Takut Kompetisi? Menjadi Ibupreneur yang Berani!

Buu bagus banget ppt nyaa @casriani aku sedang menyimak dengan baik :heart_eyes:
Bu devi @niputudevi keren bangeett

1 Like

Terima kasih bu @narschika sudah bergabung… iya bu bisa disimak nih pertanyaan dan sudah dijawab tadi oleh bu @casriani

1 Like

Seru bacain semua tanya jawabnya. Insightful sekaliii :heart_eyes: maaf telat gabungnya hehe

1 Like

Iya bu berarti harus konsisten ya bu…agar target market kita selalu memilih produk/jasa kita

Ibu2 yang lain ada pertanyaan lagi ?
Karena ga terasa 5 menit lagi sesi live chat kita bersama bu @casriani akan berakhir

Suka bgt buuu sama jawaban2 Ibu Cempaka, terima kasih ya buuu :pray:t2:

2 Likes

Baiklah jika tidak ada pertanyaan, sesi live chat hari ini akan ditutup ya ibu ibu…

Terima kasih bu @casriani sudah meluangkan waktunya untuk sharing bersama kami malam ini…
Terima kasih ibu-ibu semua yang sudah bergabung malam ini, kita dapat ilmu yang bermanfaat banget untuk mengembangkan bisnis kita malam ini dari bu @casriani

Selamat malam semuanya…

2 Likes

Terima kasih juga bu devi :heart_eyes:

Terima kasih Ibu Punya Mimpi telah mengundang saya. Sukses ya bisnisnya Ibu-ibu. Pantang menyerah dan dinikmati saja semua prosesnya.

Selamat malam.

2 Likes

Halo ibu semua, berikut resume dari Live Chat bersama ibu @casriani, co founder Sare Studio

  1. Alasan bu Cempaka Asriani berani memilih bisnis piyama yang saat itu belum ternd
  • Pengalaman 10tahun+ jadi fashion editor di Femina membuat Bu Cempaka menyadari bahwa tren fashion itu selalu berulang. Jadi seperti ada kegelisahan dan kebosanan karena melihat baju kok ya itu-itu saja. Sehingga ingin membuat brand sendiri, tapi saya pilih jenis produk yang lebih mengedepankan fungsi dari estetika. Salah satu produk yang seperti itu adalah: piyama.
  • Sepulangnya kuliah dari S2 di UK, tidak seperti di sana yang opsi brand lokal untuk baju tidur yang banyak, di Indonesia, belum ada brand lokal yang khusus menggarap baju rumah/baju tidur (minim competitor)
  • Bu Cempaka pribadi memang suka koleksi baju tidur
  1. Dalam pemilihan motif dari Produk Sare Studio, mereka memiliki beberapa tahapan :
  • Pertama, kita sendiri langganan trend report bernama WGSN. Jadi WGSN akan melansir proyeksi tren ke depannya dilihat dari tren global.
  • Lihat trend report itu untuk warna dan arahan motif,
  • Membuat ulang motif dan disesuaikan dengan preferensi customer kita. Terutama warna, kita tak hanya melihat apa yang akan menjadi tren, namun juga warna-warna apa yang menjadi best-seller di SARE/ studio sendiri.
  1. Untuk produktivitas dengan team , Sare studio menggunakan aplikasi berbayar namanya Basecamp bu. Di aplikasi itu kita bisa chat, melakukan project management, to -do list, sync calendar juga.

  2. Tips untuk para ibu yang belum berani memulai usaha

  • Mulai dengan riset pasar
  • Setelah riset pasar, dari situ Ibu cari apa yang peluangnya paling besar dan pilih juga bidang usaha yang paling ibu sukai.
  • Beranikan diri. Sejujurnya bikin bisnis itu memang upaya nekat yang terukur Jadi harus mulai dulu saja, tapi tetap dihitung kemungkinan untung dan ruginya.
  • Tidak usah tunggu sampai produk “sempurna” sambil jalan, nanti cari feedback dari customer dan sarana kritik tersebut di aplikasikan ke produk Ibu supaya makin lama makin bagus
  1. Kolaborasi dalam bisnis itu sangat penting karena bisa memperluas market karena ikut menggapai market kolaboratornya. Produk juga lebih segar, lebih seru dan bervariasi. Sebagai ajang untuk belajar bisnis dari partner kolaboratornya.
    Dalam memilih partner kolaborasi pilih yang visi dan misi sejalan dengan brand/usaha yang kita miliki. Lalu pastikan juga mereka punya work ethic dan sepak terjang yang baik supaya saat kolaborasi berjalan, tidak ada pihak yang dirugikan.

  2. Takut pada competitor atau minder dengan bisnis kita karena dua alasan:

  • Ibu belum terlalu memahami bidang usaha yang ibu geluti jadi setiap kompetisi langsung bikin takut.
  • Ibu belum 100% terjun menjalani bisnis yang Ibu buat. Memang menghadapi kompetisi ini benar-benar butuh dedikasi karena kreativitas dan daya juang itu seperti diperas terus menerus. Ibaratnya seperti perang, harus alert terus menghadapi musuh yang bisa kapan pun menyerang.
  1. Tips untuk bersaing dengan competitor
  • Cari apa yang menjadi Competitive Advantage atau yang menjadikan produk Ibu lebih baik dari kompetitor. Pastikan Competitve Advantage dari produk2 ibu lebih banyak dan lebih kuat dari kompetitor. Semakin jauh jurang pemisah dengan kompetitor, semakin maju usaha Ibu.
  • Competitive Advantage bisa dibuat dari banyak hal. Ingat prinsip 7P in marketing: Price (harga), Place (tempat menjual, tempat produksi), Product (produk yang dijual),Promotion (Langkah2 promosi, diskon, cara mengiklankan), People (pemilik, pekerja), Physical Evidence (packaging, online/ offline experience), Process (riset& desain, IT). Semua elemen itu dipilih untuk membedakan kita dengan kompetitor.
  • Dalam menentukan Competitive Advantage harus konsisten
  1. Saat Pandemi Covid yang tidak pasti seperti ini, Untuk stock management yang sehat Sare studio semakin berpegang pada data. Jadi kita hanya produksi jenis barang dengan stok yang pasti laku. Hal-halnya yang sifatnya ‘inovasi’ tetap kita lakukan namun tidak jadi prioritas.

  2. Senjata utama dalam menanggulangi ketidakpastian keadaan dalam bisnis

  • Satu : selalu berpegang pada Laporan Keuangan. Karena sekarang, cash is God not just king. Jadi harus tahu posisi keuangan kita laba, rugi atau stagnan. Pun harus tahu, rugi atau laba berapa.
  • Dua: berpegang juga dengan data, misalnya data penjualan. Jadi prioritaskan produk yang memang fast selling.

Semoga bermanfaat untuk memajukan bisnis kita ya…
Kata Bu @casriani menjadi Ibupreneur haru pantang menyerah dan dinikmati saja semua prosesnya. Semangat ibu semua…

3 Likes

terima kasih ibu @niputudevi atas rangkumannya, lengkap sekali :smiling_face_with_three_hearts: