Hey Ibu,
Yuk merapat Aska bakal menjawab pertanyaan seputar market research. Silahkan langsung tanya yaa…
Hey Ibu,
Yuk merapat Aska bakal menjawab pertanyaan seputar market research. Silahkan langsung tanya yaa…
Btw, thankyou ibuuuuuuuuuu sudah menyediakan kesempatan ini❤️
Pak @askaprimardi izin bertanya jujur saja aku agak kesulitan dalam membuat sebuah pertanyaan untuk responden hehe😁
Nah pertanyaan ku jika kita lakukan riset mandiri, bagaimana cara meyakinkan kwalitas gasil quisioner? Misal responden isi dengan random meskipun responden yang qualified?
Btw karena ide bisnisku 11-12 dengan ide sophia sehingga ada beberapa pertanyaan yang sama yang aku ajukan ke responden (ampuuun bukan copy cat tapi apa yang sophia pikirkan ada dalam pikiranku juga) @askaprimardi
Kalau di market research lebih gampang bikin kuesionernya, karena tujuannya memang mencatat jawaban responden. Beda kalau kita harus bikin kuesioner untuk mengukur seseorang itu sehat/pintar/rajin/optimis dll. Yg perlu dipastikan adalah harus set pertanyaan yg objective, dan jangan sampai leading seolah2 mengarahkan responden sebagai pembaca pertanyaan tsb utk memilih jawaban tertentu. Akan lebih gampang kalau ada contohnya sih, mungkin Ibu bisa kasih tahu tujuan risetnya apa? mau tanya ke responden yang karakteristiknya bagaimana? ntar coba aku kasih contoh pertanyaannya
Hola Mas @askaprimardi
Aku mau nanya, jadi around 3 Bulan lalu aku uda mulai jalanin usahaku ( bidang investasi properti (tanah kavling). Nah untuk target market nya to be honest, aku ga ada ngelakuin market research untuk collect data primer. Jadi, aku cm collect data sekunder dari source misalnya BPS trus aku combine dgn target yg aku tuju. Nah uda 3 bulan berjalan ini uda mulai ada revenue, jadi dari customer aku uda bisa di collect data “realnya”. dan Thank to God nya ternyata ga meleset jauh.
Nah kalau uda di part ini, lebih baik aku mulai market research dari awal lagi atau gimana ya Mas? Mohon sarannya Mas.
2 hari kemarin uda blasting kuisioner juga untuk pengen tahu awareness orang tentang investasi & aset. Makasi Mas
Makasi Bu @marisa sdh memberi ruang
Halo Mas Aska @askaprimardi
Aku udah nyebar pertanyaan sih mas, boleh ngga sih pertanyaan yg aku sebar taruh disini untuk di koreksi mas aska ada kurangnya atau tidak?
Jujur nih ya mas aku bingung setelah dapat hasil dari responden itu apa yg perlu di lakukan lagi? Karena produkku udah launching sebelumnya dan baru bikin market research sekarang…
Perlu ngga sih untuk divertifikasi produk lagi setelah growth?
Terima kasih mas Aska
Mas Aska, ide bisnis sayapun mirip dgn sofia bedanya ini skincare lokal dan berikut pertanyaan yg mau saya ajukan ke responden, mohon koreksinya apabila salah dab mohon masukannya. Pertanyaan ini sbg pertanyaan pre-screening karena segmen pasar saya cukup mengerucut utk bumil, busui, org dgn kulit sensitif, eksim, psoriasis. Sbb:
Masi banyak lagi pertanyaan saya mas tapi capej ngetiknya haha dan memang pertanyaan saya nantinya akan sangat mengerucut mengenai produk lokal organik. Karena saya ingin tahu apakah pasar sudah mengenal produk lokal organik dan apakah mereka mau mencoba produk tsb. Terima kasih banyak atas waktu dan tempat yg sudah diberikan @marisa @askaprimardi
Good, yang penting kita terbiasa untuk identifikasi masalah terlebih dahulu kemudian setting rencana eksekusinya based on data, baik data primer ataupun data sekunder. Mau mulai riset kapan pun bisa, yang penting jelas eksekusinya. Kalau mau set pertanyaan yg awareness, bisa pakai prinsep costumer journey yang kita bahas kemarin, dalam konteks ini investasi properti, customer journeynya kira-kira awareness (tahu) - tertarik - mencari informasi - kontak agen properti - keputusan final
Makasi bu marissa kesempatannya…
Malam Pak @askaprimardi
Jujur aku udah jalan 3 tahun belum pernah research .
Thanks untuk materi kemarin jadi mulai tau n pentingnya buat research
Yang jadi pertanyaan bagaimana agar kuisioner bisa mencapai ke target market tertentu padahal belum ada link untuk bisa menyebarkan kuisioner ke target tersebut?
Pertanyaan saya sama nih. Mewakili hahaha
Boleh silahkan, yang penting jelas research objectivenya. Dalam konteks ini sudah launching produk, sudah growth, lalu bisa melalukan bbrp research tergantung objectivenya, misal:
Mau tahu saat ini yg aware dan pakai produk kita itu siapa? bagaimana karakteristik demografi, sosial-ekonomi, apakah sudah sesuai target? siapa yg aware tapi belum mau pakai? kenapa? bisa jadi opsi untuk meningkatkan market size.
Atau cek kompetitor skrng punya produk apa? apakah ada inovasi di produk kompetitor? bagaimana respon pasar tentang produk kompetitor tsb dibandingkan dengan produk kita? --> masih kah kita bisa tetap pakai produk yg sama, atau kita harus ubah produknya? atau produknya tetap tapi brand positioningnya berubah?
Jadi, aku sekarang tengah ngembangin bisnis soal skincare product, sistem nya lewat distributor karena aku sebagai produsen. Baru banget launching minggu lalu. Tapi ada kegelisahan dihati yang bingung nih pak untuk diutarakannya. Salah satu nya mungkin soal harga. Aku targetkan pasarku perempuan umur 17-27 tahun dan yang suka bisnis online (karena kan sasaranku distributor/reseller) tapi disisi lain target pasarku juga adalah anak SMA,remaja, wanita, ibu menyusui dari umur 13-34 (untuk using si prodaknya) namun masalah aku merasa produk yang aku jual itu agak mahal untuk anak SMA, even aku sempet ngeresearch kompetitor ada yang harga nya sama bahkan ada yang lebih mahal dr produk ku.
Nah menurut pak @askaprimardi pertanyaan yang tepat kepada responden itu bagaimana agar sesuai target? Harus kah aku bertanya kepada distributor ku atau custumer biasa. Kira2 pertanyaan apa saja ya yang harus diajukan?
Duh agak susah ya ngejelasin maksud ku by tulisan. Semoga pak Aska paham maksudku
Semoga setelah aku beres urus bpom bisa kerja sama dengan bu narschika ya hihihi ngrep.com
Bisa dong buuu… bisaaa diatuuurr
Mantapp bu, semoga lancar pengurusan sertifikasi BPOMnya yaa
Kita bikin dulu kuesioner, yg teridiri dari screening kuesioner --> untuk mendapatkan responden dengan kriteria sesuai kebutuhan kita, baik kriteria demografi (usia, gender, kota), ataupun sosial ekonomi (pendapatan jumlah tertentu, pengeluaran jumlah tertentu, kelas menengah/atas/bawah). Screening questionnaire ini kita sebar ke banyak orang. Nanti discreening kuesioner kita set instruksi bahwa responden yg sesuai kriterianya bisa lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Kalau tidak sesuai STOP tdk bisa lanjut. Kalau konvensional/offline biasanya akan ada seorang interviewer yang membawa kuesioner utk mengintreview calon responden (ditanyai kriteria demografi & sosial ekonominya). kalau sesuai kebutuhan maka lanjut ke pertanyaan inti. Kalau dalam bentuk online seperti google form ataupun di Jakpat, nanti ada instruksi by sistem bahwa jika calon responden memilih kode jawaban tertentu maka dia bisa lanjut ke pertanyaan berikutnya atau STOP cukup sampai di sini karena kriterianya tidak sesuai kebutuhan
Mungkin bisa dipisahkan terlebih dahulu antara produk dan harga. Kita cek dulu penerimaan market terhadap produknya. Misal seberapa suka dgn produknya? kenapa suka/tdk suka, seberapa sesuai dgn kebutuhan? seberapa besar minat membeli? (kalau dari cerita Ibu mungkin perlu dicek hipotesis ada perbedaan minat membeli yg signifikan antara segmen muda dan segmen lebih tua). Kumpulkan pendapat ini dari berbagai segmen: anak SMA, anak kuliah, first jobber, experienced jobber, household moms, married & single woman. Nanti kita bisa cek skor kesukaan dan minat membeli paling tinggi atau rendah di segmen mana. Yg skornya tinggi bisa dipertimbangkan jadi target utama/inti.
