Ibu, Stop Lakukan Ini Jika Ingin Bahagia

Kudapati diriku menyendiri, mencoba memahami perasaan apa ini. Begitu penuh, serasa darah tidak mampu mengalirkan oksigen ke kepala dan membantuku untuk berpikir jernih. Rasanya terlalu banyak hal yang harus dikerjakan dan dipikirkan. Aku merasa lelah hati dan fisik. Rasanya aku ingin meledak, berteriak sepuasnya, mengeluarkan amarah yang mengganjal ini, tapi aku takut. Apakah salah aku jika melakukannya? Tak terbendung, air mataku pun berlinang, kuseka tapi derasnya terus mengalir tak kunjung berhenti. Apakah aku gila, mengapa aku menangis sendirian? Aku harus berbuat apa?

Ibu, Burnout is real

Burnout, bisa jadi itulah yang terjadi saat pikiran seperti diatas melintas, maka saatnya Ibu mengambil tindakan. Tahukah ibu, saat burnout terjadi sebenarnya otak ibu meminta untuk di-refresh atau istirahat. Kebayang ya ibu, seperti window yang terlalu banyak dibuka pada layer Hp atau laptop menyebabkan perangkat menjadi panas, hang, stuck dan eror. Saat itu terjadi, ibu tentunya mengambil tindakan melakukan reboot/restart/update pada HP ataupun laptop. Jika pada HP dan laptop ibu bisa melakukan, mengapa tidak mencoba melakukan pada diri sendiri?

Burnout tidak boleh dibiarkan karena dapat menjadi ancaman bagi kesehatan mental. Survey Populix berikut ini menunjukkan bahwa 60% wanita menyadari dirinya mengalami mental health yang ditandai swing mood dan salah satu pemicunya adalah loneliness.

Nah, salah satu cara untuk meminimalisir ledakan burnout adalah dengan membangun support system pada lingkungan terdekat Ibu. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan otak Ibu. Jadi, stop! stop berpikir bahwa Ibu sendirian dan tidak dimengerti, stop memberi asupan negatif pada otak. Untuk itu, agar Ibu bahagia mari kita pahami apa itu sumber support system dan ragam dukungan yang bisa ibu dapatkan.

Sumber Support System

Ketika Ibu merasa kesulitan, pikiran negatif dan rasa cemas akan muncul sehingga Ibu semakin sulit berpikir. Membutuhkan orang lain bukan berarti Ibu lemah tapi merupakan kebutuhan Ibu sebagai makhluk sosial. Sosok tersebut tidak mesti hadir secara fisik, bisa juga secara online apalagi zaman sekarang teknologi semakin canggih. Sosok tersebut dapat berasal dari :

a. Lingkungan keluarga: Pasangan, Ayah, Ibu, Saudara, Anak, Mertua

b. Lingkungan diluar keluarga: Sahabat, Tetangga, Psikolog, Komunitas

Bukan berarti Ibu harus memiliki semua sosok diatas, jika memang Ibu hanya punya 1 atau 2, tidak masalah, poinnya adalah Ibu tidak sendirian. Temukan sosok yang paling tepat untuk diri Ibu, yang akan selalu ada saat Ibu sedih, yang mampu membuat Ibu tertawa meskipun sambil menangis, dan mampu membuat Ibu bangkit kembali. Yang paling utama diantara semuanya adalah diri Ibu, ya Ibu adalah inti dari support system tersebut, maka kenalilah diri Ibu dengan baik.

Ragam Support System

a. Dukungan emosional: motivasi, energi positif, rasa empati

b. Dukungan penghargaan: menerima ide dari Ibu, menumbuhkan rasa percaya diri

c. Dukungan instrumental: bantuan financial, bantuan tenaga, memberikan hadiah

d. Dukungan Informasi : Saran, arahan, tips, membantu memecahkan dan mengurai masalah serta mencari solusi bersama

Sekarang Ibu telah mengetahui strategi menjadi bahagia adalah dengan berhenti berpikir Ibu sendirian dan Ibu sebaiknya mempunyai support system. Apakah Ibu siap menjadi bahagia? Yuk Ibu, lakukan refleksi kedalam diri Ibu dan mari mulai membangun support system.

2 Likes