Belajar dari Selena Gomez Punya Support System Handal, Yuk Ibu Juga Bisa Memilikinya

“I’ve learned there’s power deep down inside yourself, and you can find it when you don’t give up on yourself and when you ask for help.”- Selena Gomez

Nama Selena Gomez sepertinya sudah tidak asing bagi sebagian Ibu, seorang penyanyi dan sekaligus mantan penyanyi Justin Bieber si pelantun lagu “Baby” yang populer di tahun 2010. Beberapa bulan terarkhir media sosial ramai membahas perseturan dan kasus body shaming yang dihadapi Selena Gomez dengan rekannya sesama selebritas. Kita tidak bahas kasusnya disini, tapi Ibu bisa lihat bagaimana Selena Gomez punya strategi dalam mengatasi masalahnya.

Apa yang dilakukan Selena Gomez agar bisa bangkit?

Untuk lekas bangkit usai melewati masa sulitnya, Selena Gomez punya support system yang siap mendukungnya.Inilah mengapa penting untuk Ibu memiliki dan membangun support system agar Ibu selalu ingat mengenai kekuatan diri dan bahwa ibu tidak sendirian dalam menjalani masa-masa yang berat.


Selena Gomez merilis platform kesehatan bersama ibundanya untuk membantu agar orang lain tidak merasa sendiri saat hadapi masalah (sumber foto:Forbes.com)

Pada artikel sebelumnya, Ibu telah diajak untuk menemukan siapa saja support system di sekeliling. Ibu sudah mengantongi nama-nama mereka, bukan? Setelah ibu tahu siapa saja yang hadir mendukung ibu untuk bangkit, kini saatnya ibu mengetahui bagaimana support system bisa membantu ibu. Berikut beberapa contoh hal yang bisa ibu lakukan bersama support system ibu:

1. Bicarakan Keresahan ibu dengan Support System

Saat ibu merasa sendirian dan overload, ada kalanya orang sekitar seperti tidak peka dan ogah membantu. Padahal, mungkin saja jika mereka sebenarnya tidak paham kalau Ibu perlu bantuan karena tidak dikomunikasikan secara verbal. Bahasa tubuh (gesture) sulit tersampaikan dengan baik kepada si penerima pesan.

Tips: Bangun komunikasi yang sehat dan efektif

Tujuan melakukan komunikasi dengan support system adalah untuk menciptakan perasaan saling menghargai, mencintai, dan memahami. Sehingga kita perlu menghindari gaya komunikasi yang bernada ancaman, penolakan dan kritik keras, ataupun menyalahkan salah satu pihak. Komunikasi terbangun dengan baik ketika kita bersikap terbuka, saling empati dan simpati.

Contoh kasus, Ibu merasa uang bulanan yang diberikan suami tidak sesuai lagi dengan jumlah pengeluaran kabutuhan bulanan rumah tangga atau bisa dibilang bahkan kurang. Namun ibu merasa segan untuk meminta tambahan nominal uang bulanan. Sehingga ibu hanya memendam saja, hingga suatu ketika ibu yang sedang emosi menumpahkan unek-unek soal keuangan ini dengan nada tinggi penuh amarah. Masalah keuangan seperti ini adalah salah satu ‘momok’ yang dapat memicu perselisihan jika tidak dikomunikasikan dengan baik. Sebelum terjadi pertengkaran, Ibu dapat memulai komunikasi dengan suami, misalnya dengan mengatakan seperti ini, “ Ayah, kita perlu mengkaji ulang budget bulanan saat ini”. Kemudian Ibu dapat menambahkan data pendukung misalnya menyiapkan semacam proposal keuangan sederhana berisi rincian pengeluaran, ataupun pertimbangan kenaikan harga dan hal lain yang mendukung. Dengan demikian akan lebih mudah untuk pasangan memahami apa yang menjadi kesulitan ibu dan apa yang bisa dilakukannya untuk membantu ibu.

2. Ibu dan Support System Saling Memahami Satu Sama Lain

Saat Ibu ingin dimengerti, cobalah untuk juga memahami orang lain, termasuk mengenai kapasitas dari support system kita. Misalnya, Ibu punya keperluan keluar kota selama beberapa hari dan ingin menitipkan anak-anak pada Nenek mereka, namun ternyata Sang Nenek merasa keberatan. Saat menerima penolakan tersebut Ibu perlu mengerti alasan penolakannya sehingga ibu bisa mencari alternatif lain untuk memecahkan masalah ibu tanpa memberatkan support system. Dengan begitu ibu bisa tetap menjaga hubungan baik dengan support system yang ibu punya.

3. Self Care dengan Bantuan Support System

Wah, ini seringkali terlewat ya bu? Ibu dapat memulainya dengan hal yang paling mudah untuk Ibu, misalnya olahraga 30 menit bersama pasangan, tidur cukup, ke salon sesekali untuk relaksasi, berlibur bersama keluarga, atau nonton film. Lakukan hal yang Ibu sukai untuk membantu meredakan stress dan kecemasan Ibu. Ibu bisa mengkomunikasikan kebutuhan ibu untuk merawat diri kepada support system.

Selain itu, Ibu tentu masih ingat bahwa inti dari support system adalah diri Ibu sendiri. Untuk itulah ibu perlu melakukan self care, memelihara kesehatan fisik, emosional dan mental Ibu. Berikut beberapa cara yang dapat mendukung Ibu melakukan kegiatan self care:

a. Tentukan prioritas

Sebagai Ibu begitu banyak hal yang harus dikerjakan dan ingin diselesaikan dalam satu waktu. Namun, hal itu justru dapat menjadi boomerang karena jumlah pekerjaan yang begitu banyak dibatasi dengan waktu dan tenaga Ibu juga.

Untuk itu, Ibu perlu memilah-milah kegiatan mana yang penting dan mendesak untuk menjadi prioritas Ibu, mana kegiatan yang bisa Ibu delegasikan, mana kegiatan yang dapat Ibu tunda, dan mana yang harus Ibu hindari agar tidak mengacaukan aktivitas Ibu.

b. Lakukan Journaling

Kegiatan ini dapat membantu Ibu dalam mengekspresikan perasaan negatif untuk dikembangkan ke arah yang lebih positif. Tulisan memberikan kebebasan kepada Ibu untuk berpendapat, melihat lebih dalam mengenai diri, membantu mengurai masalah yang dihadapi dan mencari solusi yang efektif

Dengan menyadari kehadiran support system di sekeliling ibu, menjalani hari terasa lebih ringan di masa sulit sekalipun. Dari sosok Selena Gomez kita belajar bahwa penting untuk kita memiliki dan menjaga support system kita.

Artikel terkait:

Ibu, Stop Lakukan Ini Jika Ingin Bahagia

3 Langkah Menemukan Support System Terbaik, yang Terakhir Penting Ibu Lakukan

4. Cobain Deh, Cara Ini Ampuh Menjaga Support System Ibu Lebih Dekat

1 Like