Setelah produk diterima, skrng coba kita cek harga. Bisa tanya harga ideal berapa? atau langsung tembak kalau dijual dgn harga XXXX seberapa besar minat membeli? kalau dijual dengan harga XXXX apakah: harga sesuai dengan kualitas produknya, harganya terlalu murah utk kualitas produknya, atau harga terlalu murah utk kualitas produknya
Terimakasih ibu @marisa untuk ruang konsultasi yang disediakan…
Selamat malam mas Aska, saya sudah membuat beberapa pertanyaan terkait produk saya dalam sebuah kuisioner dan disebar ke responden yang kurang lebih mewakili target pasar. Namun beberapa responden yang sangat baik hati bermaksud membantu saya dengan menyebarkan kuisioner di grup-grup mereka tanpa sepengetahuan saya sebelumnya. Alhasil ada beberapa kuisioner dari koresponden yang jauh dari kriteria target pasar saya. Yang mau saya tanyakan, data dari responden yang kriterianya jauh dari target pasar saya baiknya disimpan saja atau diolah juga ya mas?..mohon pencerahannya njih mas…terimakasih banyak sebelumnya…
Mas, kalau berkenan langsung di situ aja yaa, kepanjangan nanti kalau ketik disini https://forms.gle/GK6MvomwJXq9XhH89 …
Maksudnya brand positioning berubah? Berarti di buat seperti make over dan wardah kah? Jujur belum paham nih aku mas brand positioning…
Ok Bu pertanyaan sudah cukup detail. Yg perlu dipastikan adalah Ibu ingin produk Ibu dikenal sebagai “produk lokal” atau bukan. Dan kita juga harus memastikan bahwa kita dan responden/konsumen punya persepsi yg sama ttg apa itu “lokal”. Maka sebaiknya diperjelas di kuesioner apa yg dimaksud dgn produk lokal, mungkin bisa dikasih contoh.
Ini bisa pakai prinsip customer journey yg kita bahas dalam sesi kemarin, mulai dari tahap:
Awareness produk lokal label organik --> semau responden harus aware
Pernah pakai gak produk lokal label organik --> bisa digali kenapa pakai/tidak pakai?
Rutin pakai gak produk lokal label organik --> kenapa rutin pakai/kenapa tdk rutin pakai? bagaimana frekuensinya? durasinya, pakai merek apa aja, pakai dalam momen/occasion apa saja? dkll
Di masa mendatang tertarik gak pakai produk lokal label organik --> kenapa gak teratrik, banyak gak yg skrng belum pernah pakai tp next mau mencoba --> bisa jadi new target market (bagaimana karakteristik demografi & sosial ekonominya), bagaimana media habitnya? jadi bisa tahu harus campaign lewat media apa utk menyasar segmen ini?
Sebaiknya data dari responden yg tidak sesuai target tidak dipakai Bu, karena bisa jadi bias. Khawatirnya mereka menilai negatif/buruk/skor rendah produk Ibu bukan karena kualitas produknya, tapi karena memang tidak suka dengan produk seperti itu. Bisa jadi kasih skor rendah ke produk susu rendah lemak merek X bukan karena produk merek X tsb jelek, tapi karena memang tidak mau konsumsi produk susu rendah lemak merek apapun.
Jadi sebaiknya cari responden dengan kriteria yg sesuai kebutuhan. itulah kenapa dalam kuesioner selalu diawali dgn pertanyaan screening