  1. Ibu belum terlalu memahami bidang usaha yang ibu geluti jadi setiap kompetisi langsung bikin takut.
  2. Ibu belum 100% terjun menjalani bisnis yang Ibu buat. Memang menghadapi kompetisi ini benar-benar butuh dedikasi karena kreativitas dan daya juang itu seperti diperas terus menerus. Ibaratnya seperti perang, harus alert terus menghadapi musuh yang bisa kapan pun menyerang.

Kalau boleh tahu usahanya apa bu?

1 Like

Hi Bu @Monalisa boleh tahu usahanya apa?

Dari report dan artikel bisnis yang banyak saya baca, offline store tetap menjadi primadona, namun justru sekarang lokasi yang dipilih adalah lokasi perumahan, bukan lagi di pusat bisnis atau pusat perbelanjaan.

Ini bu alasannya @kirana90 :blush:

Ada pertanyaan lagi dari Bu @Fathya bu @casriani

1 Like

Bu @casriani
Ternyata bisnis Bu @Monalisa adalah makanan… dan ada pertanyaan lagi

1 Like

Bisnis ku makanan menjual spt siomay, pempek, dan bbrp frozen food… Dan sudah banyak bgt dong kompetitornya pasti. Apalagi bbrp tmnku bisnis nya sama dgn aku. gmn ya buuu nyikapinnya? Makasii…

1 Like

Makasii bu deviii, keren bgt malam ini…

oh… i see bu, terima kasih banyak pencerahannya! :smile:

Hi Ibu @Fathya

  1. Kolaborasi itu penting sekali dalam bisnis karena bisa memperluas market karena ikut menggapai market kolaboratornya. Produk juga lebih segar, lebih seru dan bervariasi. Sebagai ajang untuk belajar bisnis dari partner kolaboratornya.
  2. Pilih yang visi dan misi sejalan dengan brand/usaha yang kita miliki. Lalu pastikan juga mereka punya work ethic dan sepak terjang yang baik supaya saat kolaborasi berjalan, tidak ada pihak yang dirugikan.
  3. Di saat seperti sekarang, hal ini justru sangat baik. Karena relevan dengan kondisi sekarang yang sedang sulit. Dan justru ini akan meningkatkan brand value Burger King karena customer menjadi simpati ke mereka.
3 Likes

Nah berarti sekarang Ibu @Monalisa cek dulu, apa yang menjadi Competitive Advantage atau yang menjadikan produk Ibu lebih baik dari kompetitor. Pastikan Competitve Advantage dari produk2 ibu lebih banyak dan lebih kuat dari kompetitor. Semakin jauh jurang pemisah dengan kompetitor, semakin maju usaha Ibu. Nah offline store ini bisa dijadikan Competitive Advantage tambahan. Misalnya yang lain jualan online, sedangkan Ibu offline juga, berarti ibu sudah satu langkah di depan para kompetitor.

1 Like

Tapi dihitung juga cost buka toko offline nya jangan sampai membebani cash flow ya. Karena Competitive Advantage bisa dibuat dari banyak hal. Ingat prinsip 7P in marketing: Price (harga), Place (tempat menjual, tempat produksi), Product (produk yang dijual),Promotion (Langkah2 promosi, diskon, cara mengiklankan), People (pemilik, pekerja), Physical Evidence (packaging, online/ offline experience), Process (riset& desain, IT). Semua elemen itu dipilih untuk membedakan kita dengan kompetitor.

1 Like

bisa dijawab ni bu usahanya bidang apa @KarinaAsri siapa tau ada masukan dari bu @casriani untuk bisnisnya :smile:

Banyak ya bu ternyata yang bisa kita unggulkan jadikan Competitive Advantage…
Apakah ini boleh lebih dari 1 hal bu?

Makin banyak, makin bagus. Namun harus konsisten ya. Misalnya harga murah menjadi CA kita, ya harus murah terus. Jadi kalau membuat produk baru, pastikan harganya masuk dalam koridor ‘murah’