CJPN BATCH 6
WEEK #1
Dewi Budiani Effendi

Challenge 1
Perkenalan Diri
Hallo, salam kenal semua. Namaku Dewi, aku lahir di Kalimantan sekitar 40 lebih tahun yang lalu dari orangtua berdarah Sunda. Aku istri dari seorang pria hebat berdarah Sumatera campuran serta ibu dari 2 orang anak yang ganteng dan cantik. Kota Bogor menjadi tempat masa kanak-kanak ku, lalu pindah ke kota Palabuhan Ratu - Sukabumi beberapa tahun kemudian menamatkan pendidikan sekolah dasar hingga menengah di Kota Cilacap, dan menyelesaikan pendidikan tinggiku di Yogyakarta, hingga menjelajahi masa berdayaku di Jakarta.
Makanan Kesukaanku
Pernah menjalani kehidupan di beberapa kota tersebut membuat banyak citarasa dan masakan yang telah mampir di indera perasa ku, seperti Soto Mie, Pepes Ikan Peda, Asinan, Nasi Liwet, Bubur Ayam Sukabumi, Tempe Mendoan, Soto Sokaraja, Soto Betawi, Soto Boyolali, berbagai jenis Gudeg, Brongkos, Mangut Lele, Sop Empal, Pempek, Rendang, Lempah Ikan, Pho, Laksa, Sashimi, Nasi Briyani, dan Nasi Uduk, wahhh banyak juga ya ternyata padahal itu baru sebagian kecil food- culinary dari memori yang mampu ku ingat.
Dari sekian banyak makanan yang sudah ku coba, ada satu makanan yang belum kusebutkan, apa itu? Bakso! Hahaha. Nah jika ditanya makanan kesukaan ku apa, jawabannya adalah Bakso! Kenapa Bakso? Karena hampir di semua kota atau mungkin di manapun pasti ada Bakso, rasa dan teksturnya pun bervariasi, namanya satu (Bakso) tapi rasanya tidak ada yang sama. Tidak akan sulit rasanya untuk bisa menemukan Bakso di manapun aku berada. Ya, jadi Bakso adalah makanan kesukaan ku.
Serial Kesukaanku
New Amsterdam dan The Glory adalah tontonan serial favoritku. Kedua serial itu menurutku sama-sama memiliki hal berkesan buatku. Di serial New Amsterdam ini aku melihat tokoh Dr. Max Goodwin begitu mirip karakternya dengan ayah dari anak-anak ku, sedikit banyak jadi bisa lebih memahami peran suami dalam menyeimbangkan fungsinya dalam keluarga dan di lingkungan kerjanya. Kalau dari serial Korea drama The Glory, serial ini memiliki perfect-casting yang keren sekali menurutku. Semua aktor utama dengan jitu bisa memerankan karakter kuat yang diperankannya.
Kota, Negara, dan Tempat Tujuan Impianku
Beruntung sekali rasanya, Tuhan kasih aku kesempatan untuk memiliki pengalaman tinggal di berbagai Kota. Kalimantan, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cilacap, Yogyakarta, Jakarta, Batam, dan Bali. Aku rasa pengalaman tersebut lah yang membuatku mempunyai kemampuan untuk beradaptasi atas segala perubahan dengan cukup baik. Dari pengalaman pernah berdomisili di berbagai kota tersebut hanya ada satu kota yang tidak pernah bosan dan akan selalu membuatku ingin kembali, iya, kota itu adalah Yogyakarta. Kota penuh memori megah yang selalu menyambutku dengan senyum indahnya, duh jadi kangen Yogya deh. Tunggu aku pulang ya, Yogya ku yang istimewa!
Jika Tuhan mengizinkan untuk mengabulkan mimpiku, aku ingin sekali diundang oleh-NYA untuk menjadi tamu-NYA di kota Mekkah dan Madinah suatu saat nanti. Impianku yang lain adalah dimampukan untuk bisa bermain salju sampai puas di Hokkaido - Jepang dan menjadi penumpang eksekutif Glacier Express di Swiss sambil menikmati pemandangan Alpen yang istimewa tentunya. Mmmm di Jepang dan Swiss ada Bakso juga, kan? Jadi terbayang-bayang, setelah puas main salju di Jepang lanjut menyantap Bakso nya Jepang. Menikmati pemandangan Alpen dalam Glacier Express juga sambil menyantap Bakso, hahaha.
Whoa, isn’t that like the coolest dream ever ?!
Hal Yang Bisa Membuatku Senang Dalam Satu Hari
Sudah dulu urusan mimpinya, hehehe. Kita balik lagi ke realita. Ngomong-ngomong tentang mimpi dan realita, kenapa ya kesannya mimpi itu lebih indah daripada realita? Kenapa mimpi lebih indah daripada realita? Karena mimpi itu lebih bisa kita kontrol daripada realita. Mimpi (dalam artian bukan saat kita tertidur ya)- saat kita sepenuhnya sadar adalah harapan yang menjelma menjadi impian dan belum terwujud, sedangkan realita adalah apa yang kita alami dan hadapi sehari-hari, di dalamnya juga kadangkala atau banyak kala ada impian kita yang terwujud. Hal- hal yang tidak bisa kontrol itu lah yang menjadikannya realita.
Hal ini relate sekali dengan pertanyaan “Dalam satu hari, apa yang paling membuat aku senang?“ Menarik sekali! Aku punya dua kategori jawaban untuk menjawabnya pertanyaan itu.
- Kategori pertama adalah saat semua hal bisa aku kontrol. Dalam satu hari yang paling membuat aku senang adalah bangun tidur bisa langsung pergi jogging ke sepanjang pantai Kuta atau Nusa Dua, sampai rumah mandi, dandan cantik lalu masak dan makan Bakso sambil memantau pergerakan instrumen investasi yang telah dan sedang aku lakukan plus berkumpul online bersama teman-teman se-frekuensi membahas serta mempelajari perkembangan uang derivatif. Bercanda dan ngobrol dengan anak-anak tentang pengalaman mereka hari ini di Sekolah. Dandan cantik lagi, menanti suami pulang ke rumah, makan malam sambil ngobrol bersama update keseharian masing-masing, dan tidur malam tepat di jam 9.
- Kategori kedua adalah saat kita berlega hati menerima semua yang akan kita hadapi. Di hari tersebut yang paling membuat aku senang adalah managing the household on time, anak-anak dan suami sampai rumah dengan selamat dan happy, sampai rumah mereka peluk aku dan bilang “i miss you, Bunda!”
Whoaa, it was pure bliss, right?
Challenge 2
Who Am I ?

Challenge 3
Menyusun Value Based Schedule
Yeay, akhirnya selesai juga tugas week 1 aku. Mohon bimbingannya, Ibu.
Terimakasih.